Logo
>

IHSG Menguat ke Level 6.617, BBRI Catat Transaksi Tertinggi

Pergerakan IHSG hari ini terpantau konsisten mulai dari level 6.573 hingga 6.667

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Menguat ke Level 6.617, BBRI Catat Transaksi Tertinggi
Layar utama Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG yang menampilkan beberapa nama saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: Kabarbursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup menguat sebesar 1,32 persen atau mengalami kenaikan 86 poin ke level 6.617 pada perdagangan Kamis, 6 Maret 2025.

    Merujuk data perdagangan RTI Business, pergerakan IHSG hari ini terpantau konsisten mulai dari level 6.573 hingga 6.667. Adapun, 410 saham menghijau seiring menguatnya IHSG, sementara 184 saham melemah, dan 201 saham stagnan. 

    Sementara itu volume perdagangan hari ini  mencapai Rp15.887 miliar, sedangkan transaksi Rp12.353 triliun dengan frekuensi perdagangan senilai 1,066,942.

    Mengutip data Stockbit,  BBRI memimpin daftar saham dengan nilai transaksi tertinggi mencapai Rp 1.699,23 miliar (Rp1,7 triliun). Disusul oleh BMRI dengan Rp956,84 miliar, BBCA Rp871,18 miliar, serta BBNI Rp478,79 miliar. Sementara itu, PTRO turut masuk dalam lima besar daftar nilai transaksi tertinggi hari ini dengan capaian Rp328,52 miliar.

    Dari kategori volume perdagangan, GOTO mencatatkan volume terbesar, mencapai 2,34 miliar lembar saham. BBRI kembali muncul di posisi kedua dengan 430,08 juta lembar saham, diikuti oleh BKSL 388,31 juta lembar saham, BRMS 354,51 juta lembar saham, dan BUKA dengan 342,77 juta lembar saham.

    Pergerakan ini menunjukkan dominasi sektor perbankan dalam kapitalisasi pasar dan nilai transaksi, sementara saham berbasis teknologi seperti GOTO dan BUKA tetap menjadi favorit dalam volume perdagangan.

    Di sisi lain, IMJS menjadi top gainer dengan mencatatkan kenaikan +34,72 perse ke harga 194. Diikuti BRRC yang naik +34,00 persen ke harga 67, serta ECII yang melonjak +28,41 persen ke 226.
     
     Saham lainnya yang masuk dalam daftar penguatan terbesar adalah ASPI dengan kenaikan +27,18 persen ke harga 248, serta INPC yang naik +25,00 persen ke 190.

    Sementara itu, saham FORU menjadi Top Loser dengan penurunan tajam -25,00 persen ke harga 1.950. Saham PGUN juga mengalami koreksi signifikan -19,61 persen ke 615, diikuti LMPI yang turun -15,62 persen ke 135. 

    Saham RICY dan  PZZA juga mencatatkan penurunan masing-masing -11,29 persen dan -11,26 persen. 

    Analis Sebut IHSG Masih di Posisi Teknikal Rebound

    Head Of Research Retail MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, memandang Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG masih di posisi teknikal rebound.

    "Asumsi kami hingga saat ini (IHSG) teknikal rebound terlebih dahulu dalam jangka pendek hingga menengah," ujar Herditya dalam acara Kabar Bursa Hari Ini, Rabu, 5 Maret 2025.

    Herditya mengatakan, IHSG saat ini masih berpotensi koreksi. Dia mengatakan skenario terburuk ialah ketika IHSG menembus  di area 6200 sebagai area suport krusial. 

    Dia menyatakan pergerakan IHSG kini masih berada di fase down trend  dan belum ada tanda-tanda valid apakah akan membentuk all time hight kembali. 

    "Namun demikian, kita perlu mewaspadai pergerakan IHSG selanjutnya dan tetap mencermati perkembangan makro ke depan," ujarnya. 

    Selain memperhatikan kondisi makro, Herditya menyarankan agar investor juga bisa mengakumulasi emiten-emiten  mover seperti sektor perbankan ,basic material ataupun sektor energi. 

    "Disarankan ini untuk trading dalam jangka pendek hingga menengah lebih dulu hingga nanti muncul tanda-tanda apakah IHSG secara valid merupakan titik balik atau kelanjutan penguatan dari koreksi sebelumnya," pungkas dia. 

    IHSG Berpeluang Menguat 

    Sebelumnya diberitakan, MNC Sekuritas dalam risetnya menyampaikan laju penguatan IHSG masih menghadapi tantangan di level resistance terdekat pada 6.570. 

    Menurut mereka, jika IHSG mampu menembus level tersebut, ada peluang untuk melanjutkan penguatan menuju rentang 6.615 hingga 6.639 sebagai target berikutnya. 

    Sebaliknya, jika IHSG justru mengalami tekanan dan turun hingga menembus 6.203, ada kemungkinan akan menguji area support lebih dalam di sekitar 6.122.

    Beberapa saham menarik untuk diperhatikan pada perdagangan hari ini.

    Saham PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) bergerak stagnan di level 625, masih berada dalam tekanan jual. Namun, selama harga saham ini mampu bertahan di atas level 605, potensi untuk melanjutkan penguatan masih terbuka, dengan indikasi awal pembentukan wave (v) dari wave [i]. 

    Peluang pembelian dapat dilakukan saat harga mengalami pelemahan di kisaran 610 hingga 620, dengan target kenaikan menuju 640 hingga 660. Meski demikian, jika harga turun di bawah 605, strategi stop-loss perlu diterapkan untuk menghindari risiko lebih dalam.

    Sementara itu, saham PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DAAZ) mencatatkan kenaikan sebesar 1,65 persen ke level 4.940, ditopang oleh meningkatnya volume transaksi pembelian. Selama saham ini tetap bertahan di atas level 4.650, potensi penguatan masih terbuka dengan posisi saat ini yang diperkirakan berada di awal wave [ii] dari wave C. 

    Area beli spekulatif berada di kisaran 4.810 hingga 4.910 dengan target kenaikan menuju 5.125 hingga 5.650. Namun, jika harga turun di bawah 4.650, ada risiko pelemahan lebih lanjut. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.