KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini dengan tekanan. Pada perdagangan Selasa, 22 Juli 2025, indeks utama Bursa Efek Indonesia terkoreksi 0,72 persen ke level 7.344. Koreksi ini dinilai sebagai bagian dari siklus teknikal jangka pendek yang sudah mencapai target pergerakan sebelumnya.
Dalam riset hariannya, analis teknikal MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan posisi IHSG saat ini berada di akhir wave (iii) dari wave [c]. Artinya, ruang penguatan masih ada, namun cenderung terbatas. “Apabila menguat, maka akan diperkirakan relatif terbatas menguji area 7.466,” tulisnya dalam laporan MNCS Daily Scope Wave edisi Rabu, 23 Juli 2025.
Namun, investor disarankan untuk mewaspadai koreksi lanjutan. Herditya memperkirakan IHSG bisa kembali terkoreksi ke kisaran 7.220–7.311 pada skenario teknikal dengan label hitam. Adapun level support IHSG berada di 7.304 dan 7.202, sementara resistance jangka pendek ada di 7.506 dan 7.595.
Saham-Saham Menarik
Di tengah pergerakan pasar yang rentan koreksi, beberapa saham masih layak untuk diperhatikan dari sisi teknikal.
1. ADRO
Saham emiten tambang batu bara sekaligus energi terbarukan ini menguat 4,24 persen ke level 1.965 dengan peningkatan volume beli dan menembus MA60. “Posisi ADRO saat ini sedang berada pada bagian dari wave [c] dari wave 3,” ujar Herditya.
Secara teknikal, penguatan dapat menguji target di 2.080 hingga 2.160, dengan area pengamatan pada 1.910–1.965 dan batas risiko di bawah 1.870.
2. AMRT
Harga saham AMRT terkoreksi 0,90 persen ke level 2.210, disertai tekanan jual. Meski begitu, secara struktur gelombang, AMRT disebut berada dalam fase wave [c] dari wave B. Potensi rebound terbuka bila harga mampu bertahan di atas 2.040, dengan target pemulihan menuju 2.290 hingga 2.430. Area pantauan berada di 2.080–2.170.
3. BSDE
Emiten properti ini terkoreksi ke 800, namun ditopang volume beli yang signifikan dan bertahan di atas MA20. Menurut analisis, BSDE berada dalam wave (v) dari wave [c] dari wave 2. Level menarik untuk dicermati berada di 740–790, dengan target teknikal di 845 hingga 905 dan batas risiko di bawah 735.
4. PGEO
Saham PGEO anjlok 5,09 persen ke level 1.585, namun disebut tengah membentuk wave [iv] dari wave 5. Koreksi ini bisa menjadi fase konsolidasi sebelum potensi penguatan kembali. Target teknikal berada di 1.740 dan 1.850, dengan zona pantauan antara 1.495–1.585 dan support kuat di 1.435.
Dalam kondisi pasar yang mulai menunjukkan tanda jenuh beli (overbought), investor disarankan tetap berhati-hati terhadap sinyal koreksi lanjutan. “Waspadai akan adanya potensi koreksi,” tulis Herditya.(*)