KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,61 persen ke level 7.140 pada penutupan perdagangan kemarin. Penguatan itu terjadi di tengah dominasi volume pembelian dan sukses menembus garis rata-rata pergerakan 200 hari (MA200). Namun menurut analisis teknikal MNC Sekuritas, ruang penguatan indeks ke depan diperkirakan mulai terbatas.
“Posisi IHSG diperkirakan sedang berada di akhir wave (b) dari wave [b] pada label hitam,” tulis tim riset MNC Sekuritas dalam laporan Daily Scope Wave, Selasa, 16 Juli 2025. “Sehingga meskipun menguat akan relatif terbatas menguji area 7.177.”
Dalam skenario alternatif (label merah), analis menilai masih ada peluang penguatan menuju resistance kuat di area 7.240–7.476, dengan support terdekat berada di kisaran 7.049 dan 6.994.
Meski pasar bergerak terbatas, MNC Sekuritas menyoroti empat saham yang layak dipantau karena menunjukkan pola teknikal yang menarik. Keempat saham tersebut adalah BFIN, BMRI, INKP, dan SRTG.
BFIN (PT BFI Finance Indonesia Tbk)
Saham BFIN ditutup stagnan di level 800, namun didukung oleh volume pembelian yang meningkat. Secara teknikal, posisinya dianggap sedang berada di bagian wave [iii] dari wave C. “Pergerakannya pun masih mampu berada di atas MA20,” tulis Herditya.
BMRI (PT Bank Mandiri Tbk)
BMRI menguat 0,21 persen ke 4.700 dengan dorongan volume beli. Namun Herdityamemperingatkan bahwa saham ini berada di bagian akhir dari wave (v) dari wave [c] dari wave B. “BMRI masih rawan berbalik terkoreksi,” sebut laporan itu.
INKP (PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk)
INKP tercatat bergerak datar di level 5.725 meskipun berada di bawah tekanan jual. Namun posisinya dianggap masih berada di atas MA20, dan analis memperkirakan saat ini saham sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [v].
Lalu saham SRTG (PT Saratoga Investama Sedaya Tbk) mencatat penguatan paling signifikan, naik 5,63 persen ke level 1.690. “Selama SRTG masih mampu berada di atas 1.550 sebagai stoplossnya, maka posisinya sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (ii),” tulis Herditya.
Meski laporan tersebut menyebutkan harga beli dan target jangka pendek masing-masing saham, pembaca disarankan untuk tetap melakukan analisis mandiri dan mempertimbangkan aspek risiko secara komprehensif sebelum mengambil keputusan investasi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.