Logo
>

Jadi Top Gainers Hari ini, Lirik Fundamental BBRM: Bagaimana Besok?

Lonjakan harga saham BBRM didorong kombinasi pemulihan laba, neraca sangat kuat, dan free float yang sempit, sementara pasar mulai menguji ketahanan tren di tengah kondisi jenuh beli ekstrem.

Ditulis oleh Yunila Wati
Jadi Top Gainers Hari ini, Lirik Fundamental BBRM: Bagaimana Besok?
PT Pelayaran National Bina Buana Raya Tbk. Foto: Dok Perusahaan.

KABARBURSA.COM – Menutup perdagangan bursa Selasa, 16 Desember 2025, saham PT Pelayaran National Bina Buana Raya Tbk, berkode emiten BBRM, berhasil memuncaki chart top gainers. Harga sahamnya melompat 34,75 persen ke level 159. Sisi bid penuh dengan transaksi, sementara offer tidak ada transaksi sama sekali. 

Pertanyaannya, apakah lompatin ini didukung oleh kinerja fundamental yang baik?

Dari sisi kinerja laba, BBRM berada dalam fase pemulihan yang sangat jelas. Laba bersih trailing twelve months (TTM) mencapai Rp107 miliar, melonjak signifikan dibandingkan periode-periode sebelumnya yang bahkan sempat mencatatkan kerugian besar. 

Jika ditarik lebih panjang, terlihat bahwa sejak 2022 perusahaan mulai keluar dari fase rugi struktural dan secara konsisten membangun profitabilitas hingga 2024–2025. Tahun 2025 secara annualised mencatat laba Rp92 miliar, sementara TTM per kuartal III sudah melampaui Rp100 miliar. 

Ini menandakan bahwa lonjakan harga saham hari ini tidak berdiri di atas laba tipis, melainkan pada basis profit yang sudah terbentuk.

Valuasi menjadi menarik untuk diuji lebih jauh. Pada harga 159, price to earnings ratio TTM BBRM berada di kisaran 12,62 kali, sedikit lebih tinggi dari median IHSG yang berada di 8,83 kali, namun masih tergolong moderat jika dikaitkan dengan pertumbuhan laba bersih yang hampir 50 persen secara tahunan. 

PEG ratio yang sangat rendah di kisaran 0,08–0,09 memperlihatkan bahwa secara matematis, pertumbuhan laba masih jauh lebih cepat dibandingkan kenaikan valuasinya. Ini menjelaskan mengapa pasar berani melakukan re-rating harga secara agresif hari ini.

Struktur neraca BBRM justru menjadi salah satu kekuatan utamanya. Perusahaan berada dalam posisi net cash dengan kas Rp219 miliar dan net debt negatif sekitar Rp162 miliar. Total liabilitas hanya Rp70 miliar dengan ekuitas Rp704 miliar, menghasilkan debt to equity ratio yang sangat rendah di kisaran 0,08. 

Rasio likuiditas seperti current ratio dan quick ratio yang berada di atas 10 menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam posisi keuangan yang sangat longgar, jauh dari tekanan likuiditas. Altman Z-Score di level 9,18 juga menempatkan BBRM jauh dari risiko kebangkrutan.

Dari sisi efisiensi dan profitabilitas, angka-angka BBRM terlihat solid. Net profit margin kuartalan mencapai 44,73 persen, sementara operating margin berada di hampir 39 persen. Return on equity di atas 15 persen dan return on assets mendekati 14 persen menunjukkan bahwa laba yang dihasilkan bukan hanya besar secara nominal, tetapi juga efisien terhadap modal yang digunakan. 

Ini penting karena banyak saham top gainers biasanya hanya unggul di sisi cerita, bukan di kualitas pengembalian modal.

Arus Kas Kuat, Free Float di Angka 8,94 Persen

Arus kas memperkuat pembacaan ini. Cash flow dari operasi mencapai Rp129 miliar dalam TTM, jauh melampaui laba bersih. Free cash flow memang relatif lebih kecil di Rp37 miliar akibat belanja modal yang besar, namun ini lebih mencerminkan fase investasi aktif ketimbang tekanan operasional. Dengan kas yang masih sangat besar, belanja modal tersebut tidak mengganggu stabilitas keuangan.

Namun, ada satu faktor struktural yang membuat pergerakan BBRM hari ini menjadi sangat eksplosif, yakni free float yang hanya sekitar 8,94 persen. Dengan saham beredar publik yang sangat terbatas, setiap peningkatan minat beli—terutama ketika fundamental mulai “terlihat” oleh pasar—akan langsung mendorong harga naik tajam. 

