KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menunjukkan kinerja yang impresif di tengah persaingan ketat industri farmasi Indonesia. Laporan keuangan terbaru perusahaan ini mengungkap berbagai capaian penting, mulai dari peningkatan laba bersih hingga pertumbuhan pendapatan per saham.
Namun, di balik angka-angka capaiannya, terdapat dinamika menarik yang mempengaruhi posisi keuangan dan nilai saham perusahaan. Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai performa keuangan KLBF dan bagaimana berbagai faktor tersebut berperan dalam menjaga stabilitas serta pertumbuhan perusahaan di pasar.
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bergerak dalam pengembangan, pembuatan, dan perdagangan persiapan farmasi termasuk obat-obatan dan produk kesehatan konsumen. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1966.
Pemegang saham utama PT Kalbe Farma Tbk terdiri dari beberapa entitas besar. Masyarakat Non Warkat memegang saham terbesar dengan jumlah 18,85 miliar saham atau 40,22 persen dari total saham. PT Ladang Ira Panen memiliki 4,90 miliar saham (10,46 persen), diikuti oleh PT Gira Sole Prima dengan 4,82 miliar saham (10,29 persen), PT Santa Seha Sanadi dengan 4,72 miliar saham (10,07 persen), dan PT Diptanala Bahana yang memiliki 4,45 miliar saham (9,5 persen).
PT Lucasta Murni Cemerlang memegang 4,44 miliar saham (9,47 persen), sementara PT Bina Arta Charisma memiliki 3,84 miliar saham (8,2 persen). Selain itu, terdapat 631,91 juta saham treasury (1,35 persen) dan masyarakat Warkat dengan 90,85 juta saham (0,19 persen).
Direksi dan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk mencakup Ronny Hadiana yang memiliki 92,67 juta saham (0,2 persen), B. R. Irawati Setiady dengan 21,59 juta saham (0,05 persen), serta Mulialie yang memiliki 250,04 ribu saham (
Per 30 Juni 2024, jumlah pemegang saham PT Kalbe Farma Tbk tercatat sebanyak 32.744, mengalami penurunan sebanyak 219 dari bulan sebelumnya. Pada 31 Mei 2024, jumlah pemegang saham adalah 32.963, turun 1.062 dari bulan sebelumnya yang mencatat 34.025 pemegang saham pada 30 April 2024. Pada 31 Maret 2024, terdapat 33.903 pemegang saham, menurun sebanyak 590 dari bulan sebelumnya yang mencatat 34.493 pemegang saham pada 29 Februari 2024.
Pendapatan Bersih
Pada kuartal pertama 2024, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat laba bersih sebesar Rp958 miliar, mengalami peningkatan dibandingkan kuartal pertama tahun 2023 yang mencapai Rp856 miliar dan kuartal pertama tahun 2022 yang sebesar Rp835 miliar.
Namun, pada kuartal kedua 2024, laba bersih mengalami penurunan menjadi Rp848 miliar, meski masih lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua 2023 yang hanya Rp673 miliar, tetapi lebih rendah dari Rp802 miliar pada periode yang sama tahun 2022.
Jika diakumulasi, laba bersih tahunan untuk 2024 diproyeksikan mencapai Rp3,61 triliun, menunjukkan kenaikan signifikan dari Rp2,76 triliun pada 2023. Dalam perhitungan trailing twelve months (TTM) hingga kuartal kedua 2024, laba bersih tercatat sebesar Rp3,04 triliun, lebih tinggi dibandingkan TTM pada 2023 yang sebesar Rp2,76 triliun.
Valuasi
Rasio harga terhadap laba (PE ratio) PT Kalbe Farma Tbk saat ini berada pada angka 21,29 kali berdasarkan perhitungan tahunan. Sementara itu, PE ratio TTM mencapai 25,26 kali. Proyeksi PE ratio ke depan menunjukkan angka 23,05 kali. Rasio harga terhadap penjualan (price to sales ratio) saat ini tercatat 2,43 kali, dan rasio harga terhadap nilai buku (price to book value) berada pada 3,53 kali.
Untuk rasio harga terhadap arus kas (price to cashflow ratio) dan rasio harga terhadap arus kas bebas (price to free cashflow ratio) masing-masing berada di angka 16,21 kali dan 20,29 kali. EV to EBITDA (enterprise value to earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization) untuk TTM berada pada angka 16,84 kali.
Per Saham
Pendapatan per saham (EPS) PT Kalbe Farma Tbk untuk TTM mencapai Rp64,91, sementara EPS tahunan diproyeksikan sebesar Rp77,02. Pendapatan per saham untuk TTM tercatat Rp674,10, dengan kas per saham pada kuartal ini sebesar Rp78,77. Nilai buku per saham saat ini adalah Rp465,14, dan arus kas bebas per saham untuk TTM berada pada angka Rp80,84.
