Logo
>

Jasa Marga Masih Menarik, Begini Prospek Sahamnya

JSMR sudah break dari downtrend dan saat ini berpotensi pullback terlebih dahulu dengan menguji support pada 3960 – 4000.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Jasa Marga Masih Menarik, Begini Prospek Sahamnya
Gerbang tol Kalikangkung. Foto: Dokumentasi JSMR

KABARBURSA.COM - Prospek kinerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dinilai masih menjanjikan. Namun di satu sisi, emiten yang fokus dalam pengelolaan jalan tol ini masih akan menemukan tantangan. 

Analis Stocknow.id Abdul Haq Alfaruqy, memprediksi proyeksi kinerja Jasa Marga masih cukup kuat pada kuartal II 2025. Hal ini disebabkan karena banyaknya libur panjang para periode tersebut. 

"Hal ini sejalan dengan peningkatan signifikan volume lalu lintas selama periode Lebaran dan libur panjang," kata Abdul kepada KabarBursa.com, Jumat, 23 Mei 2025.

Selama periode arus mudik lebaran 2025 dari H-10 hingga H2, Jasa Marga mencatat total lalu lintas (lalin) ke luar Jabotabek mencapai 2.168.138 kendaraan atau meningkat 28,1 persen dibandingkan dengan lalin normal (1.692.140 kendaraan). 

Catatan tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,6 persen dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama (2.154.173 kendaraan).

Peningkatan juga terjadi pada periode arus balik. Tercatat 2.153.547 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada H1 sampai H+9 libur lebaran 2025, atau meningkat 45 persen jika dibandingkan lalin normal sebanyak 1.485.882 kendaraan dan naik 2 persen dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama (2.111.041 kendaraan) .

Menurut Abdul, lonjakan kendaraan tersebut menjadi katalis positif bagi pendapatan tol Jasa Marga untuk kuartal II 2025. Hal ini pun sudah tercermin dari kinerja kuartal I 

"Pada kuartal I 2025 saja (pendapatan) telah mencapai Rp4,2 triliun, naik 8,4 persen YoY, dengan laba bersih tumbuh 49,4 persen menjadi Rp927,4 miliar," ujar dia. 

Kendati begitu, Abdul melihat adanya potensi normalisasi volume lalu lintas pasca periode Lebaran. Menurutnya, hal ini dapat menekan pendapatan tol pada paruh akhir kuartal II. 

Selain itu, penerapan diskon tarif tol selama arus mudik dan balik, serta potensi peningkatan biaya operasional, dapat mempengaruhi margin laba Jasa Marga secara keseluruhan. 

"Overall, prospek Jasa Marga tetap positif, didukung oleh dominasi pasar tol nasional dan pola konsumsi masyarakat selama musim liburan, menjadikan Jasa Marga menarik untuk dipertimbangkan investor untuk jangka menengah," ungkapnya. 

JSMR Break dari Downtrend dan Berpotensi Pullback

Abdul kemudian berbicara mengenai saham Jasa Marga yakni JSMR. Jika melihat dari secondary trend, ia menyebut JSMR sudah break dari downtrend dan saat ini berpotensi pullback terlebih dahulu dengan menguji support pada 3960 – 4000. 

"Jika JSMR mampu rebound, maka ada potensi JSMR melanjutkan penguatan hingga kembali ke area 4450 – 4500 dalam jangka waktu menengah," pungkasnya. 

Laba Kuartal I Meroket

Sementara itu Corporate Secretary & Chief Administration Officer Jasa Marga Ari Wibowo, dalam keterangannya mengatakan, Perseroan sukses membukukan laba bersih di kuartal I tahun 2025 sebesar Rp927,49 miliar, melonjak 49,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dia bilang, peningkatan laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan usaha dan EBITDA Perseroan serta penurunan biaya keuangan secara konsolidasi sebesar 22,50 persen (YoY), sebagai dampak positif dari aksi korporasi Equity Financing di PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang dilakukan oleh Perseroan pada kuartal IV 2024.

"Perseroan berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp4,58 triliun atau tumbuh 8,58 persen dari kuartal I tahun 2024. Nilai pendapatan usaha Perseroan didorong oleh kontribusi dari kinerja pendapatan tol sebesar Rp4,25 triliun, meningkat 8,42 persen dan kinerja pendapatan usaha lain sebesar Rp328,02 miliar, tumbuh 10,65 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, 30 April 2025.

Lanjut Ari, realisasi EBITDA Jasa Marga juga meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan usaha, yaitu mencapai Rp3,02 triliun atau tumbuh sebesar 9,15 persen, dengan realisasi EBITDA Margin yang lebih baik dibandingkan dengan Kuartal I Tahun 2024 yaitu mencapai level 65,84 persen. 

"Hal ini menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan strategi pengendalian beban usaha serta fokus pada optimalisasi efisiensi dan efektivitas operasional, yang secara keseluruhan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja keuangan Perseroan," pungkasnya.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.