Logo
>

Ini Alasan 2 Pengendali Lepas Saham TOTO pas lagi Kinclong

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Ini Alasan 2 Pengendali Lepas Saham TOTO pas lagi Kinclong

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Suryaparamita Abadi dan PT Multifortuna Asindo kompak menjual saham PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO). Keputusan pemegang saham dan pengendali menjual saham justru dilakukan di tengah kinerja TOTO sedang positif.

    Dikutip dari keterbukaan informasi, PT Suryaparamita Abadi menjual 2.300.000 lembar saham atau 0,02 persen dari total kepemilikan saham. PT Multifortuna Asindo menjual 12.500.000 lembar saham atau sebanyak 0,12 persen dari total kepemilikan saham. Seperti dikutip di Jakarta, Selasa 5 November 2024.

    Sebelumnya, Suryaparamita Abadi memiliki 25,05 persen saham TOTO dengan total kepemilikan 2.584.908.650 lembar saham. Sementara Multifortuna Asindo memiliki 3.045.048.250 lembar saham atau 29,51 persen dari total kepemilikan saham.

    Corporate Secretary PT Surya Toto Indonesia Tbk Ng Agus Setiawan mengungkapkan ada dua perusahaan yang menjual saham TOTO pada 31 Oktober 2024.

    “Untuk memenuhi Ketentuan Peraturan Bursa Nomor I-A tentang Jumlah Saham Free Float,” kata Ng Agus dalam keterangannya, dikutip Selasa, 5 November 2024.

    Menurut aturan Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan publik wajib memenuhi ketentuan mengenai free float, yaitu jumlah saham yang dimiliki oleh masyarakat umum. Syarat ini mencakup minimal 50 juta lembar saham atau setidaknya 7,5 persen dari total saham yang terdaftar di bursa.

    Total saham yang dilepas ke pasaran mencapai 0,14 persen. Hal ini membuat total kepemilikan saham Multifortuna Asindo dan Suryaparamita Abadi masing-masing sebesar 25,03 persen dan 37,9 persen.

    Catatkan Kinerja Positif

    Penjualan saham TOTO justru dilakukan ketika TOTO sedang mencatatkan kinerja positif kuartal III-2024 dengan capaian laba bersih sebesar Rp91 miliar, naik hampir dua kali lipat jika dibandingkan dengan Q2 dan Q1, yakni Rp59 miliar dan Rp48 miliar.

    Total laba bersih tahun 2024 sebesar Rp198 miliar atau naik sebesar 8,2 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara pendapatan mencapai Rp1,71 triliun atau tumbuh sebesar 10,5 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2023 yakni sebesar Rp1,54 triliun. TOTO juga menunjukan kinerja yang stabil dalam beberapa waktu terakhir.

    Dalam laporan keuangan terkini, TOTO membukukan Net Income sebesar Rp257 miliar dalam 12 bulan terakhir, menunjukkan kenaikan yang konsisten sejak tahun 2020, saat perusahaan sempat mengalami kerugian. Selain itu, Earnings Per Share (EPS) tahunan saat ini tercatat Rp25,63, yang mencerminkan tingkat profitabilitas yang sehat dan stabil.

    Salah satu daya tarik saham TOTO adalah valuasinya yang relatif menarik. Dengan rasio harga terhadap laba (Price-to-Earnings Ratio) saat ini di kisaran 9,14 kali, saham ini masih lebih rendah dari rata-rata industri IHSG yang berada di angka 7,75 kali. Earnings Yield saham ini mencapai 10,94 persen, lebih tinggi dari rata-rata dividen di pasar yang juga menunjukkan kemampuan TOTO dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham.

    Dari perspektif solvabilitas, perusahaan menunjukkan rasio utang yang sangat rendah dengan Debt-to-Equity Ratio hanya 0,08. Ini menandakan kemampuan TOTO menjaga stabilitas keuangan tanpa bergantung pada utang.

    Selain itu, Free Cash Flow (FCF) perusahaan per kuartal mencapai Rp29 miliar, yang juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari operasional. Cash Flow yang kuat ini dapat menjadi modal penting untuk ekspansi atau investasi strategis jangka panjang.

