KABARBURSA.COM - Bulan Januari selama lima tahun terakhir, cabai dan beras menjadi penyebab utama inflasi. Permintaan tinggi dan rentan terhadap kenaikan harga membuat kedua komoditas ini berkontribusi signifikan terhadap inflasi pada awal tahun.
Amalia Adininggar Widyasanti, Pelaksana Tugas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), menyatakan bahwa selama lima tahun terakhir, inflasi selalu terjadi pada bulan Januari.
Beberapa komoditas pangan menjadi penyebab utama inflasi pada bulan ini, tetapi beberapa komoditas lain yang mengalami deflasi, seperti cabai rawit, cabai merah, dan tarif angkutan udara, membantu meredam inflasi secara keseluruhan.
Selama lima tahun terakhir, beberapa komoditas memberikan andil inflasi pada bulan Januari:
- Januari 2020:
- Cabai merah: 0,13 persen
- Cabai rawit: 0,05 persen
- Ikan segar: 0,04 persen
- Minyak goreng: 0,04 persen
- Sigaret putih mesin: 0,03 persen
- Beras: 0,03 persen
- Januari 2021:
- Cabai rawit: 0,08 persen
- Tempe: 0,03 persen
- Ikan segar: 0,03 persen
- Tahu mentah: 0,02 persen
- Tarif jalan tol: 0,02 persen
- Nasi dengan lauk: 0,01 persen
- Januari 2022:
- Daging ayam ras: 0,07 persen
- Bahan bakar rumah tangga: 0,06 persen
- Ikan segar: 0,04 persen
- Telur ayam ras: 0,03 persen
- Beras: 0,03 persen
- Mobil: 0,03 persen
- Januari 2023:
- Beras: 0,07 persen
- Ikan segar: 0,04 persen
- Cabai merah: 0,04 persen
- Cabai rawit: 0,03 persen
- Sigaret kretek mesin: 0,03 persen
- Sewa rumah: 0,03 persen
- Januari 2024:
- Beras: 0,07 persen
- Ikan segar: 0,04 persen
- Cabai merah: 0,04 persen
- Cabai rawit: 0,03 persen
- Sigaret kretek mesin: 0,03 persen
- Sewa rumah: 0,03 persen
BPS mencatatkan bahwa inflasi tahunan Indonesia pada Januari 2024 mencapai 2,57 persen. Inflasi terbesar terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil inflasi sebesar 1,63 persen. Adapun inflasi tahunan tersebar di seluruh provinsi, dengan inflasi tertinggi di Papua Tengah (4,76 persen) dan terendah di Kepulauan Bangka Belitung (1,21 persen). Perhitungan inflasi pada Januari 2024 menggunakan indeks harga konsumen tahun dasar 2022, dengan penambahan wilayah, perubahan komposisi nilai konsumsi, dan penambahan paket komoditas.