Logo
>

IHSG Memulai di Zona Hijau, Respons Positif Sentimen ini?

Ditulis oleh Syahrianto
IHSG Memulai di Zona Hijau, Respons Positif Sentimen ini?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu, 26 Juni 2024, dibuka menguat 3,11 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.885,81.

    Kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,51 poin atau 0,06 persen ke posisi 862,18. Sepuluh dari 11 indeks saham sektoral menguat pada hari ini. Hanya sektor transportasi dan logistik yang tercatat turun 0,52 persen.

    Sektor barang baku menanjak 0,60 persdn. Sektor keuangan menguat 0,56 persen. Sektor kesehatan naik 0,57 persen. sektor infrastruktur menanjak 0,47 persen. Sektor barang konsumsi nonprimer naik 0,30 persen. Sektor energi menguat 0,25 persen. Sektor perindustrian naik 0,19 persen. Sektor barang konsumsi primer naik 0,24 persen.

    Nilai transaksi indeks pada awal sesi I hari ini sudah mencapai sekitar Rp1,5 triliun dengan volume transaksi mencapai 2,5 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 139.314 kali.

    Meski demikian, sejumlah analis menilai, IHSG bergerak mendatar (sideways) pada hari ini. Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman memperkirakan mendatarnya saham Tanah Air karena masih sepi katalis.

    "Level support IHSG di 6.820-6.840, sedangkan level resistance berada di 6.920-6.950," ungkap Fanny, Rabu, 26 Juni 2024.

    Menurut analis lainnya, IHSG diperkirakan bergerak menguat terbatas seiring adanya sentimen domestik dan global. "IHSG hari ini diprediksi menguat terbatas dalam range 6.825 sampai 6.940," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih.

    Berbeda dengan itu, salah satu analis memproyeksikan IHSG lanjutkan tren penguatan seiring dengan sentimen positif bursa asing.

    Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, Pasar saham global sebagian besar naik pada perdagangan, Selasa, 25 Juni 2024, dengan saham produsen chip AI, Nvidia pulih setelah penurunan selama tiga hari, sementara Dollar sedikit menguat terhadap yen Jepang. Saham Nvidia naik 6,8 persen mengakhiri tren penurunannya selama 3chari.

    Indeks Nasdaq melonjak lebih dari 1 persen, juga mengakhiri tren turun selama 3 hari, sementara sektor Teknologi dan Layanan Komunikasi memimpin kenaikan di indeks S&P 500.

    Namun para investor tengah mengevaluasi apakah saham-saham terkait AI seperti Nvidia masih akan mampu melaju terus dan menopang pasar saham ke titik rekor demi rekor.

    Seperti diketahui, Nvidia sempat menjadi perusahaan terbesar di dunia minggu lalu, namun sudah anjlok sekitar 16 persen dari puncaknya Kamis lalu hingga penutupan Senin kemarin.

    Wall Street Bervariasi

    Sementara itu, Wall Street ditutup bervariasi dan berbalik dari pergerakan hari sebelumnya. Nasdaq Composite menguat didukung oleh kenaikan Nvidia dan megacaps teknologi lainnya. Sementara Dow Jones tergelincir karena pengecer mempertimbangkan dan investor menunggu data inflasi yang akan dirilis minggu ini.

    Dow Jones Industrial Average turun 0,76 persen menjadi 39.112,16. Indeks S&P 500 naik 0,39 persen menjadi 5.469,30. Nasdaq Composite naik 1,26 persen menjadi 17.717,65. Data ekonomi yang paling dinanti minggu ini adalah indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), ukuran inflasi pilihan The Fed, pada Jumat.

    Di sisi lain, Bursa Asia-Pasifik dengan sebagian besar naik pada Selasa, 25 Juni 2024, kendati saham-saham big tech AS mengalami penurunan. Saham teknologi unggulan Nvidia turun 6,68 persen pada Senin dan menjadi salah satu penyebab utama kerugian Nasdaq.

    Adapun indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,95 persen sementara indeks Topix meningkat 1,7 persen. Di Korea Selatan, Kospi menguat 0,35 persen sementara Kosdaq naik tipis 0,06 persen.

    Di Australia, S&P/ASX 200 meningkat 1,36 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,25 persen. Sedangkan, hanya Shanghai dan FTSE Malay yang melemah masing-masing sebesar 0,44 persen dan 0,27 persen.

    Dari Dalam Negeri

    Dari dalam negeri, IHSG mengalami koreksi terbatas, namun rebound di akhir perdagangan karena nilai tukar rupiah yang kembali terapresiasi, yang mana rupiah JISDOR pada 25 Juni 2024 berada di level Rp16.379 per dolar AS.

    Sepanjang bulan ini, nilai tukar rupiah sudah melemah 0,8 persen dan ambruk hampir 6 persen sepanjang tahun ini. Pelemahan rupiah berdampak besar ke banyak sektor usaha mulai dari ritel, perusahaan yang menggantungkan bahan mentah ke impor, perusahaan dengan banyak utang dolar AS, IHSG, hingga masyarakat biasa.

    Investor asing catatkan net buy di pasar negosiasi senilai Rp8,1 triliun pada saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yang membuat secara keseluruhan arus investor asing mengalami outflow terbatas secara year to date (ytd) senilai Rp308,4 miliar di seluruh pasar ekuitas domestik.

    Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi syariah domestik terus bertumbuh seiring dengan akselerasi sistem pembayaran syariah. Tercermin dari pertumbuhan pembiayaan syariah pada Mei 2024 tercatat 14,07 persen year on year (yoy), atau lebih tinggi dibandingkan pembiayaan konvensional sebesar 12,15 persen (yoy). (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.