KABARBURSA.COM - Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengumumkan bahwa investasi yang direalisasikan di Indonesia selama kuartal pertama 2024 mencapai Rp401,5 triliun.
Industri logam dasar, barang logam bukan mesin, dan peralatannya tetap menjadi sektor terbesar dalam kontribusi investasi dengan nilai Rp48,1 triliun atau sekitar 11,98 persen dari total investasi tersebut.
Menurut Bahlil, ini menunjukkan arah kebijakan hilirisasi yang telah dicanangkan sejak tahun 2021. Pertumbuhan investasi khususnya terfokus pada sektor industri.
Sementara itu, investasi di sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi berada di posisi kedua terpaut tipis dengan menyumbang Rp42,3 triliun atau setara 11,96 persen.
Kemudian, sektor pertambangan berada diposisi ketiga di Rp42,3 triliun (10,59 persen). Di posisi keempat dan kelima oleh sektor kawasan indsutri, perkantoran dan perumahan serta industri makanan masing-masing Rp29,5 triliun (7,32 persen) dan Rp29 triliun (7,22 persen).
Adapun secara total, realisasi investasi di Tanah Air sepanjang kuartal I tahun ini juga naik 15,5 persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Selain itu, angka tersebut juga setara dengan 32,4 persen dari target Rencana Strategis (Renstra) yang sebesar Rp1.239,3 triliun dan 24,3 persen dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.650 triliun.
Menurut jenis, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) adalah Ro 204,4 triliun pada Januari-Maret 2024 atau 50,9 persen dari total investasi. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) bernilai Rp 197,1 triliun atau 49,1 persen.
Secara total, investasi tumbuh 22,1 persen dibandingkan kuartal I-2023 (year-on-year/yoy). PMA tumbuh 15,5 persen yoy dan PMDN naik 29,7 persen yoy. Secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq), total investasi tumbuh 9,8 persen.
"Pada 2024 adalah tahun penuh dinamika karena tahun politik. Dalam kelazimannya, tahun politik selalu penuh wait and see. Kita bisa lewati dengan baik, pesta rakyat sudah kita lewati dan sudah ada presiden terpilih," kata Bahlil.