KABARBURSA.COM - Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto, menyoroti beban berat yang harus ditanggung Menteri Keuangan di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran, yang menuntut pengawasan ketat terhadap kesinambungan fiskal.
Kesinambungan fiskal, menurutnya, adalah prinsip yang krusial untuk mencegah gejolak ekonomi dan keuangan.
Kebijakan fiskal yang tidak terjaga akan merugikan pembangunan, pertumbuhan ekonomi, distribusi, penanggulangan kemiskinan, bahkan stabilitas ekonomi.
"Setiap menteri keuangan harus mampu menjaga kesinambungan fiskal," ujar Eko dalam diskusi publik Indef dengan tema "Dinamika Lebaran dan Arah Ekonomi Prabowo-Gibran" secara daring pada dikutip Rabu 27 Maret 2024.
Eko juga menegaskan bahwa peran Menteri Keuangan dalam kabinet Prabowo-Gibran lebih berat dibanding sebelumnya.
Selain harus menangani beban utang dari masa pemerintahan Jokowi, program-program populis mereka, seperti makan siang gratis, dikhawatirkan akan berdampak langsung pada pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Pada masa Jokowi, fokusnya pada pengembangan infrastruktur yang membutuhkan pembiayaan besar, sebagian besar dari utang. Dalam konteks ini, era Prabowo-Gibran cenderung berfokus pada aspek sosial tanpa tambahan pendapatan yang signifikan, yang berarti kemungkinan lebih banyak utang," ungkapnya.
Jika Menteri Keuangannya tidak memiliki keberanian sebagaimana Sri Mulyani, Indonesia berisiko menghadapi lonjakan utang negara yang signifikan.
"Jika Menteri Keuangan tidak tegas dan hanya mengiyakan segala keinginan presiden tanpa mempertimbangkan realitas kemampuan APBN, maka pasar akan memberikan koreksi yang tajam," tandasnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.