KABARBURSA.COM - Produsen panel surya terkemuka dari China, Longi Green Energy Technology Co, kini tengah menghadapi berbagai tantangan operasional, termasuk melimpahnya pasokan, yang memaksa mereka untuk melakukan penyesuaian pada rencana produksi di beberapa pabrik.
Perubahan yang terjadi pada salah satu produsen panel surya terbesar di dunia ini mencerminkan gejolak yang melanda industri global. Kapasitas produksi yang melebihi permintaan menyebabkan penurunan harga dan penyusutan margin keuntungan yang signifikan.
Industri panel surya saat ini berada di bawah bayang-bayang perubahan regulasi besar, termasuk keputusan Amerika Serikat bulan lalu yang mengembalikan tarif pada panel surya bifacial asal China.
Longi tidak mengungkapkan detail langkah-langkah yang diambil, namun mereka menyatakan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada analisis pasar global dan dirancang untuk menghadapi penurunan harga serta perubahan kebijakan perdagangan yang terjadi sejak awal tahun ini.
Perusahaan merespons pertanyaan dari Bloomberg mengenai laporan penutupan pabrik-pabrik mereka di Malaysia dan Vietnam. Pernah menjadi produsen terbesar di industri surya berdasarkan kapitalisasi pasar, Longi mengumumkan rencana pengurangan ribuan pekerjaan (PHK) pada bulan Maret, dengan alasan "lingkungan yang semakin kompetitif."
Longi mencatat kerugian bersih sebesar 2,35 miliar yuan atau setara US$325 juta pada kuartal pertama tahun ini, setelah sebelumnya meraup untung 3,64 miliar yuan pada periode yang sama di tahun 2023.
Perusahaan-perusahaan tenaga surya China kini berupaya untuk bangkit kembali, meskipun keuntungan telah menghilang akibat gelombang pabrik-pabrik baru yang mulai beroperasi tahun lalu. Bukannya menangkap pasar yang sedang tumbuh, pasokan baru ini malah membanjiri permintaan, sehingga membuat para pejabat AS dan Eropa mengeluh bahwa China menghambat upaya pengembangan rantai pasokan di negara lain.
Kinerja Longi Green Energy Technology Co 2024
Longi Green Energy Technology Co, salah satu produsen panel surya terbesar asal China, sedang menghadapi berbagai tantangan operasional di tahun 2024. Penyesuaian rencana produksi di beberapa pabrik terpaksa dilakukan karena melimpahnya pasokan yang mengakibatkan penurunan harga dan menyusutnya margin keuntungan.
Industri panel surya global tengah terguncang oleh perubahan kebijakan yang signifikan. Keputusan Amerika Serikat untuk mengembalikan tarif pada panel surya bifacial asal China bulan lalu menjadi salah satu pukulan berat bagi Longi. Keputusan tersebut menambah kompleksitas pada lanskap perdagangan yang sudah menantang.
Longi tidak mengungkapkan rincian spesifik mengenai langkah-langkah penyesuaian yang mereka ambil. Namun, perusahaan menyatakan bahwa keputusan ini diambil berdasarkan analisis menyeluruh terhadap pasar global. Tujuannya adalah untuk mengatasi penurunan harga dan adaptasi terhadap perubahan kebijakan perdagangan yang telah berlangsung sejak awal tahun.
Mengutip Bloomberg, soal penutupan pabrik di Malaysia dan Vietnam, Longi menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut adalah bagian dari strategi untuk menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Pada bulan Maret, Longi mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ribuan karyawan sebagai bagian dari strategi ini.
Pada kuartal pertama tahun 2024, Longi mencatat kerugian bersih sebesar 2,35 miliar yuan (setara US$325 juta), berbanding terbalik dengan keuntungan 3,64 miliar yuan yang diperoleh pada periode yang sama tahun sebelumnya. Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas di tengah kondisi pasar yang tidak menentu.
Perusahaan-perusahaan tenaga surya China, termasuk Longi, tengah berusaha untuk bangkit kembali di tengah persaingan ketat dan penurunan keuntungan. Gelombang pabrik-pabrik baru yang mulai beroperasi tahun lalu justru menambah pasokan yang melampaui permintaan, menyebabkan penurunan harga lebih lanjut.
Pasokan yang melimpah dari China juga menimbulkan keluhan dari pejabat AS dan Eropa. Mereka menuduh bahwa langkah ini menghambat upaya pengembangan rantai pasokan di wilayah mereka, menambah tantangan bagi perusahaan-perusahaan seperti Longi untuk mempertahankan posisi mereka di pasar global yang kompetitif.
Industri panel surya di Amerika Serikat terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat pada tahun 2024, meskipun menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan global dan perubahan kebijakan perdagangan. Permintaan yang meningkat untuk energi terbarukan mendorong ekspansi sektor ini.
Kebijakan AS Proteksi Produk Lokal
Pemerintah AS terus mendukung perkembangan industri panel surya melalui berbagai insentif dan kebijakan. Kebijakan yang mendorong investasi dalam energi bersih, seperti insentif pajak dan pendanaan untuk proyek energi terbarukan, telah membantu mempercepat adopsi teknologi panel surya di seluruh negeri.
Banyak perusahaan panel surya di Amerika, seperti First Solar dan SunPower, telah melakukan investasi besar-besaran untuk memperluas kapasitas produksi mereka. First Solar, misalnya, mengumumkan pembukaan pabrik baru yang diharapkan akan meningkatkan produksi panel surya secara signifikan pada akhir tahun.
Inovasi teknologi terus menjadi pendorong utama dalam industri ini. Perusahaan-perusahaan AS berfokus pada pengembangan panel surya yang lebih efisien dan tahan lama, serta solusi penyimpanan energi yang lebih baik. Ini termasuk penelitian dalam penggunaan bahan-bahan baru dan metode produksi yang lebih efisien.
Keputusan pemerintah AS untuk memberlakukan kembali tarif pada panel surya bifacial asal China memberikan keuntungan kompetitif bagi produsen lokal. Tarif ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri dari banjirnya produk impor murah, yang telah menjadi tantangan besar bagi banyak produsen AS.
Banyak perusahaan panel surya di Amerika mencatat kinerja keuangan yang kuat pada tahun 2024. Penjualan yang meningkat dan harga panel surya yang stabil telah membantu meningkatkan pendapatan dan profitabilitas. Namun, perusahaan juga harus menghadapi biaya produksi yang meningkat, terutama terkait dengan bahan baku dan tenaga kerja.
Meskipun ada banyak peluang, industri panel surya AS juga menghadapi tantangan pasokan. Gangguan dalam rantai pasokan global, terutama terkait dengan komponen penting seperti sel surya dan inverter, dapat mempengaruhi produksi dan pemasangan panel surya.
Sektor komersial dan industri di Amerika Serikat semakin beralih ke energi surya untuk memenuhi kebutuhan energi mereka. Banyak perusahaan besar, termasuk perusahaan teknologi dan manufaktur, telah berinvestasi dalam instalasi panel surya skala besar untuk mengurangi jejak karbon dan menghemat biaya energi.
Di tingkat lokal, banyak komunitas mendukung proyek energi surya melalui kebijakan yang ramah lingkungan dan program insentif. Ini termasuk peraturan yang memudahkan pemasangan panel surya di rumah tangga dan bisnis kecil, serta program pembelian bersama yang mengurangi biaya instalasi. (*)
Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia
dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional.
Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.