Logo
>

Kemendag: UMKM Berkontribusi pada 61 Persen PDB

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Kemendag: UMKM Berkontribusi pada 61 Persen PDB

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat kontribusi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PBB) mencapai 61 persen.

    Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga. Dia mengatakan sektor UMKM memberikan kontribusi sebesar Rp8.573 triliun.

    "Sektor UMKM telah memberikan kontribusi sebesar Rp8.573 triliun atau setara 61 persen dari pendapatan domestik bruto dan menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari total penyerapan tenaga kerja," ujar Jerry dikutip, Kamis 27 Juni 2024.

    Jerry menyebut, pengembangan sektor UMKM tidak lepas dari Keterlibatan aktif organisasi kemasyarakatan. Hal ini merupakan langkah penting untuk membangkitkan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    Dia menuturkan, pihaknya memiliki program terkait peningkatan kualitas produk dan promosi UMKM. Pembinaan bagi UMKM bertujuan meningkatkan kualitas produk, pengembangan jenama (branding), dan sertifikasi halal.

    " Melalui program kemitraan UMKM dengan ritel modern dan lokapasar (marketplace), produk- produk dalam negeri dapat tersedia di pasaran. Dengan demikian, produk UMKM dapat dijangkau dan diminati oleh konsumen dalam negeri," jelasnya.

    Jerry menambahkan, Presiden Joko Widodo menargetkan 30 juta pelaku UMKM untuk Go-Digital pada 2024 setelah melihat besarnya kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional.

    Adanya digitalisasi ekonomi dan keuangan telah menggeser preferensi masyarakat ke arah permintaan layanan keuangan yang cepat, murah, mudah, aman, dan andal.

    Sebelumnya diberitakan, Kemajuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia telah menjadi sorotan utama dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan pemerataan pembangunan di seluruh negeri. Berbagai faktor telah mendukung kemajuan UMKM di Indonesia.

    Pertama, pemerintah telah mengimplementasikan kebijakan dan program yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan UMKM. Inisiatif-inisiatif seperti penyediaan akses keuangan melalui kredit usaha rakyat (KUR), pelatihan kewirausahaan, bantuan teknis, serta fasilitasi dalam pemasaran dan ekspor telah membantu UMKM untuk berkembang dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif.

    Selain itu, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) juga telah memberikan dampak positif terhadap UMKM di Indonesia. Internet dan media sosial memungkinkan pelaku UMKM untuk memperluas jangkauan pasar, mempromosikan produk, dan menjalin koneksi dengan pelanggan potensial baik di dalam maupun di luar negeri. Adopsi teknologi juga telah membantu UMKM dalam meningkatkan efisiensi operasional, manajemen persediaan, dan pelayanan kepada pelanggan.

    Tidak hanya itu, perubahan perilaku konsumen juga telah memberikan dorongan bagi kemajuan UMKM di Indonesia. Masyarakat semakin sadar akan pentingnya mendukung produk lokal dan usaha kecil untuk memajukan ekonomi domestik. Hal ini telah menciptakan peluang besar bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang di pasar domestik.

    Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga, mengungkapkan bahwa BUMN telah mengalokasikan sekitar Rp44 triliun untuk pembelanjaan produk UMKM dalam negeri pada 2023. Pernyataan ini disampaikannya setelah meresmikan Vending Machine UMKM PT Pegadaian di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024.

    Arya menjelaskan bahwa pembelanjaan ini merupakan respons atas pertanyaan sebelumnya mengenai alasan belanja ke luar negeri.

    Ia menegaskan bahwa pada 2023, BUMN secara aktif telah membeli produk-produk UMKM dalam negeri mencapai total Rp44 triliun. Hal ini sejalan dengan instruksi Menteri BUMN Erick Thohir kepada jajaran BUMN untuk mendukung produk-produk UMKM, khususnya yang diproduksi di dalam negeri.

    Meskipun demikian, Arya tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai jenis-jenis produk yang dibeli oleh Kementerian BUMN dari UMKM. Namun, ia menekankan bahwa Kementerian BUMN sedang berupaya membantu UMKM dalam memasarkan produk-produknya, terutama di pasar domestik.

    Aksesbilitas Produk UMKM

    Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah memasang mesin penjual otomatis atau Vending Machine di berbagai kantor BUMN, termasuk kantor pusat, bandara, dan stasiun kereta api. Melalui langkah ini, diharapkan aksesibilitas terhadap produk UMKM akan semakin meningkat, tidak hanya bagi karyawan BUMN tetapi juga masyarakat umum.

    Dari sudut pandang Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, pembelian produk UMKM hanyalah satu aspek dari dukungan yang diberikan oleh BUMN. Selain itu, BUMN juga memberikan pendampingan, pembiayaan, dan bantuan dalam pemasaran produk-produk UMKM.

    Penggunaan Vending Machine dianggap sebagai terobosan yang signifikan dalam mendukung pemasaran produk UMKM. Meskipun tidak selalu dijaga secara langsung, Vending Machine tetap dapat melayani pembeli dengan efektif. Hal ini merupakan simbol komitmen Kementerian BUMN untuk menggali kanal pemasaran yang relevan dan sesuai dengan perkembangan zaman.

    Dengan langkah-langkah ini, diharapkan produk-produk UMKM yang dibina oleh BUMN akan lebih mudah terserap di pasar dan mendukung pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Kementerian BUMN berkomitmen untuk terus mengembangkan strategi pemasaran yang relevan dan berkelanjutan bagi UMKM di Indonesia.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.