KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan Selasa, 25 Februari 2025, terkoreksi sebesar 2,41 persen ke level 6.587. Tekanan jual masih mendominasi pergerakan IHSG, namun analis teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memperkirakan bahwa koreksi IHSG hari ini berpeluang terbatas pada skenario terbaiknya.
“Pada skenario terbaik (hitam), posisi IHSG berada pada bagian wave [b] dari wave B, sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat. Namun, apabila IHSG break support di level 6.509, maka skenario merah atau biru akan berjalan, di mana IHSG akan membentuk wave [iii] atau wave 5 dengan target ke area 6.260-6.399,” jelas Herditya dalam laporannya yang diterima KabarBursa.com di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.
Herditya mengatakan IHSG saat ini berada dalam fase yang cukup kritis. Ia menjelaskan, jika IHSG mampu bertahan di atas level support 6.509 dan 6.480, maka potensi penguatan akan terbuka dengan target resistance di level 6.713 dan 6.814.
MNC Sekuritas juga menggarisbawahi koreksi IHSG saat ini masih dalam kerangka pergerakan teknikal dan belum sepenuhnya keluar dari fase wave yang sedang berlangsung. Hal ini menjadi perhatian bagi para pelaku pasar untuk lebih waspada dalam menyikapi pergerakan indeks ke depan.
Saham menarik untuk diperhatikan
1.ADI
Saham AADI terkoreksi 3,62 persen ke level 7.325, disertai dengan meningkatnya tekanan penjualan. Menurut Herditya, posisi AADI saat ini berada di akhir wave [i] dari wave 3, sehingga koreksinya berpeluang terbatas dan berpotensi menguat menuju target harga di kisaran 7.425 hingga 7.800.
2. ISAT
Saham ISAT terkoreksi 3,58 persen ke level 1.615, di mana posisi ISAT diperkirakan berada di bagian dari wave [v] dari wave A. Herditya menilai bahwa saham ini masih rentan untuk melanjutkan koreksi lebih lanjut sebelum berpotensi menguat kembali dengan target harga di kisaran 1.725 hingga 1.900.
3. KLBF
Saham KLBF terkoreksi 4,13 persen ke level 1.160. Posisi teknikal KLBF saat ini diperkirakan berada di akhir wave [a] dari wave 5, sehingga koreksi yang terjadi diperkirakan akan terbatas. Target harga untuk penguatan KLBF berada di kisaran 1.180 hingga 1.230.
4. SIDO
Berbeda dengan saham lainnya, SIDO justru menguat 1,65 persen ke level 615, didukung oleh peningkatan volume pembelian. Selama SIDO mampu bertahan di atas level support 595, maka saham ini berpotensi melanjutkan penguatan dengan target harga di kisaran 630 hingga 650.
Herditya juga mengingatkan para investor untuk tetap memperhatikan level-level teknikal penting serta menjaga strategi yang disiplin dalam menghadapi kondisi pasar yang masih penuh pelindung.
Turun ke Level 6.587
Volume perdagangan hari ini tercatat senilai Rp21.275 miliar, transaksi sebesar Rp11.777 triliun dengan frekuensi perdagangan senilai 1,251,407.
Sementara melansir Stockbit, INAI menjadi top gainer dengan lonjakan harga 31 poin atau 34,07 persen, membawa sahamnya ke level 122. Saham AREA juga mencatat kenaikan signifikan sebesar 70 poin (+23,65 persen) ke level 366.
Saham lain yang masuk dalam daftar top gainer adalah TRUS, yang naik 190 poin (+13,82 persen) ke 1.565, serta IMAS yang melonjak 130 poin (+13,47 persen) ke 1.095.
Adapun saham BBSS masuk ke posisi akhir dalam lima besar top gainer dengan mencatat pertumbuhan positif sebesar 23 poin (+13,07 persen) ke level 199.
Sementara itu saham DWGL menjadi top loser setelah anjlok 104 poin (-24,76 persen) ke level 316. Saham lain yang turut mengalami penurunan signifikan JARR, yang melemah 58 poin (-13,88 persen) ke level 360.
Selain itu, saham MORA juga terkoreksi 62 poin (-13,42 persen) ke level 400. Sektor teknologi dan media juga tertekan, dengan EMTK turun 85 poin (-13,28 persen) ke level 555, sedangkan PNGO mencatat penurunan 245 poin (-12,28 persen) ke level 1.750.
IHSG sempat dibuka menguat tipis pada perdagangan kemarin, naik 0,78 poin atau 0,01 persen ke level 6.750,38. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.758,29 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.745,27. Total volume transaksi mencapai 2,89 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp230,07 triliun dari 19.820 transaksi.(*)