Logo
>

Kapasitas Naik 11 MWp, PLTS CDIA 4,7 MWp Beroperasi

CDI Group mengoperasikan PLTS 4,7 MWp di Cilegon, menambah kapasitas menjadi 11 MWp dan mendukung transisi energi industri dengan efisiensi dan emisi rendah.

Ditulis oleh Syahrianto
Kapasitas Naik 11 MWp, PLTS CDIA 4,7 MWp Beroperasi
PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI Group), melalui anak usaha energi PT Krakatau Chandra Energi (KCE), resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,7 Megawatt-peak (MWp). (Foto: Dok. Chandra Daya Investasi)

KABARBURSA.COM – PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), melalui anak usaha energi PT Krakatau Chandra Energi (KCE), resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 4,7 Megawatt-peak (MWp) di Kawasan Industri Krakatau, Cilegon, Banten. 

Fasilitas ini mencapai tanggal operasi komersial (Commercial Operation Date/COD) pada 17 November 2025, lebih cepat satu minggu dari jadwal semula.

Dengan beroperasinya pembangkit tersebut, total kapasitas PLTS milik CDI Group kini mencapai 11 MWp. Energi yang dihasilkan akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan listrik Kawasan Industri Krakatau, yang merupakan salah satu kawasan industri strategis nasional.

Proyek PLTS berbasis ground-mounted itu memanfaatkan sekitar 5 hektare lahan non produktif yang dikonversi menjadi fasilitas energi hijau. Transformasi lahan ini menjadi salah satu proyek strategis CDI Group dalam memperluas portofolio energi terbarukan serta memperkuat dukungan terhadap agenda transisi energi industri.

Pembangkit berkapasitas 4,7 MWp tersebut diproyeksikan mampu menurunkan emisi karbon hingga 5.086,74 ton CO₂ ekuivalen per tahun, setara dengan penyerapan lebih dari 243 ribu pohon. 

Teknologi panel dan inverter berstandar internasional diterapkan untuk memastikan ketahanan operasional dan efisiensi energi jangka panjang bagi pengguna industri.

Presiden Direktur CDI Group, Fransiskus Ruly Aryawan, menegaskan bahwa PLTS ini menjadi tonggak penting dalam strategi energi perusahaan.

“Pengoperasian PLTS oleh KCE ini menegaskan komitmen CDI Group untuk menghadirkan infrastruktur energi yang lebih efisien, bersih dan berkelanjutan bagi sektor industri nasional. Proyek ini juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang CDI Group dalam memperkuat pilar energi melalui transisi energi baru dan terbarukan (EBT), sekaligus mendukung pencapaian target bauran energi Indonesia,” ujar Ruly, dalam siaran pers, Senin, 24 November 2025.

Ia menambahkan bahwa CDI Group akan terus mencari peluang perluasan PLTS di kawasan industri lain guna menyediakan pasokan listrik rendah emisi dan andal bagi pelanggan industri.

Ekspansi Berkelanjutan CDIA

Perseroan menegaskan rencana untuk menambah kapasitas PLTS secara bertahap sebagai bagian dari strategi penyediaan energi bersih dan penguatan infrastruktur industri nasional. Upaya ini juga sejalan dengan tujuan menurunkan jejak karbon dan meningkatkan efisiensi energi pada sektor manufaktur.

Secara korporasi, CDI Group memiliki portofolio infrastruktur yang mencakup pembangkit listrik 320 MW, fasilitas pengolahan air 4.874 liter per detik, dua jetty, kapasitas penyimpanan 130 ribu meter kubik, serta sembilan kapal berkapasitas 5.000–8.600 DWT. 

Infrastruktur tersebut menjadi fondasi perseroan untuk mengembangkan solusi energi dan logistik berkelanjutan.

Dengan pengoperasian PLTS 4,7 MWp dan rencana ekspansi selanjutnya, CDI Group menempatkan diri sebagai penyedia infrastruktur energi terbarukan yang semakin relevan di tengah tuntutan industri terhadap efisiensi dan keberlanjutan. (*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Syahrianto

Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.