KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan, melalui Atase Perdagangan Riyadh bersama Kedutaan Besar RI untuk Arab Saudi, tengah menggalang kerja sama di sektor kelistrikan dengan perusahaan swasta Arab Saudi.
Abdul Aziz Ahmad, Duta Besar Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk Arab Saudi, menegaskan bahwa pertemuan bisnis ini bertujuan untuk mengeksplorasi peluang kerja sama di sektor kelistrikan antara Indonesia dan Arab Saudi.
"Pertemuan ini fokus pada investasi, perdagangan peralatan listrik, suplai dan pengerjaan proyek-proyek kelistrikan, serta kerja sama perdagangan jasa tenaga kerja terampil di sektor tersebut," ungkap Aziz di Jakarta, Jumat 15 Maret 2024.
Aziz menyoroti potensi Indonesia dalam menyediakan tenaga profesional di bidang listrik, seperti yang dapat dilakukan melalui kemitraan dengan perusahaan Al Ojaimi Industrial Group (OIG) yang memerlukan transformator, panel listrik, dan instalasi listrik.
Atase Perdagangan Riyadh, Gunawan, menyebutkan bahwa penjajakan bisnis ini berpotensi meningkatkan ekspor peralatan listrik Indonesia ke Arab Saudi, yang akan mendorong pertumbuhan perdagangan antar kedua negara.
Data Trade Map menunjukkan bahwa Indonesia terus meningkatkan ekspor mesin dan peralatan listrik ke seluruh dunia, mencapai 14,55 miliar dolar AS pada 2022, 11,77 miliar dolar AS pada 2021, dan 9,23 miliar dolar AS pada 2020.
Ekspor Indonesia ke Arab Saudi untuk produk mesin dan peralatan listrik juga menunjukkan tren positif, dengan mencapai 41,23 juta dolar AS pada 2022, 60,55 juta dolar AS pada 2021, dan 29,66 juta dolar AS pada 2020.
Arab Saudi merupakan mitra dagang ke-20 bagi Indonesia dalam produk peralatan listrik, menurut data Badan Pusat Statistik yang diolah oleh Kementerian Perdagangan.
Di sisi lain, nilai impor Arab Saudi untuk produk mesin dan peralatan listrik terus meningkat, mencapai 15,62 miliar dolar AS pada 2022, 13,88 miliar dolar AS pada 2021, dan 12,72 miliar dolar AS pada 2020.