Logo
>

Investasi TLKM di Data Center, Revenue Generator ke Depan?

Ditulis oleh Syahrianto
Investasi TLKM di Data Center, Revenue Generator ke Depan?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dalam upaya menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era digital, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) diharapkan tidak hanya sekadar berinovasi, tetapi juga secara proaktif mengidentifikasi dan mengatasi kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.

    Octavius Oky Prakarsa, VP Investor Relations TLKM, menjelaskan mengenai strategi perusahaan dalam pengembangan infrastruktur dan teknologi, serta bagaimana TLKM beradaptasi dengan tren yang muncul, khususnya dalam pembangunan Data Center dan pengembangan smart city di Indonesia.

    Salah satu fokus utama TLKM adalah pengembangan data center, termasuk di luar negeri. Data center yang dibangun di luar negeri, seperti yang berlokasi di Singapura, dirancang untuk melayani kebutuhan pasar dan permintaan regional.

    “Saat ini, permintaan untuk data center di Singapura sangat tinggi, dan kami melihat ini sebagai potensi yang besar. Harapannya, data center dapat menjadi revenue generator ke depannya,” ungkap Oky dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Oktober 2024.

    Dengan kapasitas saat ini mencapai 42 megawatt (MW), TLKM berencana untuk meningkatkan kapasitas ini menjadi 60 MW melalui pembangunan Hyperscale Data Center di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

    Keberadaan Data Center ini diharapkan tidak hanya menjadi backup untuk operasional domestik tetapi juga berfungsi sebagai generator pendapatan baru bagi TLKM. “Kami berharap dengan peningkatan kapasitas dan ekspansi ini, Data Center dapat berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan di masa depan,” tambahnya.

    Dalam menjawab tantangan digitalisasi di Indonesia, TLKM berkomitmen untuk berkontribusi dalam pengembangan smart city. Oky menjelaskan bahwa TLKM telah menjangkau lebih dari 500 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia dalam mendukung program digitalisasi nasional yang diinisiasi oleh pemerintah.

    Dengan jaringan 4G yang mencakup sekitar 97 persen dari populasi Indonesia dan lebih dari 265.000 Base Transceiver Station (BTS), TLKM memiliki infrastruktur yang kuat untuk melayani masyarakat.

    “Sebagai bagian dari Telkom Group, kami memiliki aset fiber terbesar di Indonesia, didukung oleh spektrum yang telah kami miliki. Ini memungkinkan kami untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih cepat kepada masyarakat,” tegas Oky.

    Selain itu, TLKM juga berkolaborasi dengan penyedia Over-The-Top (OTT) dan mitra digital untuk mendidik masyarakat mengenai tren konektivitas dan konten di era digital.

    Keberhasilan TLKM dalam menghadapi dinamika industri telekomunikasi sangat bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan tren yang ada. Kolaborasi dengan berbagai mitra menjadi kunci dalam memperluas jangkauan layanan dan meningkatkan kualitas.

    “Kami percaya bahwa dengan berkolaborasi, kami dapat menciptakan ekosistem digital yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia,” tutup Oky.

    Dengan langkah-langkah strategis ini, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk tidak hanya berfokus pada pertumbuhan finansial tetapi juga pada kontribusi sosial yang lebih luas, mengantarkan Indonesia menuju era digital yang lebih maju.

    Saham TLKM Hari ini

    Pada perdagangan hari ini, saham TLKM mengalami kenaikan sebesar 10 poin atau setara dengan 0,34 persen, dengan harga penutupan berada di level 2.950. Pergerakan saham ini terjadi pada pukul 11:59 WIB atau sesi I, dengan total volume perdagangan mencapai 23,97 juta lot.

    Saham TLKM dibuka dengan harga 2.970, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya yang berada di level 2.940. Meskipun sempat menyentuh harga tertinggi 2.970, saham ini juga mengalami penurunan hingga mencapai level terendah di angka 2.930. Dengan nilai transaksi mencapai 70,7 miliar, saham ini menunjukkan aktivitas perdagangan yang cukup baik.

    Rata-rata volume perdagangan saham TLKM dalam beberapa waktu terakhir tercatat mencapai 98,74 juta lot, menunjukkan minat yang signifikan dari para investor. Saat ini, harga saham TLKM berada jauh di atas harga acuan (ARA) di 3.670 dan harga terendah yang ditetapkan (ARB) di 2.210, mencerminkan potensi fluktuasi harga yang cukup besar.

    Namun terlihat bahwa saham TLKM mengalami penurunan dalam jangka waktu yang berbeda. TLKM mencatatkan penurunan sebesar 0,34 persen dalam satu minggu terakhir.

    Sementara dalam periode satu bulan, harga saham mengalami penurunan lebih signifikan, yaitu sebesar 5,14 persen. Dalam rentang waktu tiga bulan, TLKM mengalami penurunan yang lebih dalam, yaitu 4,84 persen.

    Dalam enam bulan terakhir, kinerja saham TLKM mengalami penurunan sebesar 8,39 persen. Secara tahunan, saham TLKM mencatatkan penurunan yang cukup signifikan sebesar 21,54 persen. Penurunan ini menjadi indikator bahwa perusahaan mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar, baik dari segi operasional maupun pengaruh faktor eksternal yang mempengaruhi kinerja pasar. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.