KABARBURSA.COM - Kegiatan manufaktur di China kembali merosot selama dua bulan berturut-turut pada bulan Juni, menunjukkan pelemahan dalam sektor yang menjadi tulang punggung bagi ekonomi Beijing.
Menurut laporan terbaru dari Biro Statistik Nasional China yang dirilis pada hari Minggu, 30 Juni 2024, indeks manajer pembelian manufaktur resmi mencapai angka 49,5. Angka tersebut tetap stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sejalan dengan prediksi para ahli ekonomi.
Di atas angka 50 berarti pertumbuhan dalam sektor manufaktur, sedangkan di bawahnya menandakan penurunan.
Sementara itu, aktivitas non-manufaktur seperti konstruksi dan jasa berada pada angka 50,5, sedikit di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 51 dan data bulan Mei sebesar 51,1.
Tren ekonomi China pada tahun ini menunjukkan kinerja yang bervariasi, dimana sektor manufaktur terkadang cerah namun konsumsi menderita akibat krisis properti yang berkelanjutan.
Selain itu, ketegangan perdagangan juga menjadi tantangan tambahan. Amerika Serikat dan Uni Eropa, dua mitra ekspor utama China, mengecam kenaikan harga ekspor China yang dianggap tidak adil akibat subsidi besar dari pemerintah Beijing.
Kedua blok tersebut mengancam akan menerapkan tarif tambahan pada ekspor mobil listrik China serta pada sektor-sektor di mana China memiliki keunggulan kompetitif dalam hal harga.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.