Solvabilitas
Rasio lancar (current ratio) PT Kalbe Farma Tbk pada kuartal ini tercatat sebesar 3,96 kali, sementara rasio cepat (quick ratio) berada di angka 2,47 kali. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) tercatat sangat rendah, hanya 0,05 kali, menunjukkan perusahaan memiliki posisi keuangan yang kuat dan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik.
Profitabilitas
PT Kalbe Farma Tbk mencatat return on assets (ROA) sebesar 10,65 persen dan return on equity (ROE) sebesar 13,96 persen untuk TTM. Margin laba kotor (gross profit margin) pada kuartal ini adalah 39,46 persen, sementara margin laba operasional (operating profit margin) tercatat 13,47 persen. Margin laba bersih (net profit margin) mencapai 10,64 persen, menunjukkan efisiensi operasional perusahaan yang baik.
Dividen
Untuk TTM, PT Kalbe Farma Tbk membagikan dividen sebesar Rp31,00 per saham dengan payout ratio sebesar 40,25 persen. Dividend yield saat ini berada pada angka 1,89 persen, dengan tanggal ex-dividend terakhir tercatat pada 29 Mei 2024.
Laporan Keuangan
Pendapatan PT Kalbe Farma Tbk untuk TTM mencapai Rp31,59ntriliun, dengan laba kotor sebesar Rp12,11 triliun dan EBITDA sebesar Rp4,50 triliun. Laba bersih untuk TTM tercatat sebesar Rp3,04 triliun.
Neraca Keuangan
Posisi kas PT Kalbe Farma Tbk pada kuartal ini mencapai Rp3,693 triliun, dengan total aset sebesar Rp28,566 triliun. Total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp5,026 triliun, terdiri dari utang jangka pendek sebesar Rp625 miliar dan utang jangka panjang sebesar Rp357 miliar, dengan total utang mencapai Rp982 miliar. Total ekuitas perusahaan berada pada angka Rp21,80 triliun, menunjukkan posisi keuangan yang kuat dan stabil.
Arus Kas
Pada periode trailing twelve months (TTM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatat arus kas dari operasi sebesar Rp4,74 triliun. Angka ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya. Di sisi lain, arus kas dari investasi mencatat angka negatif sebesar Rp1,45 triliun, yang menunjukkan adanya pengeluaran untuk investasi.
Arus kas dari pembiayaan juga negatif sebesar Rp2,43 triliun, mengindikasikan pembayaran utang atau distribusi dividen. Pengeluaran modal (capital expenditure) untuk periode TTM tercatat sebesar Rp954 miliar, dengan arus kas bebas (free cash flow) mencapai Rp3,78 triliun.
Pertumbuhan
Pertumbuhan pendapatan per kuartal secara year on year (YoY) tercatat sebesar 8,97 persen, sementara pertumbuhan pendapatan year to date (YTD) mencapai 7,57 persen. Pertumbuhan pendapatan tahunan YoY berada pada angka 5,24 persen. Laba bersih per kuartal YoY menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 25,88 persen, sedangkan laba bersih YTD YoY tumbuh 18,06 persen. Namun, laba bersih tahunan YoY mengalami penurunan sebesar 18,20 persen. Pendapatan per saham (EPS) per kuartal YoY tumbuh sebesar 25,91 persen, dengan EPS YTD YoY mencapai 18,06 persen. Sayangnya, EPS tahunan YoY juga menurun sebesar 18,20 persen.
Performa Harga Saham
Dalam kurun waktu satu minggu, harga saham PT Kalbe Farma Tbk mengalami peningkatan sebesar 4,13 persen. Kenaikan yang lebih signifikan terlihat dalam kurun waktu satu bulan dengan pertumbuhan sebesar 13,89 persen. Selama tiga bulan, harga saham naik 10,07 persen, dan selama enam bulan, kenaikan tercatat sebesar 6,49 persen.
Namun, dalam satu tahun terakhir, harga saham mengalami penurunan sebesar 8,64 persen. Dalam tiga tahun, harga saham naik sebesar 25,67 persen, dan dalam lima tahun, kenaikan tercatat sebesar 12,71 persen. Dalam kurun waktu sepuluh tahun, harga saham menurun sebesar 5,20 persen. Hingga saat ini, harga saham tahun ini mengalami kenaikan sebesar 1,86 persen. Harga tertinggi saham selama 52 minggu terakhir adalah Rp1.905,00, sedangkan harga terendah adalah Rp1.375,00.
Secara keseluruhan, data keuangan ini menunjukkan kinerja yang cukup stabil dan positif dari KLBF, meskipun ada beberapa penurunan pada laba bersih tahunan dan EPS tahunan. Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih per kuartal serta YTD menunjukkan tren positif, sementara performa harga saham menunjukkan fluktuasi dengan beberapa penurunan dan kenaikan. Data arus kas juga mengindikasikan kesehatan keuangan yang baik dengan arus kas operasi yang kuat dan arus kas bebas yang positif.(*)