Logo
>

ISAT Masih Diserok Asing: Waspadai Wilayah Krusial ini

Minat asing tetap kuat di saham ISAT, akumulasi berlanjut di zona strategis meski distribusi muncul. Pergerakan stabil di atas rata-rata beli asing menjaga peluang penguatan lanjutan.

Ditulis oleh Yunila Wati
ISAT Masih Diserok Asing: Waspadai Wilayah Krusial ini
Logo Indosat (Foto: Dokumen Perusahaan)

KABARBURSA.COM – Saham PT Indosat Tbk (ISAT) ternyata masih punya pesona kuat bagi investor asing. Dalam pergerakannya hari ini, muncul distribusi dalam frekuensi tertentu yang menciptakan dinamika harga yang relatif stabil, namun tetap condong bullish.

Pada pembukaan, ISAT diperdagangkan di level 2.140, sedikit lebih tinggi dari harga penutupan hari sebelumnya, Rabu, 19 November 2025, yang berada di level 2.120. Pada Kamis, 20 November 2025, harga bergerak naik mencapai level tertinggi intraday di 2.160, sebelum kembali stabil di rentang 2.150. 

Kenaikan harian sebesar 1,42 persen ini mencerminkan adanya aliran beli yang konsisten, meskipun tidak seagresif dua sesi sebelumnya.

Dari sisi broker summary, arus dana asing menjadi titik analisis utama. Pada sesi kemarin, net buy asing mencapai Rp8,18 miliar. Angka tersebut cukup signifikan jika melihat pola perdagangan ISAT dalam seminggu terakhir. 

Dan hari ini, pola itu kembali berlanjut meski skalanya lebih terbatas karena aktivitas pasar cenderung merata dan tidak lagi menampilkan lonjakan volume masif seperti pada 11–14 November.

Broker-broker asing yang biasa menjadi indikator aktivitas fund besar terlihat kembali aktif. ZP (Maybank Sekuritas) membukukan transaksi Rp4,9 miliar, disusul YU Rp3,8 miliar, RX Rp1,8 miliar, XL Rp1,5 miliar, XC Rp671 juta, serta LG dan NI yang masing-masing mencatat transaksi signifikan. 

Pola yang muncul dari data ini menunjukkan bahwa mayoritas aliran beli asing bergerak di harga rata-rata 2.110–2.123, yang menjadi area serapan asing paling besar.

Dengan harga rata-rata perdagangan hari ini di 2.146 dan posisi closing berada di 2.150, terlihat bahwa investor asing memegang posisi yang relatif menguntungkan. Artinya, akumulasi asing tidak hanya konsisten, tetapi juga dilakukan pada harga strategis yang berpotensi digunakan sebagai pijakan untuk kenaikan berikutnya.

Secara intraday, ISAT memperlihatkan karakter pergerakan yang “dikawal”. Hal ini dapat dilihat dari bid yang tersusun cukup rapat di zona 2.100–2.130. Sementara sisi offer terlihat aktif namun cepat terserap ketika harga mendekati level-level support minor. 

Artinya, struktur orderbook cenderung mendukung skenario akumulasi, bukan pelepasan besar-besaran.

Catatkan Net Buy Asing Besar Selama Empat Hari Berturut-turut

Data historis perdagangan juga mendukung pandangan ini. Selama delapan sesi terakhir, ISAT mencatat empat hari net buy asing yang besar. Pada rentang 7–12 November, total kumulatif net buy asing menembus lebih dari Rp30 miliar. 

Tren ini hanya mengalami perlambatan, tetapi tidak berubah menjadi net sell yang masif. Justru dalam koreksi ringan, asing masih memanfaatkan momen untuk menambah posisi di bawah 2.150.

Jika digabungkan dengan konsensus analis, yang menempatkan target harga rata-rata pada Rp2.541 dan skenario optimistis ke Rp3.300, maka kecenderungan akumulasi yang berlangsung saat ini sejalan dengan pandangan jangka menengah analis internasional dan domestik mengenai valuasi Indosat.

Secara keseluruhan, pergerakan ISAT hari ini menunjukkan pola akumulasi asing yang tetap terjaga, meski intensitasnya menurun dibandingkan fase impulsif sebelumnya. Harga yang bergerak stabil di atas rata-rata beli asing, orderbook yang didominasi bid kuat, serta sentimen bullish pada sektor telekomunikasi, menjadi kombinasi yang memperlihatkan bahwa ISAT masih berada dalam jalur penguatan. 

Namun, investor perlu mencermati wilayah krusial di 2.130–2.110 sebagai zona akumulasi utama sekaligus support teknikal terdekat yang dijaga oleh pasar asing.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79