    Di sisi pertumbuhan, TOTO masih memiliki potensi yang moderat untuk jangka menengah, mengingat Price-to-Sales dan Price-to-Book Value perusahaan yang masing-masing di 1,03 dan 0,96 kali, menunjukkan harga sahamnya saat ini cukup rendah dibandingkan aset dan penjualan perusahaan.

    Rasio ini menarik bagi investor jangka panjang yang mencari saham dengan valuasi lebih terjangkau namun berpotensi untuk tumbuh, terutama dalam industri yang defensif seperti sanitasi dan peralatan rumah tangga.

    Secara keseluruhan, TOTO prospek jangka pendek TOTO masih positif, terutama karena daya tarik dividen dan fundamental yang kuat meski potensi volatilitas akibat aksi jual oleh pengendali tetap perlu diantisipasi. Investor disarankan untuk memantau pergerakan harga dan sentimen pasar sebelum mengambil keputusan investasi dalam jangka pendek.

    TOTO merupakan pilihan menarik bagi investor jangka menengah hingga panjang yang mencari saham dengan valuasi murah, potensi pertumbuhan stabil, dan pembagian dividen yang konsisten.

    Adapun faktor risiko utama bagi TOTO mencakup ketergantungan pada ekonomi domestik dan perubahan tren properti, yang dapat memengaruhi permintaan produk sanitasi di masa mendatang.

    Alokasi Dana Capex

    PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) melaporkan bahwa hingga semester I 2024, perusahaan telah mengalokasikan 4 persen dari anggaran belanja modal (capex) yang direncanakan.

    Menurut Corporate Secretary TOTO, Ng Agus Setiawan, perusahaan telah mempersiapkan dana capex sebesar Rp117 miliar untuk tahun ini. Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian mesin dan renovasi fasilitas.

    "Anggaran capex tahun ini dialokasikan sebesar Rp117 miliar, yang sebagian besar untuk pembelian mesin baru dan renovasi gedung," ujar Agus.

    Agus menambahkan bahwa sejauh ini, kinerja perusahaan masih sejalan dengan target dan rencana yang telah ditetapkan. TOTO juga mencatatkan kinerja positif yang berlanjut dari kuartal I 2024 ke kuartal II 2024, dengan permintaan dari pasar internasional yang tetap kuat.

    Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2024, TOTO mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,09 triliun, meningkat dari Rp986,48 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Kenaikan pendapatan ini didorong oleh penjualan domestik yang berkontribusi Rp823,61 miliar, sedikit meningkat 0,20 persen dibandingkan dengan Rp821,90 miliar pada Juni 2023. Sementara itu, penjualan ekspor mengalami lonjakan signifikan, naik 66,15 persen menjadi Rp273,46 miliar dari sebelumnya Rp164,58 miliar.

    Namun, meskipun pendapatan tumbuh, laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 14,51 persen, dari Rp125,51 miliar pada Juni 2023 menjadi Rp107,29 miliar pada periode yang sama tahun ini. Laba bruto juga turun 11,66 persen, tercatat sebesar Rp230,38 miliar, berbanding dengan Rp260,80 miliar pada Juni 2023.

    Per Juni 2024, total aset TOTO tercatat sebesar Rp3,28 triliun, dengan ekuitas sebesar Rp2,36 triliun dan liabilitas sebesar Rp915,50 miliar.

    Surya Toto menyatakan keyakinannya bahwa kinerja di semester II 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan semester I 2024. Optimisme ini didorong oleh stabilitas permintaan, baik dari pasar domestik maupun internasional.

    “Kami percaya bahwa permintaan di semester II 2024 akan meningkat lebih signifikan dibandingkan semester I, karena adanya permintaan yang stabil baik dari dalam maupun luar negeri. Kami juga mengantisipasi peningkatan penjualan,” tambahnya.

    Meski begitu, TOTO menargetkan pendapatan dan laba tahun ini akan setara dengan hasil yang diraih pada 2023. Di sisi lain, TOTO juga mengumumkan kolaborasi lanjutan dengan Alvin Tirtowirjo untuk meluncurkan koleksi terbaru, Lozza.

    "Di semester II 2024, kami akan meluncurkan koleksi Lozza, yang menekankan pada fungsionalitas dan efisiensi, dengan desain yang tetap relevan dan tak lekang oleh waktu," pungkasnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.