Logo
>

Kekhawatiran Ekonomi Meningkat, Wall Street Ditutup Lesu

Investor kini tengah mencari indikator sekunder dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve (The Fed) untuk petunjuk mengenai kelemahan ekonomi dan kebijakan moneter.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Kekhawatiran Ekonomi Meningkat, Wall Street Ditutup Lesu
Ilustrasi: Suasana dalam New York Stock Exchange atau Wall Street. (Foto: Wikimedia Commons)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Saham di Amerika Serikat  (AS) ditutup lebih rendah pada hari Selasa, 7 Oktober 2025. Kondisi ini disebabkan karena investor telah kehilangan data ekonomi usai pemerintah AS ditutup.

    Akibatnya, investor kini tengah mencari indikator sekunder dan pernyataan dari pejabat Federal Reserve (The Fed) untuk petunjuk mengenai kelemahan ekonomi dan kebijakan moneter.

    Ketiga indeks ditutup koreksi setelah survei ekspektasi konsumen dari Federal Reserve New York menunjukkan memburuknya ekspektasi masa depan dan meningkatnya proyeksi inflasi.

    Laporan tersebut semakin disorot di tengah penghentian data federal akibat kebuntuan kongres, yang memperpanjang penutupan pemerintah hingga hari ketujuh.
     

    Mengutip Reuters, rata-rata Industri Dow Jones (.DJI), terkoreksi 91,99 poin, atau 0,20 persen menjadi 46.602,98 S&P 500 (.SPX) juga turun 25,69 poin atau 0,38 persen ke level 6.714,59.

    Sementara itu Nasdaq Composite (.IXIC),  kehilangan 153,30 poin atau turun 0,67 persen sehingga bertengger di levek 22.788,36.

    Di antara 11 sektor utama S&P 500, konsumen diskresioner (.SPLRCD) mengalami penurunan paling tajam. Tesla (TSLA.O) memperpanjang kerugiannya, turun 4,5 persen setelah produsen mobil listrik itu meluncurkan Model Y berbiaya rendah .

    AMD (AMD.O) naik 3,8 persen setelah Jefferies menaikkan peringkat saham menjadi "beli" dan perusahaan pialang lain menaikkan target harga mereka sehari setelah kesepakatan pasokan pembuat chip dengan OpenAI.

    Investor harus mengandalkan data sekunder yang diproduksi secara independen, bersama dengan pernyataan dari para pembuat kebijakan moneter untuk mengukur kemungkinan bahwa The Fed akan memotong suku bunga kedua tahun ini.

    Sam Stovall, kepala strategi investasi CFRA Research di New York mengatakan laporan The Fed New York kemungkinan memberi para pedagang alasan untuk mengambil untung karena S&P telah naik selama tujuh hari berturut-turut.

    "Ada banyak sekali ketidakpastian jika pemerintah tetap tutup karena tidak adanya data ekonomi," ungkapnya.

    Sektor yang sensitif terhadap ekonomi, termasuk pembangunan rumah (.SPCOMHOME),  perumahan (.HGX), maskapai penerbangan (.SPCOMAIR), dan transportasi (.DJT), terpantau bergerak negatif.

    "Pasar masih sangat berpusat pada AI yang menggerakkan segalanya, dan saya pikir sebagian perkembangannya sudah mulai memudar," kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar di Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois.
     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.