Volume 5,96 juta saham dengan nilai transaksi Rp87 miliar sudah cukup untuk menggerakkan harga hingga mendekati batas auto reject atas. Dalam konteks ini, reli BBRM tidak bisa dilepaskan dari kombinasi fundamental membaik dan kelangkaan pasokan saham di pasar.

Meski demikian, reli tajam ini juga membawa konsekuensi. Pada level harga sekarang, price to book value berada di kisaran 1,91 kali, masih relatif wajar untuk perusahaan dengan ROE dua digit dan posisi kas bersih, tetapi ruang kenaikan berbasis valuasi mulai lebih selektif. 

Artinya, kelanjutan tren akan sangat bergantung pada konsistensi laba dan arus kas di kuartal-kuartal berikutnya, bukan sekadar efek kejutan laporan keuangan.

Secara keseluruhan, BBRM hari ini naik bukan karena narasi kosong. Fundamental menunjukkan perbaikan laba yang nyata, neraca yang sangat kuat, arus kas operasional yang solid, dan efisiensi yang tinggi. 

Namun, dengan free float yang sangat kecil, volatilitas akan tetap tinggi dan pergerakan harga bisa menjadi ekstrem ke dua arah. Pasar saat ini sedang melakukan penyesuaian nilai terhadap perusahaan yang lama “tertinggal” secara persepsi, tetapi fase berikutnya akan ditentukan oleh apakah kinerja fundamental mampu terus menopang ekspektasi yang kini mulai terangkat.

Tren Naik Kuat, Posisi Jenuh Beli Ekstrem

Pergerakan saham BBRM untuk satu hingga dua hari ke depan berada di persimpangan antara tren naik yang sangat kuat dan kondisi jenuh beli yang ekstrem. Lonjakan hampir 35 persen dalam satu sesi bukanlah pergerakan normal, melainkan fase akselerasi tren yang biasanya diikuti oleh jeda.

Secara struktur besar, BBRM sedang berada dalam fase bullish yang sangat solid. Harga telah menjauh dari seluruh rata-rata pergerakan, mulai dari MA5 hingga MA200, dan semuanya mengarah naik dengan kemiringan yang tajam.

Ini menandakan bahwa perubahan tren yang terjadi bukan sekadar pantulan jangka pendek, melainkan pergeseran arah menengah yang mulai diakui pasar. Kekuatan tren ini diperkuat oleh ADX yang berada di atas level 45, yang menjadi sinyal bahwa pergerakan yang terjadi memiliki dorongan tren yang nyata, bukan sekadar volatilitas sesaat.

Namun, di sisi lain, indikator momentum menunjukkan suhu pasar yang sangat panas. RSI yang menembus level 87, Stochastic RSI di titik maksimal, serta CCI dan Williams %R yang berada di wilayah beli berlebih ekstrem menggambarkan bahwa kenaikan harga telah melaju terlalu cepat. 

Dalam kondisi seperti ini, pasar jarang melanjutkan kenaikan lurus tanpa jeda. Biasanya, harga membutuhkan fase pendinginan, baik dalam bentuk pergerakan mendatar maupun koreksi ringan, untuk memberi ruang bagi indikator kembali seimbang.

Untuk perdagangan esok hari, peluang lanjutan kenaikan masih terbuka, terutama jika minat beli tetap muncul sejak awal sesi dan volume tetap terjaga. Namun, kenaikan tersebut cenderung tidak akan seagresif hari ini. 

Pasar kemungkinan akan menguji area yang lebih tinggi secara bertahap, sambil melihat respons penawaran di level-level atas. Peluang menyentuh auto reject atas tetap ada, tetapi membutuhkan dorongan volume yang kembali meledak, sesuatu yang secara statistik lebih jarang terjadi secara beruntun dalam kondisi jenuh beli ekstrem.

Skenario yang justru terlihat lebih sehat adalah pergerakan yang mulai melambat. Harga bisa saja dibuka fluktuatif, bergerak naik tipis, lalu masuk ke fase mendatar di area atas. Jika ini terjadi, bukan berarti tren melemah. 

Justru ini sering menjadi pola klasik pada saham dengan free float kecil seperti BBRM, di mana pelaku besar memilih menahan harga sambil membiarkan tekanan indikator mereda. Dalam fase ini, koreksi ringan atau konsolidasi di kisaran harga atas masih tergolong normal dan tidak merusak struktur tren selama tidak disertai tekanan jual yang agresif.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79