KABARBURSA.COM - Infografis berikut menjelaskan pernyataan Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang menyatakan bahwa Indonesia saat ini menghadapi kekurangan sekitar 140.000 dokter.
"Di bidang kesehatan kami akan bangun rumah sakit, puskesmas modern di seluruh Indonesia, mempercepat penanganan kekurangan dokter, kita kekurangan 140.000 Dokter, kami akan tambah Fakultas Kedokteran sekitar 300. Kami akan beri 10.000 beasiswa kedokteran dan sains,” tambah Prabowo.
Pernyataan ini disampaikannya dalam Debat Kelima antara Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024). Prabowo juga menyatakan niatnya untuk menambah fakultas kedokteran di Indonesia dari yang saat ini berjumlah 92 menjadi 300.
Dalam konteks ini, data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa standar jumlah dokter yang ideal adalah 1 dokter per 1.000 penduduk. Dengan populasi Indonesia sekitar 270 juta jiwa, kebutuhan dokter di Indonesia seharusnya mencapai 270.000 dokter.
Namun, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes mencatat bahwa data Bappenas 2018 menunjukkan rasio dokter spesialis per 1.000 penduduk tahun 2025 sebesar 0,28, atau 28 dokter spesialis untuk 100.000 penduduk.
Sugiyanto, Direktur Perencanaan Tenaga Kesehatan Kemenkes, menyatakan pada April 2022 bahwa per 1 April 2022, jumlah dokter dan dokter spesialis di rumah sakit seluruh Indonesia adalah 122.023 orang, dengan kekurangan sekitar 8.182 orang dokter. Namun, Klara Esti dari Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) mengkritik pernyataan Prabowo, menegaskan bahwa kekurangan dokter yang disebutkan oleh Kemenkes tidak memenuhi standar rasio WHO.
Sebagai respons, Associate Professor Data Science Program Monash University, Derry Wijaya, menyebut klaim Prabowo itu salah. Derry merujuk pada data Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) dan jurnal ilmiah yang menyebutkan bahwa Indonesia memiliki total 214.878 dokter, dengan 165.453 dokter umum dan 49.425 dokter spesialis. Meskipun kekurangan dokter diakui, Derry menyatakan bahwa angka yang disebutkan oleh Prabowo tidak sesuai dengan fakta.
Debat Kelima antara Capres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu, 4 Februari 2024 merupakan debat pamungkas dalam gelaran Pilpres 2024. Debat dipandu oleh dua moderator, Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.
Debat kali ini melibatkan 12 panelis yang dikarantina dua hari sebelum acara, terdiri dari mayoritas akademisi dan praktisi organisasi masyarakat sipil. Nama-nama panelis antara lain Prof. Dr. Aminuddin Syam, Prof. Asep Saepudin Jahar, Bahruddin, Damar Juniarto, Prof. Emiritus PM Laksono Ph.D., Imam Prasodjo, Onno Widodo Purbo.PhD., Dra. Reni Kusumowardhani M.PSI., Timboel Siregar, Tolhas Damanik, Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D., dan Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D.