Logo
>

IHSG Hari ini Turun ke Level 6.827, Saham DKHH Justru Gaspol

Meski IHSG terkoreksi 1,42 persen ke 6.827, saham DKHH melesat 34,85 persen di hari perdana IPO disokong pertumbuhan kinerja dan sentimen sektor kesehatan.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Hari ini Turun ke Level 6.827, Saham DKHH Justru Gaspol
PT Cipta Sarana Medika Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham DKHH di Main Hall BEI, Jakarta pada Kamis, 8 Mei 2025. Desty Luthfiania/KabarBursa.com

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis, 8 Mei 2025, terkoreksi 98,48 poin atau setara 1,42 persen ke posisi 6.827,75 setelah sebelumnya dibuka di level 6.956 pada pembukaan sesi I pagi ini.

Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.965,93 sebelum tertekan hingga ke level terendah 6.824,65. Total volume transaksi di seluruh pasar tercatat sebanyak 378,57 juta lot dengan nilai Rp14,36 triliun dari 1,61 juta kali transaksi.

Investor asing membukukan jual bersih sebesar Rp293 miliar di pasar reguler, dengan nilai beli Rp4,16 triliun dan nilai jual Rp4,45 triliun.

Ada setidaknya 393 saham anjlok, 228 saham naik dan 184 saham mengalami stagnan.

Di tengah penurunan IHSG ini sejumlah saham mengalami penguatan. Daftar top gainers dipimpin oleh PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH), emiten baru sektor kesehatan yang resmi melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) hari ini. Saham DKHH langsung melesat 34,85 persen ke harga Rp178 per saham, menandai debut positif di bursa. 

Kenaikan signifikan juga diraih PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK) dari sektor consumer cyclical yang naik 34,33 persen ke Rp90, diikuti PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) dari sektor basic materials yang naik 26,00 persen ke Rp63. 

PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) dari sektor consumer non-cyclical juga menguat 24,62 persen ke Rp81, serta PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) dari sektor teknologi yang naik 23,97 persen ke Rp150.

Sementara itu sejumlah saham juga menurun. Peringkat pertama top losers ditempati oleh PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) dari sektor industrial yang melemah 14,81 persen ke Rp69, disusul PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) dari sektor basic materials yang turun 14,81 persen ke Rp230. 

Penurunan tajam juga dialami oleh PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dari sektor properti yang terkoreksi 14,77 persen ke Rp150, PT Pudjiadi & Sons Tbk (PNSE) dari sektor properti yang turun 13,78 persen ke Rp388, serta PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) dari sektor industrial yang melemah 12,64 persen ke Rp76.

Penurunan ini dibarengi dengan menurunnya mayoritas sektor. Dari sisi sektoral, sektor kesehatan mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,13 persen, diikuti sektor transportasi yang naik 1,01 persen. 

Di sisi lain, sektor properti menjadi pemberat utama dengan koreksi 2,52 persen, disusul sektor basic materials yang turun 2,09 persen, dan sektor teknologi yang melemah 1,72 persen.

Indeks sektoral lainnya juga mengalami tekanan, di antaranya IDX BUMN20 turun 2,24 persen ke 344,15, IDX ESG Leaders melemah 2,33 persen ke 142,05, dan IDXMESBUMN terkoreksi 2,64 persen ke 76,51. Indeks lainnya seperti IDX High Dividend 20 turun 1,82 persen ke 466,65, Bisnis-27 turun 1,70 persen ke 483,30, dan KOMPAS100 melemah 1,64 persen ke 988,25. Indeks LQ45 Low Carbon turun 1,71 persen ke 111,44, IDX80 terkoreksi 1,64 persen ke 111,41, dan IDX Growth 30 turun 1,48 persen ke 129,32.

