KABARBURSA.COM - Menjelang libur Iduladha Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan Kamis, 5 Juni 2025 dengan penguatan sebesar 29,70 poin atau naik 0,42 persen ke level 7.098,74.
Sepanjang sesi pagi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 7.104,93 dan terendah di 7.097,66. Volume perdagangan di seluruh pasar tercatat sebanyak 3,13 miliar lot dengan nilai transaksi mencapai Rp242,20 miliar dari 22.090 kali frekuensi.
Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih atau net foreign sell sebesar Rp435 miliar di pasar reguler. Total nilai transaksi pasar reguler mencapai Rp9,93 triliun, dengan porsi investor domestik mendominasi sebesar 65,38 persen, sementara investor asing sebesar 34,62 persen.
Pembelian oleh investor asing tercatat senilai Rp4,93 triliun, sedangkan penjualannya mencapai Rp5,36 triliun.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan signifikan antara lain saham sektor teknologi yaitu PT Multipolar Technology Tbk dengan kode emiten MLPT yang melonjak 19,98 persen ke level 30.325. Di sektor consumer cyclicals, saham PT Pioneerindo Gourmet International Tbk dengan kode PTSP naik 15,38 persen menjadi 1.200.
Sementara di sektor industri dasar, saham PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk dengan kode GDST menguat 10,00 persen ke posisi 110. Dari sektor perikanan, PT Agro Bahari Nusantara Tbk dengan kode UDNG naik 10,00 persen ke level 770.
Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk dengan kode MBMA dari sektor energi juga mencatatkan kenaikan 8,85 persen ke posisi 492.
Di sisi lain, saham yang mengalami pelemahan tertajam atau masuk top losers dipimpin oleh sektor teknologi yaitu PT Sumber Sinergi Makmur Tbk dengan kode IOTF yang turun 14,65 persen ke posisi 169. Dari sektor barang konsumsi non-siklikal, PT C Panca Budi Idaman Tbk dengan kode PBID melemah 10,26 persen ke harga 525.
Di sektor industri, saham PT Multi Prima Sejahtera Tbk dengan kode LPIN turun 8,89 persen ke level 410. Saham PT Kedawung Setia Industrial Tbk dengan kode KDSI dari sektor industri dasar melemah 7,14 persen ke posisi 442.
Sementara itu, saham PT Sumber Tani Agung Resources Tbk dengan kode STAA dari sektor consumer non-cyclicals juga terkoreksi 6,63 persen ke level 775.
Secara sektoral, penguatan terbesar pagi ini dipimpin oleh sektor teknologi yang naik 1,46 persen, diikuti sektor barang baku yang menguat 1,32 persen, serta sektor keuangan yang mencatatkan kenaikan 0,42 persen.
Sektor energi juga turut naik 0,34 persen dan properti menguat 0,29 persen. Di sisi lain, sektor transportasi terkoreksi 0,18 persen, sektor barang konsumsi siklikal turun 0,17 persen, sektor infrastruktur melemah 0,10 persen, begitu pula dengan sektor kesehatan dan barang konsumsi non-siklikal yang masing-masing turun 0,10 persen dan 0,11 persen.
IHSG Gagal Tembus Area Resistance
Berdasarkan analisis teknikal KabarBursa.com, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan sinyal pelemahan teknikal setelah gagal menembus area resistance di kisaran 7.200.
Dalam grafik tersebut, terlihat bahwa IHSG saat ini berada di level 7.062,53 dengan kemungkinan menguji dua area permintaan (demand area) di 7.059–6.951 dan 6.951–6.873. Jika tekanan jual terus berlanjut, potensi penurunan lanjutan ke kisaran 6.563 bahkan mendekati 6.000 tetap terbuka.
Penyebabnya diprediksi karena menjelang hari besar Iduladha dan mencuatnya isu wabah Covid-19 kembali.
Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia Liza Camelia Suryanata masih optimis IHSG tidak akan terjun bebas pada Juni 2025 ini.
"Terlalu mudah untuk bilang IHSG mau balik ke 6.000 lagi," kata Liza kepada KabarBursa.com, Selasa, 3 Juni 2025.
Ia menjelaskan IHSG diiproyeksikan akan bergerak sideways cenderung menguat sepanjang Juni 2025, dengan kisaran pergerakan di level 7.000 hingga 7.300. Potensi penembusan resistance 7.300 dinilai terbuka jika didukung oleh aliran dana asing, stimulus domestik, dan stabilitas nilai tukar rupiah.
Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany Travelin Yunus menegaskan, para pelaku pasar diperkirakan akan tetap berhati-hati dalam membuat keputusan mengingat perdagangan dalam sepekan kedepan yang akan berlangsung hanya dalam 4 hari perdagangan 02 hingga 05 Juni karena ada libur Hari Raya Iduladha.
"Para pelaku pasar juga menanti serangkaian data ekonomi terutama Non-Farm Payrolls sebagai salah satu indikator utama untuk The Fed membuat kebijakan selanjutnya. Kami memprediksi bahwa IHSG akan bergerak bervariasi cenderung menguat dalam rentang support 7140 dan resistance 7320," prediksi Indri yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 2 Juni 2025.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.