Logo
>

IHSG Hari ini Dibuka Menguat 0,62 Persen ke Level 7.444

IHSG hari ini dibuka menguat 46 poin ke 7.444 pada Selasa pagi, dipimpin saham CDIA yang melonjak 24,69 persen dan sektor infrastruktur.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Hari ini Dibuka Menguat 0,62 Persen ke Level 7.444
Layar pantau saham di pusat main hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 21 Maret 2025. (Foto: Dok. KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,62 persen atau naik 46 poin ke level 7.444 pada sesi I dan perdagangan hari ini, Selasa, 22 Juli 2025.

    Mengutip data perdagangan RTI Business, sebanyak 215 saham terpantau menghijau, 66 saham di zona merah, dan 274 saham mengalami stagnan. 

    Volume perdagangan pada pembukaan sesi I tercatat sebesar 320,609 juta lembar saham dengan nilai transaksi senilai Rp258,859 miliar.

    Sementara itu merujuk Stockbit, saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) mencuri perhatian sebagai saham dengan penguatan terbesar pagi ini usai melonjak hingga 24,69 persen ke level 1.515. 

    Penguatan signifikan juga dicatatkan oleh PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI) yang naik 14,18 persen ke harga 805. Saham PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) juga terapresiasi 9,48 persen.

    Kenaikan juga dialami saham PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) meningkat 9,17 persen, dan PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menguat 8,33 persen.

    Sebaliknya, tekanan jual menekan sejumlah saham ke zona merah. PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) berada di posisi teratas daftar top loser setelah koreksi 14,94 persen ke level 410. 

    Saham PT Isra Presisi Indonesia Tbk (ISAP) juga terkoreksi 8,33 persen, diikuti oleh PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) yang melemah 6,54 persen. 

    Adapun PT Estee Gold Feet Tbk (EURO) dan Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) juga masuk dalam daftar top loser masing-masing turun 5,56 persen dan 5,48 persen.

    Di sisi lain, sejumlah sektor mencatatkan penguatan. Sektor infrastruktur menjadi motor utama penguatan dengan kenaikan 3,36 persen, disusul sektor barang baku (basic industry) yang naik 1,10 persen. 

    Kenaikan juga terlihat di sektor energi, teknologi, keuangan, properti, dan industri. Sedangkan, sektor non-siklikal tercatat melemah 0,24 persen, menjadi satu-satunya sektor yang berada di zona merah pagi ini. 

    Saham Eropa Melemah

    Sementara diberitakan sebelumnya, saham-saham di kawasan Eropa ditutup melemah pada akhir perdagangan Senin, 21 Juli 2025, setelah sesi yang bergerak fluktuatif akibat kombinasi laporan keuangan emiten yang beragam serta ketidakpastian arah negosiasi dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.

    Seperti dikutip dari Reuters, indeks STOXX 600 pan-Eropa turun 0,1 persen, terbebani oleh pelemahan saham sektor kesehatan seperti Roche dan Novo Nordisk. Tekanan di sektor ini menutupi penguatan pada saham perusahaan tambang, yang bergerak naik seiring kenaikan harga logam dasar global.

    Investor tengah bersiap menghadapi pekan yang penuh dengan laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan besar di Eropa dan AS. Pelaku pasar akan mencermati setiap laporan untuk mencari sinyal dampak dari ketidakpastian perdagangan terhadap margin keuntungan dan permintaan konsumen.

    Stellantis mengumumkan proyeksi kerugian bersih sebesar EUR2,3 miliar (setara USD 2,68 miliar) untuk semester I 2025. Produsen otomotif tersebut menghadapi tekanan ganda: pembaruan lini produk sekaligus dampak dari kebijakan tarif impor AS. Saham Stellantis sempat volatil sepanjang sesi namun akhirnya ditutup menguat sekitar 1,5 persen.

    Sementara itu, saham maskapai penerbangan Ryanair melonjak 5,7 persen setelah mencetak laba kuartalan yang lebih dari dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Saham Lufthansa dan EasyJet turut menguat sekitar 1 persen.

    Fokus pasar juga tertuju pada perkembangan pembicaraan dagang. Diplomat Uni Eropa menyatakan blok tersebut tengah mengkaji “mekanisme anti-pemaksaan” sebagai langkah balasan, termasuk kemungkinan membatasi akses layanan AS ke tender publik jika kesepakatan tak tercapai.

    Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengenakan bea masuk sebesar 30 persen atas produk impor dari Eropa bila tidak ada kesepakatan sebelum tenggat 1 Agustus.

    "Pertanyaannya kini, apakah Uni Eropa akan menerima hasil yang condong menguntungkan AS, atau Trump bersedia mentolerir langkah balasan dari Eropa tanpa memperparah ketegangan tarif," ujar Henry Cook, ekonom senior di MUFG Bank. 

    “Peluang tercapainya kesepakatan masih sempit dan risiko kegagalan tetap besar.”(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.