KABARBURSA.COM - Para analis sepakat bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa, 1 Oktober 2024 berada dalam fase koreksi, namun ada potensi rebound jika indeks dapat bertahan di atas level support tertentu.
MNC Sekuritas dalam risetnya menyebutkan, IHSG berpeluang alami penurunan sebesar 2,20 persen ke level 7.527. Penurunan ini masih didominasi oleh volume penjualan, dan posisi IHSG saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave II dari wave III atau bagian dari wave IV dari wave III dalam skenario bearish.
"Hal ini menunjukkan bahwa IHSG berpotensi melanjutkan koreksinya untuk menguji area support di level 7.454," tulis MNC Sekuritas, Selasa, 1 Oktober 2024.
Sementara itu, Technical Analyzer RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi mengatakan, selama IHSG berada di atas garis MA50, masih ada peluang untuk rebound dan menguji resistance di garis MA20.
Ia menambahkan bahwa jika IHSG breakdown di bawah garis MA50, maka dapat berpotensi menciptakan Lower Low (LL) untuk menguji support di level garis MA100.
Phintraco Sekuritas memprediksi bahwa IHSG akan jatuh ke kisaran 7.400 pada hari ini. “Pelemahan yang terjadi pada Senin, 30 September 2024 memvalidasi indikasi minor bearish reversal,” kata mereka dalam risetnya.
“Namun, IHSG berpotensi mengalami technical rebound ke kisaran 7.550-7.580 bersamaan dengan libur bursa China,” sambung laporan Phintraco Sekuritas.
Selain itu, William Surya Wijaya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, menilai bahwa tekanan yang terjadi di akhir bulan adalah hal yang wajar. “Ini adalah fase konsolidasi yang biasa dilalui dalam tahapan kenaikan jangka panjang,” ujarnya.
William meyakini bahwa masih terdapat saham-saham yang memiliki potensi menarik dan layak untuk diperhatikan oleh investor, meskipun IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak dalam kisaran 7.515 hingga 7.621.
Rekomendasi Saham
Dari analisis yang dilakukan oleh beberapa sekuritas, beberapa saham menarik perhatian untuk dicermati. AUTO mencatatkan penguatan sebesar 1,35 persen ke level 2.260, didukung oleh volume pembelian yang signifikan. “Kami memperkirakan AUTO saat ini berada di awal wave (iii) dari wave [iii], sehingga berpeluang melanjutkan penguatannya,” kata analis dari MNC Sekuritas.
Sementara itu, MDKA juga mencatatkan penguatan 0,74 persen ke level 2.720, meskipun diperkirakan akan mengalami koreksi terlebih dahulu. "Rekomendasi kami adalah Buy on Weakness untuk MDKA di level 2.550-2.620," ungkap analisis MNC Sekuritas.
Untuk PGEO, yang mengalami koreksi ke level 1.135, analis memperkirakan bahwa posisi PGEO masih rawan melanjutkan koreksi sebelum dapat melanjutkan penguatan. Rekomendasi untuk PGEO adalah Buy on Weakness di level 1.075-1.110.
Di sisi lain, PTBA juga mengalami penurunan sebesar 1,91 persen ke level 3.080. Analis menyarankan agar investor melakukan Buy on Weakness di level 2.970-3.080 dengan target harga 3.230 dan 3.300.
Perdagangan di IHSG Kemarin
Penutupan perdagangan IHSG Senin, 30 September 2024 sore ditutup dengan koreksi tajam di tengah penguatan sebagian besar bursa saham di kawasan Asia.
IHSG anjlok 168,98 poin atau 2,20 persen ke level 7.527,93. Sementara itu, indeks LQ45, yang mewakili 45 saham unggulan, ikut turun sebesar 21,01 poin atau 2,19 persen ke posisi 938,92.
“Bursa regional Asia bergerak variatif. Pelaku pasar tampaknya sedang mencermati berbagai sentimen dari pasar keuangan,” ungkap Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam laporannya di Jakarta, Senin 30 September 2024.
Sejak awal perdagangan, IHSG sudah berada di zona merah dan betah di wilayah negatif hingga sesi penutupan pertama. Memasuki sesi kedua, IHSG tetap tidak mampu beranjak dari tren negatif hingga akhir perdagangan.
Dilihat dari indeks sektoral IDX-IC, hanya dua sektor yang berhasil mencatatkan kenaikan, yakni sektor transportasi & logistik yang memimpin dengan kenaikan 0,78 persen, disusul oleh sektor barang baku yang naik sebesar 0,29 persen.
Sementara itu, sembilan sektor lainnya tertekan, dengan sektor energi mencatatkan penurunan terdalam sebesar 1,74 persen, diikuti sektor barang konsumen non-primer dan sektor infrastruktur yang masing-masing terkoreksi 1,71 persen dan 1,49 persen.
Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 1.365.560 kali transaksi dengan volume 24,38 miliar saham senilai Rp17,09 triliun. Sebanyak 202 saham mengalami kenaikan, 383 saham melemah, dan 216 saham stagnan.
Sementara itu, di kawasan regional Asia, pasar saham menunjukkan kinerja beragam. Indeks Nikkei Jepang melemah tajam, turun 1.910,00 poin atau 4,80 persen ke posisi 37.919,60. Sebaliknya, Hang Seng Hong Kong menguat 501,37 poin atau 2,43 persen ke 21.133,67, indeks Shanghai melonjak 248,96 poin atau 8,06 persen ke 3.336,50, dan indeks Straits Times Singapura naik 11,92 poin atau 0,33 persen ke level 3.585,29. (*)