Logo
>

JAST Bidik Pendapatan Rp200 Miliar Fokus Ekpansi AI

Posisi JAST saat ini semakin strategis karena perusahaan telah mengantongi lisensi lengkap dari Kominfo

Ditulis oleh Desty Luthfiani
JAST Bidik Pendapatan Rp200 Miliar Fokus Ekpansi AI
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menegaskan optimisme memasuki 2026 dengan memanfaatkan peluang pertumbuhan pasar ICT yang dinilai masih sangat besar, terutama dari segmen pemerintah dan enterprise. 

    Direktur Utama JAST, Yentoro, menyampaikan bahwa kebutuhan layanan komunikasi, cloud, AI, dan managed service di Indonesia terus meningkat dan membuka ruang ekspansi yang luas bagi perusahaan.

    “Kami  sekarang mempunyai market opportunity yang besar. Jadi pertumbuhan pasar ICT di Indonesia ini cukup besar, masih terbuka lebar. Permintaan ke layanan ICT dan komunikasi dan sebagainya itu masih tinggi sekali,” ujar Yentoro dikutip Jumat, 21 November 2025.

    Ia menegaskan posisi JAST saat ini semakin strategis karena perusahaan telah mengantongi lisensi lengkap dari Kominfo, sehingga seluruh layanan yang diberikan kepada klien dipastikan legal, compliant, dan memenuhi standar layanan nasional. “Yang sehingga bisa menambah kepercayaan dari pelanggan-pelanggan kita,” ucapnya.

    Selama ini JAST bertumpu pada infrastruktur telekomunikasi sebagai basis utama bisnis. Namun dalam dua tahun terakhir, portofolio produk berkembang pesat ke layanan cloud, service-as-a-solution, hingga managed service untuk contact center. Yentoro menyebutkan bahwa diversifikasi pendapatan menjadi fokus penting agar perusahaan tidak bergantung pada satu sumber revenue saja. Ia menekankan bahwa kontrak multi-years seperti kerja sama dengan BPJS menjadi strategi utama, karena memberikan stabilitas pendapatan jangka panjang.

    Dalam paparannya, Yentoro menyatakan JAST menargetkan kinerja lebih kuat hingga akhir 2025. “2025, kita harapkan sampai akhir tahun, selesai pendapatan kita bisa mencapai Rp200 miliar,” ujarnya. 

    Ia menambahkan bahwa mesin pertumbuhan pada 2026 diproyeksikan datang dari contact center berbasis AI, layanan managed service, cloud, serta solusi digital untuk sektor pemerintah dan enterprise.

    Salah satu area yang sedang didorong JAST adalah pemanfaatan AI untuk layanan publik, termasuk sistem CCTV berbasis kecerdasan buatan yang mampu melakukan surveillance secara otomatis tanpa operator manusia. Yentoro menjelaskan teknologi ini ditawarkan untuk meningkatkan efisiensi pemantauan keamanan di berbagai lokasi publik, gedung, dan wilayah pemerintahan. “Kami akan menjadikan pusat layanan untuk memantau, kayak kita ada pembangunan CCTV surveillance ya, jadi CCTV yang ada di masyarakat ini kita akan tawarkan solusi surveillance itu tidak menggunakan manusia lagi, tapi menggunakan AI,” tegasnya.

    JAST juga memperluas portofolio IoT dan AI untuk mendukung otomasi proses internal banyak lembaga pemerintah. Menurut Yentoro, sejumlah instansi sudah meminta penambahan layanan di luar kontrak contact center awal, karena teknologi JAST dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan kualitas layanan kepada masyarakat. Contohnya pada klien BPJS, yang awalnya hanya menggunakan satu layanan, namun kemudian memperluas kerja sama untuk berbagai kebutuhan teknologi lain.

    Di sektor enterprise, JAST sedang membuka peluang kerja sama baru dengan perbankan, termasuk layanan telemarketing, telesales, dan sistem koleksi. Beberapa klien besar juga mulai mengadopsi layanan masking number dari JAST untuk meningkatkan keamanan komunikasi, seperti pengiriman kartu fisik yang mewajibkan kurir tidak mengetahui nomor telepon pelanggan.

    Ekspansi regional juga mulai menunjukkan hasil. Sekitar 40 persen pendapatan JAST kini berasal dari luar negeri melalui anak usaha Conexter di Singapura. Perusahaan tersebut telah memperluas jangkauan ke Malaysia, dan kini mulai membuka jalur ke Filipina, Myanmar, Kamboja, hingga Vietnam untuk memasarkan platform digital dan teknologi contact center yang dikembangkan di Indonesia.

    Dalam kaitannya dengan risiko ketergantungan pada proyek pemerintah, Yentoro menjelaskan perusahaan sedang menyeimbangkan struktur pendapatan dengan memperkuat lini produk enterprise dan model layanan berbasis retail. Tujuannya agar pendapatan tidak hanya mengandalkan tender berskala besar, tetapi juga recurring revenue dari banyak klien dengan nilai lebih kecil namun jumlah lebih besar.

    Untuk penguatan infrastruktur 2026, JAST tidak melakukan belanja modal agresif. Capex hanya digunakan mengikuti kebutuhan proyek, namun perusahaan memastikan akan menambah kapasitas untuk cybersecurity, command center, dan peningkatan server internal.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".