Logo
>

Industri Unggas Optimis di 2024, Emiten Poultry Siap Senyum

Ditulis oleh Syahrianto
Industri Unggas Optimis di 2024, Emiten Poultry Siap Senyum

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) diproyeksikan akan terus menunjukkan kinerja positif hingga akhir tahun 2024. Faktor-faktor pendukung seperti kenaikan harga ayam dan penurunan biaya bahan baku pakan membantu CPIN di tengah ketidakpastian kondisi global.

    Hal ini sejalan dengan optimisme industri unggas atau poultry yang diyakini bangkit di tahun ini. Estimasi pertumbuhan laba bersih industri ini mencapai 36 persen seiring tingginya harga ayam hidup (live bird) dan penurunan harga bahan baku pakan, yakni jagung dan kedelai.

    Andrianto Saputra, analis Indo Premier Sekuritas, menyampaikan bahwa harga ayam broiler dan Day old Chicken (DOC) yang kuat akan memandu pendapatan lebih baik pada kuartal II 2024. Biaya input yang menguntungkan juga akan meningkatkan profitabilitas segmen pakan CPIN.

    Ia menjelaskan, peristiwa La Nina diperkirakan akan menstabilkan prospek harga jagung yang akan membawa dampak normalisasi yang positif terhadap tingkat persediaan jagung. Dampaknya terhadap harga jagung setelah musim panen besar selama April-Mei sudah terlihat jelas dengan rata-rata harga jagung pada diperkirakan turun 23 persen secara kuartalan (quarter on quarter/qoq) pada kuartal II 2024. Setelah kuartal kedua ini, prospek harga jagung untuk sisa tahun 2024 juga akan mengalami hal yang sama tetap stabil pada prakiraan cuaca La-Nina. Asal tahu saja, jagung menyumbang 50 persen volume bahan baku pakan.

    Lebih lanjut, berdasarkan riset BRI Danareksa Sekuritas, harga LB pada pertengahan Juni 2024 kembali di atas Rp20 ribu per kg, setelah sebelumnya mencapai Rp16 ribu per kg pada awal bulan itu. Selama bulan Juni 2024, harga LB mencapai Rp18.400 per kg, lebih rendah dari Mei Rp21 ribu per kg.

    “Penurunan ini sudah sesuai estimasi, karena ada pengaruh dari normalisasi pasokan. Tetapi, harga rata-rata LB sepanjang 2024 masih tinggi, di atas Rp20 ribu per kg, ditopang tingginya harga pada April dan Mei,” tulis mereka dalam catatannya.

    Adapun per tanggal 20 Mei 2024, harga ayam broiler ataupun live bird bertahan di Rp21.000 per kg dibandingkan rata-rata kuartal I 2024 sekitar Rp20,1 ribu kg. Harga ayam DOC juga tetap kuat di Rp7,9 ribu per ekor dibandingkan rata-rata kuartal I 2024 sekitar Rp5,1 ribu per kg.

    BRI Danareksa Sekuritas percaya, para integrator perunggasan berada di jalur tepat untuk mencetak pertumbuhan kuat pada kuartal II 2024. Apalagi, harga DOC masih tinggi, Rp9.000 per ekor dan turunnya biaya pakan.

    Karena itu, sekuritas tersebut menyatakan, akan terjadi ekspansi margin para pemain industri ini, seiring turunnya harga jagung, bahan baku pakan, menjadi Rp4.600 per kg pada saat ini dibandingkan awal Juni lalu Rp4.700 per kg.

    Andrianto memperkirakan, harga DOC dan broiler yang kuat pada kuartal kedua akan mendukung pertumbuhan laba bersih CPIN menjadi Rp 1,4 triliun atau naik 103 perse qoq. Harga ayam broiler dan DOC juga dinilai sudah berada di atas estimasi.

    Pada saat yang sama, margin EBITDA segmen makanan olahan direvisi turun menilai risiko persediaan makanan olahan yang tinggi. Singkatnya, Indo Premier Sekuritas merevisikan laba bersih CPIN sebesar 8,2 persen menjadi Rp3,8 triliun di tahun 2024. “Harga DOC dan broiler yang kuat akan mengimbangi lesunya segmen makanan olahan CPIN,” ungkap Andrianto.

    Apalagi, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (NFA) mengeluarkan peraturan baru untuk melonggarkan acuan harga daging broiler, telur, dan jagung. Kebijakan ini dipandang akan mendukung tren harga jual ayam di pasar saat harga bahan baku masih tinggi.

    Peraturan tersebut mengatur harga referensi ayam hidup sebesar Rp23.000-25.000 per kg dari sebelumnya Rp21.000-23.000 per kg di Peraturan 2022. Selain itu, harga jagung dipatok seharga Rp5.800 per kg dari sebelumnya Rp5.000 per kg, harga referensi telur sebesar Rp24.000-26.500 per kg dari sebelumnya Rp22.000-24.000 per kg.

    Bagaimana Proyeksi Saham

    Harga jagung, tulis broker itu, kini menyentuh level terendah sepanjang tahun, yang ditaksir mengerek margin pada integrator. Selama ini, jagung menyumbangkan 50 persen komposisi pakan.

    Sementara itu, harga bungkil kedelai masih berkisar USD340-370 per ton, turun 33 persen secara tahunan. Ini juga bakal mengatrol margin, kendati rupiah melemah. Saat ini, porsi bungkil kedelai di pakan mencapai 25 persen.

    BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight saham poultry di BEI, dengan katalis utama penurunan harga pakan dan lebih tingginya harga LB. Saham pilihan broker ini adalah PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan rekomendasi beli dan target harga Rp5.900.

    Selain itu, saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dan PT Mailindo Feedmill Indonesia Tbk (MAIN) juga disematkan rekomendasi beli dengan target harga Rp1.500 dan Rp850. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.