KABARBURSA.COM - Memasuki musim hujan, pengendara mobil dihadapkan dengan tantangan tambahan saat berada di jalan raya. Permukaan jalan yang basah dan licin dapat meningkatkan risiko kecelakaan jika kendaraan tidak dilengkapi dengan ban yang sesuai.
Ada banyak jenis ban yang tersedia di pasaran. Semua ban tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memilih ban yang tepat untuk musim hujan bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga keselamatan. Selain itu, memilih ban yang baik sama dengan berinvestasi yang tepat dalam berinvestasi keselamatan berkendara. Seperti dirangkum KabarBursa di Jakarta, Selasa 9 Juli 2024.
Sebelum mengetahui jenis ban yang cocok, ada baiknya mengetahui risiko yang akan dihadapi ketika menggunakan ban mobil di jalanan licin atau banjir.
1. Aquaplaning (Hydroplaning)
Aquaplaning terjadi ketika ban kehilangan kontak dengan permukaan jalan karena lapisan air yang menghalangi. Ini dapat menyebabkan kendaraan meluncur di atas air, kehilangan traksi dan kontrol.
Masalah ini dapat menyebabkan kendaraan tergelincir tanpa kendali, meningkatkan risiko kecelakaan. Ini terutama berbahaya saat kecepatan tinggi atau saat melakukan manuver mendadak.
2. Traksi yang Berkurang
Traksi ban menurun secara signifikan pada jalan yang basah dan licin. Air di permukaan jalan mengurangi gesekan antara ban dan jalan. Hal ini mengakibatkan berkurangnya traksi dapat menyebabkan peningkatan jarak pengereman, kesulitan dalam mengendalikan kendaraan saat menikung, dan kemungkinan tergelincir saat berakselerasi atau mengerem.
3. Kehilangan Stabilitas
Kondisi jalan yang tidak rata akibat genangan air atau banjir dapat mengganggu stabilitas kendaraan. Ban yang tidak dirancang untuk kondisi basah mungkin tidak mampu menangani ketidakrataan ini dengan baik.
Kehilangan stabilitas dapat menyebabkan kendaraan goyah, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan kecelakaan atau terguling, terutama pada kendaraan yang lebih tinggi seperti SUV.
4. Kerusakan Ban
Genangan air yang dalam dapat menyembunyikan lubang atau benda tajam di jalan. Menabrak lubang atau benda ini dapat menyebabkan kerusakan pada ban, seperti bocor atau pecah.
Kerusakan ban dapat mengakibatkan ban kempes mendadak, yang sangat berbahaya saat berkendara dengan kecepatan tinggi. Ini juga bisa menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada roda atau suspensi kendaraan.
5. Keausan Ban yang Tidak Merata
Ban yang sudah aus atau tidak memiliki pola tapak yang cukup dalam tidak dapat mengalirkan air dengan efektif. Ini memperburuk masalah traksi dan aquaplaning. Ban yang aus meningkatkan risiko kecelakaan karena tidak mampu menyediakan cengkeraman yang diperlukan di jalan basah. Ini juga mempercepat kerusakan ban dan memerlukan penggantian lebih sering.
6. Pengereman yang Tidak Efektif
Pada jalan basah, kemampuan ban untuk mencengkeram jalan berkurang, sehingga mengurangi efektivitas pengereman. Masalah ini dapat meningkatkan jarak pengereman, yang bisa sangat berbahaya dalam situasi darurat. Ini meningkatkan risiko tabrakan jika pengemudi tidak bisa berhenti tepat waktu.
7. Oversteering dan Understeering
Oversteering terjadi ketika bagian belakang kendaraan kehilangan traksi lebih cepat daripada bagian depan, sementara understeering terjadi ketika bagian depan kehilangan traksi lebih cepat daripada bagian belakang.
Kedua situasi ini dapat menyebabkan kendaraan keluar dari jalur yang diinginkan, meningkatkan risiko kecelakaan terutama di tikungan atau saat menghindari rintangan di jalan.
8. Korosi
Air, terutama yang mengandung garam atau bahan kimia lain, dapat menyebabkan korosi pada bagian internal ban dan roda. Sementara korosi dapat melemahkan struktur ban dan roda, yang berpotensi menyebabkan kegagalan ban. Ini juga dapat mempengaruhi keseimbangan dan kinerja kendaraan secara keseluruhan.
Jenis Ban yang Cocok
1. Ban All-Season
Ban all-season adalah salah satu pilihan paling populer untuk berkendara di berbagai kondisi cuaca, termasuk saat hujan. Ban ini dirancang dengan pola tapak yang dapat menangani air, salju ringan, dan lumpur.
Pola tapaknya memiliki lebih banyak alur yang dapat mengalirkan air keluar dari bawah ban, mengurangi risiko aquaplaning atau tergelincir di atas air. Ban all-season juga menawarkan kinerja yang baik di berbagai suhu, membuatnya menjadi pilihan yang fleksibel sepanjang tahun.
2. Ban Musim Panas dengan Teknologi Hujan
Ban musim panas biasanya dirancang untuk performa optimal di jalan kering, tetapi beberapa model kini dilengkapi dengan teknologi yang meningkatkan performa di kondisi basah. Ban ini memiliki komponen karet khusus yang tetap lembut pada suhu yang lebih tinggi, serta pola tapak yang dirancang untuk mengalirkan air dengan efektif.
Meski tidak sefleksibel ban all-season, ban musim panas dengan teknologi hujan dapat memberikan cengkeraman yang sangat baik di permukaan basah.
3. Ban Performance
Untuk pengemudi yang menginginkan performa tinggi, ban performance bisa menjadi pilihan yang tepat. Ban ini memiliki desain tapak yang agresif dengan alur yang lebih dalam dan lebih banyak sipes (garis kecil pada permukaan ban) yang membantu mengalirkan air.
Ban performance biasanya dibuat dari senyawa karet yang memberikan cengkeraman lebih baik di kondisi basah, meningkatkan kontrol dan stabilitas kendaraan. Namun, ban ini mungkin lebih cepat aus dibandingkan ban all-season.
4. Ban Winter atau Ban Salju
Meskipun dirancang khusus untuk kondisi bersalju, ban winter atau ban salju juga dapat bekerja dengan sangat baik di kondisi basah. Ban ini memiliki pola tapak yang sangat dalam dan sipes yang lebih banyak, yang membantu meningkatkan traksi di permukaan licin.
Komponen karet pada ban winter juga tetap lembut di suhu rendah, memberikan cengkeraman yang lebih baik di kondisi dingin dan basah. Namun, ban ini bisa menjadi kurang efisien di jalan yang kering atau pada suhu tinggi.
Pertimbangan Memilih Ban
1. Pola Tapak
Pola tapak yang dalam dan banyak alur sangat penting untuk mengalirkan air dari bawah ban. Alur yang efektif akan mengurangi risiko aquaplaning.
2. Komponen Karet
Karet ban harus tetap lentur pada suhu rendah untuk memastikan cengkeraman yang baik. Ban dengan karet khusus untuk kondisi basah biasanya memberikan performa yang lebih baik.
3. Ukuran dan Tekanan Ban
Pastikan ukuran ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan. Tekanan ban yang tepat juga penting untuk memastikan area kontak yang optimal dengan jalan, yang berpengaruh pada traksi dan stabilitas.
4. Kondisi dan Umur Ban
Ban yang sudah aus atau terlalu tua akan kehilangan kemampuan untuk mengalirkan air dan cengkeraman. Pastikan ban dalam kondisi baik dan diganti sesuai dengan rekomendasi.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.