KABARBURSA.COM - Pada akhir perdagangan hari ini, Rabu 21 Februari 2024, sektor teknologi dan sektor bahan baku menjadi pemberat terbesar bagi IHSG, masing-masing dengan penurunan sebesar 1,08 persen dan 1,05 persen. Beberapa saham juga menjadi penyumbang penurunan IHSG pada hari ini. Berikut adalah saham-saham yang menjadi laggard IHSG:
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Saham pertambangan mineral ini menjadi pemberat terbesar IHSG dengan penurunan 7,57 indeks poin dan harga terakhir 7.800 dengan perubahan harga -2,80 persen.
- GoTo Gojek Tokopedia (GOTO): Saham GOTO turun 6,22 indeks poin dengan harga terakhir 80 dan perubahan harga -3,61 persen.
- Telkom Indonesia (Persero) (TLKM): Saham TLKM turun 3,50 indeks poin dengan harga terakhir 4.180 dan perubahan harga -0,71 persen.
- Bank Central Asia (BBCA): Saham BBCA turun 3,44 indeks poin dengan harga terakhir 9.975 dan perubahan harga -0,50 persen.
- Merdeka Copper Gold (MDKA): Saham MDKA turun 1,69 indeks poin dengan harga terakhir 2.360 dan perubahan harga -2,48 persen.
- Barito Pacific (BRPT): Saham BRPT turun 1,63 indeks poin dengan harga terakhir 985 dan perubahan harga -2,48 persen.
Meskipun IHSG mengalami penurunan, koreksi ini berhasil terpangkas menjelang penutupan perdagangan. Hal ini terjadi setelah Bank Indonesia memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya.
Pada hari ini, Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI rate di level 6 persen. Keputusan ini sejalan dengan konsensus yang memperkirakan BI akan menahan suku bunga di level 6 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil untuk tetap fokus pada kebijakan moneter yang pro-stabilitas. Hal ini termasuk penguatan stabilisasi nilai tukar rupiah dan pengendalian inflasi dalam kisaran target 2,5±1 persen pada tahun 2024.
Selain itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan demikian, kebijakan makroprudensial tetap longgar untuk mendukung penyaluran kredit dan akselerasi digitalisasi dalam transaksi keuangan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.