KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 96.85 poin atau 1,34 persen ke level 7321.07 pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis 18 Juli 2024. Pada pembukaan, IHSG berada di level 7.235.99 dengan kenaikan 0,16 persen.
Sebanyak 338 saham terpantau naik, 208 saham turun, dan 249 saham stagnan. Total nilai transaksi di bursa hari ini mencapai Rp9,73 triliun. Volume perdagangan sebanyak 15,53 miliar saham dengan frekuensi sebanyak 1.087.820 kali.
Sebagian besar sektor saham menguat pada penutupan pasar hari ini. Penguatan terbesar terjadi di sektor energi 1,52 persen, diikuti, penguatan di sektor infrastruktur 1,23 persen, sektor keuangan 0,96 persen, sektor barang konsumsi primer 0,62 persen, dan sektor perindustrian 0,6 persen. Sedangkan pelemahan terjadi pada sektor teknologi 0,64 persen, sektor properti 0,49 persen, dan sektor barang konsumsi non primer 0,24 persen.
Saham emiten energi baru terbarukan (EBT) yang berafiliasi dengan konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan hari ini, yakni mencapai 37,2 indeks poin. BREN melonjak 11,9 persen ke level Rp8.700 per saham.
Kemudian, Mayora Indah (MYOR) yang menguat 6,12 persen ke posisi Rp2.600 per saham. Selanjutnya, Petrosea (PTRO) menguat 5,8 persen ke level Rp8.650 per saham.
Tak hanya itu, tiga saham bank raksasa juga menjadi penopang IHSG yakni saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 18,3 indeks poin, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) sebesar 14,1 indeks poin, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar 12,1 indeks poin.
IHSG berakhir cerah bergairah, meski pada hari ini ada pelantikan tiga wamen baru untuk sisa pemimpinan Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Salah satunya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menjelaskan bahwa penguatan IHSG hari ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, bukan hanya pelantikan Thomas Djiwandono. "Semoga ke depannya kinerja beliau bagus, progresif, dan mampu menerapkan kebijakan yang mendukung pekerjaan, lingkungan, serta pembangunan. Yang terpenting adalah kinerja beliau dapat diperhatikan oleh pelaku pasar sehingga memberikan keyakinan kepada investor bahwa investasi di Indonesia relatif kondusif," kata Nafan.
Selain itu, Nafan melihat penguatan IHSG juga disebabkan oleh euforia dari keputusan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga BI Rate di level yang sama. Hal ini juga didukung oleh pernyataan optimistis Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengenai prospek stabilitas ekonomi Indonesia yang progresif. "BI juga yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuannya, dan optimistis bahwa rupiah akan mengalami apresiasi," tambah Nafan. Faktor lainnya adalah kebijakan pelonggaran moneter oleh The Fed.
Di sisi lain, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan bahwa dari perspektif pemerintah, mereka ingin memastikan proses transisi ke pemerintahan berikutnya berjalan lancar. Senada dengan Nafan, Nico juga melihat bahwa penguatan IHSG disebabkan oleh berbagai faktor.
Nico menambahkan bahwa kemungkinan IHSG menguat juga disebabkan oleh pelantikan Thomas Djiwandono. "Namun sejak pagi, IHSG sudah menguat karena BI memastikan tidak menaikkan suku bunga," jelas Nico.
Selain itu, Kepala Riset Monex Investindo, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa pelantikan Thomas sebagai Wakil Menteri Keuangan II akan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan rupiah hari ini. Berdasarkan data BloombergNews pukul 11.55, rupiah melemah 54,50 poin atau 0,34 persen menjadi Rp 16.154 per dolar AS.
"Saya pikir ini positif dan dapat memberikan sentimen baik terhadap rupiah. Peralihan kekuasaan, termasuk pekerjaan anggaran, dapat berjalan lebih lancar dengan masuknya anggota tim pemenangan Presiden terpilih," kata Ariston.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, berpendapat bahwa pelaku pasar melihat Thomas Djiwandono layak menjadi Wakil Menteri Keuangan II. Bahkan, dia menyebut Thomas sedang dipersiapkan untuk menjadi Menteri Keuangan pengganti Sri Mulyani.
"Pasar melihat bahwa Thomas Djiwandono memang layak untuk dijadikan Wakil Menteri Keuangan dan sebenarnya sedang dipersiapkan untuk menjadi Menteri Keuangan," ungkap Ibrahim.
Selain BI, masuknya capital inflow ke pasar Indonesia juga menjadi faktor pendorong penguatan IHSG. Nico juga mencatat beberapa harga saham perusahaan big cap mulai pulih, terlihat dari kenaikan saham BREN hingga 11,9 persen dan saham-saham perbankan yang naik di atas 2 persen hari ini seperti BBRI yang naik 2,73 persen, dan BBCA yang naik 3,06 persen. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.