KABARBURSA.COM - Amalia A. Widyasanti, Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menyampaikan, peningkatan inflasi bulanan April 2024 sebesar 0,25 persen month-to-month (mom) sebagian besar disumbangkan oleh kelompok pengeluaran transportasi, yang memberikan andil terbesar sebesar 0,12 persen.
Ia menjelaskan bahwa transportasi merupakan penyumbang utama inflasi bulanan, terutama karena kenaikan tarif angkutan udara, angkutan antarkota, dan kereta api.
"Tarif angkutan udara menjadi kontributor utama inflasi dalam kelompok transportasi dengan andil sebesar 0,06 persen, diikuti oleh tarif angkutan antarkota dengan andil 0,03 persen, dan tarif kereta api dengan andil 0,01 persen," kata Amalia, Kamis, 2 Mei 2024.
Inflasi bulanan tersebut, lanjut Amalia, didorong juga oleh kenaikan harga komoditas lain seperti daging ayam ras, daging sapi, bawang merah, bawang putih, tomat, ikan segar, jagung manis, jeruk, daun bawang, gula pasir, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), dan emas perhiasan.
"Namun, beberapa komoditas seperti beras, telur ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit mengalami deflasi 0,03 persen mtm," tutur dia.
Amalia juga menyoroti inflasi tahunan yang mencapai 3 persen (year-on-year/yoy) dan inflasi tahun kalender sebesar 1,19 persen (year-to-date/ytd), menunjukkan tren kenaikan inflasi dalam periode tersebut.
Amalia menjelaskan bahwa inflasi bulanan pada April 2024 juga dipengaruhi oleh komponen inti dan komponen yang diatur oleh pemerintah.
Dia menyoroti bahwa komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,29 persen mtm, memberikan kontribusi sebesar 0,18 persen terhadap total inflasi bulanan. Emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir menjadi penyebab utama inflasi dalam komponen inti.
Sementara itu, komponen yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,62 persen mtm, memberikan kontribusi inflasi sebesar 0,12 persen.
"Ini disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara, angkutan antarkota, tarif kereta api, dan harga sigaret kretek mesin (SKM)," jelas Amalia.
Amalia juga mencatat bahwa komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 0,31 persen mtm, menyumbang deflasi sebesar 0,05 persen. Cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit menjadi penyumbang utama deflasi dalam komponen harga bergejolak.
BPS juga mencatat bahwa inflasi tahunan pada April 2024 mencapai 3 persen yoy dan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,19 persen ytd, menunjukkan tren kenaikan inflasi dalam periode tersebut.