Papan Akselerasi menjadi satu-satunya papan perdagangan yang berhasil mencatatkan penguatan, naik 1,59 persen ke 1.083,84. Sebaliknya, Papan Pengembangan (DBX) hanya terkoreksi tipis 0,90 persen ke 2.397,41, sementara Main Board Index (MBX) turun 1,50 persen ke 1.789,50.

Meski pasar mayoritas berada dalam tekanan, debut positif dari DKHH serta sektor kesehatan yang tetap hijau memberikan sedikit angin segar di tengah hari yang penuh tekanan di bursa saham Indonesia.

Kinerja Cipta Sarana Medika Naik, Saham DKHH Layak Dipantau?

PT Cipta Sarana Medika Tbk atau dalam kode saham DKHH membukukan pendapatan Rp36,5 miliar pada kuartal I/2025, naik 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Direktur DKHH, Octen Suhadi, mengatakan kinerja tersebut juga diikuti kenaikan EBITDA sebesar 15,6 persen menjadi Rp2,1 miliar serta laba bersih Rp400 juta yang melonjak 46 persen secara tahunan.

“Pendapatan didorong oleh peningkatan jumlah pasien dan efisiensi pelayanan. Memang kuartal I biasanya lebih sepi karena masyarakat cenderung menunda rawat inap hingga setelah Lebaran. Tapi kami tetap optimalkan operasional dan kendalikan pengeluaran,” ujar Octen di Gedung BEI pada Kamis, 8 Mei 2025.

Octen menjelaskan, awal tahun ini perseroan juga melakukan renovasi kamar untuk memenuhi standar KRIS sesuai regulasi pemerintah. Renovasi tersebut ditargetkan rampung pada 15 Mei 2025 sehingga fasilitas rumah sakit bisa siap menyambut lonjakan pasien pascalibur lebaran.

Standar rumah sakit KRIS atau Kelas Rawat Inap Standar merupakan regulasi yang ditetapkan pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2023 guna menyamakan standar pelayanan dasar di seluruh rumah sakit, khususnya bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

KRIS bertujuan untuk memastikan kesetaraan layanan di kamar rawat inap kelas 3 dengan memenuhi 12 komponen standar, seperti jumlah tempat tidur dalam satu ruangan, ventilasi, pencahayaan, suhu ruangan, kelengkapan tempat tidur termasuk tirai privasi, serta fasilitas kamar mandi yang memadai. 

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pasien, sekaligus memperkuat kualitas pelayanan kesehatan. Implementasi KRIS dilakukan secara bertahap dan ditargetkan diterapkan penuh di semua rumah sakit mitra BPJS Kesehatan pada 2025 sebagai bagian dari reformasi sistem JKN.

Dalam kesempatan yang sama, Octen memaparkan strategi pengembangan bisnis DKHH melalui konsep klasterisasi rumah sakit yang dinilai lebih efisien dan terukur. “Satu region akan kita kelola tiga rumah sakit. Di Cibadak sudah ada satu, nanti kita kembangkan lagi di Bogor dan Ciawi,” ungkapnya.

Saat ini DKHH memiliki kapasitas 387 tempat tidur dengan tingkat hunian 94–95 persen. Perseroan menargetkan penambahan 25 tempat tidur hingga Agustus 2025 untuk mencapai kapasitas 400 bed. Selain itu, ada rencana ekspansi rumah sakit baru di klaster Bogor-Ciawi-Sukabumi tahun ini.

IPO DKHH, Himpun Dana Rp69 Miliar

Hari ini DKHH resmi melantai ke pasar modal dengan dana IPO yang dihimpun sebesar Rp69 miliar. Dana hasil IPO yang mencapai Rp69 miliar akan digunakan secara optimal untuk pembangunan gedung baru di RS DKH Cibadak, Sukabumi, yang ditargetkan menjadi Center of Excellence pertama dalam jaringan rumah sakit perseroan.

Octen menegaskan pendanaan proyek baru pengadaan bed tersebut tidak bersumber dari dana IPO, melainkan dari opsi pendanaan lain yang sedang dikaji bersama komisaris. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".