Logo
>

IHSG Menguat Tajam, Investor Asing Catat Net Buy Rp439 M

IHSG menguat sepanjang pekan lalu hingga nyaris pecahkan rekor tertinggi. Arus dana asing dan data ekonomi menopang sentimen positif pasar saham.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Menguat Tajam, Investor Asing Catat Net Buy Rp439 M
Aktivitas di papan pantau Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: dok KabarBursa.com

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan kemarin mencatat penguatan signifikan sepanjang periode 1–5 Desember 2025 dengan ditutup di level 8.632. 

Dalam sepekan tersebut, IHSG tercatat tiga kali mencoba menembus rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH). Kenaikan ini didorong oleh derasnya arus akumulasi investor asing yang membukukan net buy sebesar Rp439 miliar.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah menyebut indeks juga selaras dengan rilis data ekonomi domestik yang solid.

PMI Manufaktur Indonesia menguat ke level 53,3, mencerminkan ekspansi sektor industri yang semakin kuat, sementara inflasi tetap terjaga di 2,72 persen. Kombinasi kedua indikator ini dinilai menjaga kepercayaan pelaku pasar dan menopang optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2025.

Menurut dia, IHSG masih memiliki ruang penguatan dalam jangka pendek. Hari menilai pergerakan IHSG berpotensi melanjutkan tren positif, terutama dengan dukungan katalis global berupa langkah lanjutan bank sentral Amerika Serikat.

“Kondisi tersebut berpotensi mendorong peningkatan inflow dana asing ke pasar saham domestik, khususnya pada saham-saham yang telah menunjukkan tren naik. Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak dalam range 8.625–8.707,” kata Hari melalui pernyataan resmi yang diterima KabarBursa.com, Senin, 8 Desember 2025.

Sentimen Global Menguat Menyambut Keputusan The Fed

Hari menjelaskan, sepanjang pekan lalu, pasar global bergerak positif dengan Wall Street mulai kembali menguji area all time high. Optimisme pelaku pasar meningkat seiring ekspektasi bahwa The Fed akan kembali menurunkan suku bunga acuannya.

Konsensus pasar memperkirakan adanya pemangkasan sebesar 25 basis poin, yang tercermin dari penguatan indeks saham utama Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir.

Hari menambahkan bahwa perhatian investor global pekan ini sepenuhnya tertuju pada keputusan The Fed, mengingat kebijakan moneter Amerika Serikat sering menjadi penentu volatilitas pasar negara berkembang. "Potensi penurunan suku bunga dinilai dapat memperbesar daya tarik aset berisiko, termasuk pasar saham Indonesia," ujar dia.

Dinamika Domestik dan Prospek IHSG

Dari dalam negeri, sentimen pasar diperkirakan akan bergerak mengikuti arah kebijakan The Fed karena berkaitan erat dengan arus modal asing dan stabilitas rupiah.

Selain itu, pelaku pasar juga akan mencermati rilis data penting seperti Consumer Confidence Index (CCI) yang diproyeksikan meningkat, serta data penjualan ritel yang diperkirakan tumbuh secara bulanan.

Ekspektasi perbaikan indikator konsumsi domestik tersebut berpotensi menjadi katalis positif bagi sektor consumer goods, perdagangan, dan perbankan, karena mencerminkan daya beli masyarakat yang tetap terjaga.

Kendati demikian, analis menilai pergerakan IHSG masih berpotensi dibayangi dinamika pasar global, terutama jika keputusan The Fed tidak sesuai ekspektasi.

Menurut dia, melalui arah sentimen yang cenderung condong ke positif, saham-saham yang berada dalam tren naik (uptrend) menjadi incaran investor.

IPOT mencatat sejumlah sektor yang berpotensi tetap menarik dalam jangka pendek, terutama emiten berkapitalisasi besar dan likuid yang sensitif terhadap pergerakan arus modal asing.

Sepekan ke depan, pasar diperkirakan akan bergerak dalam rentang optimistis dengan volatilitas moderat sambil menunggu kepastian kebijakan moneter Amerika Serikat.

Jika pemangkasan suku bunga benar terwujud, analis meyakini hal tersebut dapat menjadi pendorong lanjutan bagi IHSG untuk kembali menguji dan berpotensi memecahkan rekor tertinggi barunya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".