Logo
>

IHSG Menguat Tipis ke 8.628, Asing Catat Net Buy Rp2,6 T

IHSG dibuka menguat tipis ke 8.628 pada 22 Desember 2025. Dana asing net buy Rp2,67 triliun, saham ATAP dan BAIK memimpin top gainer, BBRI stagnan.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Menguat Tipis ke 8.628, Asing Catat Net Buy Rp2,6 T
Aktivitas di papan pantau Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM –  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis di tengah pergerakan pasar yang masih diliputi kehati-hatian investor pada Senin, 22 Desember 2025.

    Pada awal sesi, IHSG tercatat berada di level 8.628,71, naik 19,16 poin atau menguat 0,22 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

    Sepanjang perdagangan pagi, indeks bergerak di rentang 8.625,70 hingga 8.639,35, dengan level pembukaan di 8.629,25.

    Dari sisi aktivitas transaksi, total volume perdagangan mencapai 6,94 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp554,76 triliun dan frekuensi transaksi tercatat 111.860 kali di seluruh pasar.

    Aliran dana asing kembali menunjukkan dominasi beli dengan nilai pembelian asing sebesar Rp29,79 triliun dan penjualan Rp27,12 triliun, sehingga mencatatkan net foreign buy sebesar Rp2,67 triliun di seluruh pasar.

    Pada pasar reguler, investor asing membukukan net buy Rp438,07 miliar, sementara di pasar tunai dan negosiasi tercatat net buy Rp2,24 triliun.

    Secara komposisi, aktivitas asing menguasai sekitar 60,45 persen transaksi, sedangkan investor domestik berada di kisaran 39,55 persen.

    Penguatan IHSG pagi ini terjadi di tengah kinerja beragam saham-saham unggulan. Saham Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode emiten BBRI yang bergerak di sektor keuangan terpantau stagnan di level 3.770 atau tidak berubah dibandingkan penutupan sebelumnya.

    Meski demikian, BBRI tetap menjadi salah satu saham dengan nilai transaksi terbesar di awal perdagangan, mencerminkan minat pelaku pasar yang masih tinggi terhadap saham perbankan berkapitalisasi besar.

    Dari jajaran saham penggerak, Trimitra Prawara Goldland Tbk dengan kode emiten ATAP dari sektor properti mencatatkan kenaikan paling menonjol sebagai top gainer, melonjak 82 poin atau setara 24,55 persen ke level 416.

    Kenaikan signifikan juga dibukukan oleh Bima Sakti Pertiwi Tbk berkode PAMG yang bergerak di sektor industri, naik 12 poin atau 18,18 persen ke level 78.

    Saham Bersama Mencapai Puncak Tbk berkode BAIK dari sektor perdagangan dan jasa menguat 24 poin atau 15,48 persen ke level 179, disusul Magna Investama Mandiri Tbk dengan kode MGNA di sektor keuangan yang naik 18 poin atau 11,76 persen ke level 171.

    Sementara itu, Sinergi Multi Lestarindo Tbk berkode SMLE dari sektor industri dasar menguat 18 poin atau 8,65 persen ke posisi 226.

    Di sisi sebaliknya, tekanan jual terlihat pada sejumlah saham yang masuk daftar top loser. Tunas Alfin Tbk berkode TALF dari sektor perdagangan terkoreksi 90 poin atau turun 14,40 persen ke level 535.

    Perdana Bangun Pusaka Tbk dengan kode emiten KONI di sektor properti melemah 310 poin atau 11,88 persen ke level 2.300. Saham Super Bank Indonesia Tbk berkode SUPA dari sektor perbankan digital turun 145 poin atau 11,79 persen ke posisi 1.085.

    Tekanan juga dialami Dua Putra Utama Makmur Tbk dengan kode DPUM di sektor industri dasar yang turun 24 poin atau 10,81 persen ke level 198, serta Asuransi Jasa Tania Tbk berkode ASJT dari sektor keuangan yang melemah 18 poin atau 10,71 persen ke level 150.

    Secara sektoral, pergerakan indeks saham sektoral cenderung variatif. Sektor energi mencatatkan penguatan tertinggi dengan kenaikan 0,94 persen, diikuti sektor barang baku atau basic industry yang naik 1,00 persen, sektor siklikal yang menguat 0,67 persen, serta sektor transportasi yang naik 0,54 persen.

    Sektor teknologi juga mencatatkan kenaikan 0,41 persen, sementara sektor kesehatan dan keuangan masing-masing menguat 0,27 persen dan 0,18 persen.

    Di sisi lain, sektor industri melemah 0,22 persen dan sektor non-siklikal turun 0,21 persen, mencerminkan adanya rotasi sektor di awal perdagangan.

    Riset analis MNCS dalam Daily Scope Wave edisi 22 Desember 2025 menilai pergerakan IHSG masih berada dalam fase koreksi lanjutan. IHSG sebelumnya tercatat melanjutkan koreksi sebesar 0,10 persen ke level 8.609 dan sudah menembus ke bawah rata-rata pergerakan 20 hari atau MA20.

    Tekanan jual dinilai masih mendominasi meskipun mulai mengecil. Secara struktur gelombang, IHSG diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5 pada label hitam.

    Dengan kondisi tersebut, indeks masih berpeluang melanjutkan koreksi untuk menguji area 8.464 hingga 8.560 guna menutup gap tipis yang terbentuk sebelumnya. Dalam skenario terburuk, apabila IHSG telah menyelesaikan wave (1), maka koreksi yang lebih dalam berpotensi membawa indeks turun ke area 8.000-an.

    Adapun level support IHSG berada di kisaran 8.553 dan 8.493, sementara level resistance terdekat berada di area 8.714 dan 8.821. Dengan masih derasnya aliran dana asing masuk ke pasar saham domestik, pergerakan IHSG ke depan diperkirakan tetap akan dipengaruhi oleh kombinasi faktor teknikal, rotasi sektor, serta respons investor terhadap dinamika global menjelang akhir tahun.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".