Logo
>

Ini Emiten yang Diuntungkan Merahnya Rupiah, Lirik Sahamnya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Ini Emiten yang Diuntungkan Merahnya Rupiah, Lirik Sahamnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah masih terus tertekan oleh penguatan dolar Amerika Serikat (AS). Meskipun demikian, ada sejumlah emiten yang kemungkinan akan mendapat keuntungan dari pelemahan mata uang Garuda ini.

    Berdasarkan data dari Google Finance, pada pukul 18:35 WIB pada Senin 15 April 2024, rupiah diperdagangkan di level Rp16.055,30 per dolar AS. Ini menunjukkan pelemahan sebesar 0,39 persen dari posisi hari sebelumnya.

    Menurut Hans Kwee, seorang pengamat pasar modal, pelemahan rupiah belakangan ini terutama dipengaruhi oleh faktor global. Salah satu faktor utamanya adalah perubahan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga oleh The Fed.

    "Serangan balasan Iran ke Israel juga meningkatkan ketidakpastian geopolitik, yang berisiko menaikkan harga minyak dan menekan nilai tukar rupiah," katanya, Senin 15 April 2024.

    Hans memproyeksikan tekanan pada rupiah tidak berlangsung lama alias hanya dalam jangka pendek. Meski begitu, dia mengingatkan masih ada sentimen negatif yang bisa menahan The Fed untuk segera memangkas suku bunga.

    Praska Putrantyo, CEO Edvisor Profina Visindo mencermati pelemahan di posisi Rp16.000 per dolar AS hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Sampai dengan semester I-2024, rupiah akan berada di atas Rp15.500 per dolar AS.

    Meski begitu, dia bilang ada beberapa sektor yang bakal diuntungkan dari pelemahan rupiah ini. Terutama, sektor pertambangan komoditas seperti batubara dan migas (minyak dan gas).

    Pasalnya, konflik di Timur Tengah turun menyulut kenaikan harga minyak mentah. Namun lonjakan harga komoditas tidak serta merta menjadi sentimen positif bagi emiten tambang.

    "Kondisi saat ini berbeda dari 2022, yang mana kenaikan harga disebabkan oleh meningkatnya permintaan. Kali ini, harga naik karena keterbatasan suplai tetapi permintaan terbatas, ucap Praska.

    Sektor lainnya yang bakal diuntungkan adalah emiten pulp and paper. Terutama entitas Grup Sinarmas, yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

    Ambil contoh, INKP yang lebih dari 50 persen pendapatannya berasal dari ekspor. Menurut Praska, pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini akan menjadi katalis positif bagi perusahaan kertas ini.

    Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menimpali emiten yang memiliki porsi ekspor besar juga akan diuntungkan dari pelemahan nilai tukar rupiah ini.

    "Namun sebaliknya, yang memiliki berhubungan dengan impor pasti akan mengalami tekanan akibat pelemahan rupiah," kata Nico.

    Dia mencontohkan emiten yang memiliki porsi ekspor di antaranya ialah PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Namun dari dua emiten itu, top picks-nya jatuh pada ICBP.

    Selain itu, di tengah pelemahan rupiah ini, investor juga bisa mencermati sektor energi seperti ELSA dengan target harga di Rp540, MEDC dengan target di Rp1.900 dan AKRA di Rp1.900 per saham.

    Sementara, Praska menyarankan untuk jangka pendek efek investor bisa memanfaatkan lonjakan pada harga saham komoditas migas untuk trading, seperti yang terjadi di saham MEDC dan ELSA.

    Investor juga bisa mencermati saham berbasis ekspor terutama komoditas yang masih murah seperti, PTRO, ADRO, ITMG dan HRUM. Untuk sektor logam investor bisa melirik MDKA dan ANTM.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi