Logo
>

Indonesia Undang Investor Asing di ITIF 2024

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Indonesia Undang Investor Asing di ITIF 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pemerintah Indonesia, dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang semakin inklusif menggelar International Tourism Investment Forum (ITIF) 2024. Acara ini menjadi panggung bagi para investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyoroti Misi 2045 Indonesia yang mengarah pada ekonomi biru, hijau, sirkuler, dan berkelanjutan. Sandiaga menyatakan keyakinannya bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menawarkan prospek yang sangat menguntungkan bagi para investor.

    “Dalam satu tahun terakhir, jumlah kedatangan wisatawan internasional ke Indonesia mencapai 11,68 juta, mengalami penurunan sebesar 35 persen akibat pandemi. Meskipun demikian, pendapatan dari sektor pariwisata tetap meningkat sebesar 40 hingga 45 persen di atas target,” kata Sandiaga.

    Peningkatan ini mencerminkan upaya Indonesia dalam menerapkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan yang telah diakui secara internasional. Peringkat Indonesia dalam Indeks Kinerja Pariwisata naik 10 peringkat dari peringkat 32 menjadi peringkat 22 di dunia.

    “Peningkatan investasi adalah kunci kesuksesan kita dalam memperkuat sektor pariwisata,” tambahnya.

    Menurut Menparekraf, upaya untuk menarik lebih banyak investasi meliputi pemberian visa on arrival, sistem smart gate di area imigrasi, serta pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP).

    Natalia Bayona, Executive Director UN Tourism, menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam menghadapi faktor-faktor geopolitik global dan even politik.

    “Selain infrastruktur fisik seperti hotel dan restoran, investasi dalam sumber daya manusia, khususnya dalam menciptakan lapangan kerja, juga sangat penting,” ujarnya.

    Natalia juga menegaskan pentingnya menjaga keberlanjutan lingkungan dan mengembangkan pariwisata berbasis komunitas. Ia menyoroti peran teknologi kecerdasan buatan dalam memperkuat sektor ini.

    Pada sesi Investasi di Wonderful Indonesia, para peserta juga membahas upaya untuk meningkatkan akses keuangan, infrastruktur, aksesibilitas, serta peluang wisata baru yang berkelanjutan.

    Sandiaga menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan investasi yang lebih besar, khususnya dalam pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif.

    Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024, yang diselenggarakan di Jakarta pada 5 Juni 2024, menyoroti realisasi investasi sektor pariwisata sebesar USD3.604 juta pada tahun 2023. Namun, lebih banyak lagi investasi diperlukan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan sektor ini.

    Sandiaga optimistis bahwa ITIF 2024 akan menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia. Ia menekankan perlunya investasi tidak hanya dalam fasilitas seperti hotel dan restoran, tetapi juga dalam infrastruktur pendukung pariwisata.

    Indonesia telah mendapatkan pengakuan sebagai destinasi wisata ramah Muslim terbaik oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2023 dan 2024, serta mengalami peningkatan signifikan dalam Indeks Pengembangan Pariwisata 2024.

    “Kami yakin bahwa kita dapat meningkatkan tiga kali lipat investasi di sektor-sektor ini,” tegas Sandiaga.

    RI Butuh Investor Lebih Banyak di Pariwisata

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi di sektor pariwisata untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Dalam Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024, Sandiaga menyampaikan data yang menunjukkan realisasi investasi di sektor pariwisata pada tahun 2023 sebesar USD3.604 juta atau sekitar Rp58,64 triliun.

    Namun, ia mencatat bahwa 80 persen dari investasi tersebut terkonsentrasi pada hotel berbintang, restoran, kafe, serta pusat kebugaran.

    Pada kuartal pertama 2024, realisasi investasi di sektor pariwisata mencapai USD943,40 juta (sekitar Rp15,35 triliun) dari target USD3.000 juta (sekitar Rp48,91 triliun).

    Investasi tersebut sebagian besar dialokasikan pada hotel berbintang, restoran, dan hotel apartemen.

    “Kita butuh lebih banyak investasi di ekosistem, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif,” kata Sandiaga.

    Ia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan investasi lebih dari USD15 miliar hingga USD20 miliar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

    Menparekraf Sandiaga juga optimistis bahwa Forum Internasional Investasi Pariwisata (ITIF) 2024 dapat menarik lebih banyak investor dari dalam dan luar negeri untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

    Ia menekankan bahwa investasi tidak hanya diperlukan untuk hotel, restoran, dan kafe, tetapi juga untuk infrastruktur pendukung pariwisata.

    Indonesia telah diakui sebagai destinasi wisata ramah Muslim terbaik di dunia oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) pada tahun 2023 dan 2024.

    Selain itu, posisi Indonesia dalam Indeks Pengembangan Pariwisata 2024 meningkat signifikan dari peringkat ke-32 ke peringkat ke-22.

    “Kami percaya bahwa kita bisa menciptakan tiga kali lebih banyak investasi di sektor-sektor ini,” pungkas Sandiaga. (yog/*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.