KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari ini, Kamis, 26 Juni 2025, dengan lonjakan sebesar 65,26 poin atau setara 0,96 persen ke level 6.897,40.
Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak dalam rentang 6.817,41 hingga 6.897,40 setelah dibuka di level 6.842,01.
Total transaksi di seluruh pasar mencapai 208,21 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp14,61 triliun dari 1 juta kali transaksi. Di pasar reguler, tercatat volume sebanyak 154,69 juta lot dengan nilai transaksi Rp9,3 triliun.
Asing mencatatkan penjualan bersih (net foreign sell) senilai Rp1,01 triliun di pasar reguler, dengan nilai beli sebesar Rp3,15 triliun dan jual sebesar Rp4,15 triliun. Secara keseluruhan, partisipasi investor domestik mendominasi dengan kontribusi 64,01 persen dibandingkan asing yang sebesar 35,99 persen.
Beberapa saham mencatatkan kenaikan signifikan hari ini. Dari sektor teknologi, perusahaan sistem keamanan PT Steady Safe Tbk (SAFE) melonjak 34,44 persen ke level Rp242. Di sektor konsumer non-siklikal, PT Remala Abadi Tbk (DATA) naik 13,56 persen ke Rp1.340.
Dari sektor industri dasar, PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) menguat 13,33 persen ke Rp153. Perusahaan infrastruktur telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) naik 12,73 persen ke Rp1.815.
Sementara dari sektor kemasan, PT Mitra Pack Tbk (PTMP) mencatatkan kenaikan 12,22 persen ke Rp101.
Sebaliknya, pelemahan dialami sejumlah emiten. Dari sektor energi, PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) turun 14,93 persen ke Rp114. Di sektor properti dan real estat, PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) melemah 13,95 persen ke Rp74.
Dari sektor industri, PT Andalan Sakti Primaindo Tbk (ASPI) turun 12,17 persen ke Rp202. Sektor energi juga menyumbang penurunan PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) sebesar 12,14 persen ke Rp123.
Sementara dari sektor properti lainnya, PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA) terkoreksi 10,42 persen ke Rp86.
Kinerja sektoral mayoritas mencatatkan penguatan, dipimpin sektor barang baku yang naik 1,42 persen, disusul sektor keuangan 1,27 persen dan infrastruktur 0,91 persen.
Sektor kesehatan turut menguat 0,84 persen, diikuti sektor non-siklikal 0,73 persen dan properti 0,70 persen. Sementara sektor transportasi menjadi satu-satunya yang melemah signifikan dengan penurunan 1,61 persen.
Dengan penguatan ini, IHSG kembali menjauhi level psikologis 6.800 dan menunjukkan sinyal pemulihan pasca tekanan global ketengangan Iran, Amerika Serikat dan Israel. Serta regional yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.
Meski mengalami kenaikan, IHSG juga diperkirakan bisa turun lagi jika kondisi tidak kunjung stabil. Dalam waktu dekat, indeks diperkirakan akan menguji zona support di kisaran 6.783–6.813. Namun, jika tekanan jual masih berlanjut, tidak menutup kemungkinan IHSG akan tertekan hingga ke rentang 6.561–6.721.
Level-level support penting ada di 6.752 dan 6.632, sementara resistance terdekat berada di 6.914 dan 6.994.
PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6,791 dan resistance pada level 6,919 dengan kecenderungan melemah.
Disebutkan, secara teknikal candle IHSG berbentuk black spinning top, di bawah MA5, indikator Stochastic mengindikasikan akan dead cross pada area deep oversold.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan. Saham pilihan hari ini ialah GGRM, GPRA, PTPP, dan KAEF," tulis Reliance dalam risetnya kepada Kabarbursa.com. (*)