Logo
>

Kemenhub: Ada 48 Kali Penerbangan Jemaah Haji Terlambat

Ditulis oleh KabarBursa.com
Kemenhub: Ada 48 Kali Penerbangan Jemaah Haji Terlambat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mencatat sebanyak 144.961 calon jemaah haji telah diberangkatkan antara tanggal 12 hingga 30 Mei, menyusun 67,1 persen dari total calon jemaah haji tahun ini, yakni 216.065 menurut data Kementerian Agama.

    M. Kristi Endah Murni, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, menyatakan bahwa seluruh calon jemaah haji telah dibagi ke dalam 554 Kelompok Terbang (kloter). Hingga 30 Mei, persentase kloter yang telah diberangkatkan mencapai 66,6 persen.

    Selama fase pertama keberangkatan, Ditjen Hubud mencatat terjadi 48 kali keterlambatan pada dua maskapai yang melayani penerbangan haji. Garuda Indonesia mengalami 42 keterlambatan, sementara Saudi Arabian Airlines mengalami 6 keterlambatan.

    "Kami telah melakukan rapat bersama dengan Garuda Indonesia terkait jumlah keterlambatan pada fase pertama ini yang disebabkan oleh faktor teknis dan operasional," ujar Kristi dalam keterangan pers, Minggu 2 Juni 2024.

    Garuda Indonesia telah melakukan mitigasi dengan menggunakan pesawat wide body miliknya untuk menerbangkan calon jemaah haji.

    Kristi menekankan perlunya komitmen dan tanggung jawab dari kedua maskapai penerbangan haji untuk memberikan pelayanan terbaik serta segera mengatasi kendala-kendala yang muncul di lapangan.

    Hingga saat ini, tingkat On Time Performance (OTP) dari kedua maskapai mencapai 86,99 persen, dengan Garuda Indonesia mencatat 78,68 persen, dan Saudi Arabian Airlines mencatat 96,51 persen.

    Selain itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menginformasikan bahwa telah dilaksanakan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dihadiri oleh seluruh pemangku kepentingan terkait penerbangan haji.

    Kementerian Perhubungan akan terus mengawasi ketat penerbangan haji hingga kepulangan pada tahun 2024. Keselamatan dan keamanan jemaah haji tetap menjadi prioritas utama, sehingga kendala-kendala pada fase pertama tidak terulang pada fase kedua mendatang, tambah Adita.

    Keterlambatan Maskapai

    Kementerian Agama (Kemenag) sempat protes keras kepada Garuda Indonesia karena keterlambatan pesawat yang mengangkut jemaah haji dari Kelompok Terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) disebabkan oleh kerusakan mesin.

    "Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam," ungkap M. Ali Ramdhani, Sekjen Kemenag, seperti yang dikutip, 24 Mei 2024.

    Menurut Ali, jemaah SOC-41 seharusnya berangkat jam 07.40 WIB, tetapi karena kerusakan mesin pesawat, mereka terpaksa dikembalikan ke asrama haji setelah berada di lokasi fastrack Bandara Solo.

    Setelah tertunda, jemaah SOC-41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42 pada pukul 12.17 WIB. Namun, hal ini menyebabkan keberangkatan jemaah SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga tujuh jam.

    "Keberangkatan SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga sampai tujuh jam. Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore ini (Kamis, 23 Mei 2024), juga tertunda hingga tujuh jam kemudian baru terbang," jelasnya.

    Tidak hanya kloter SOC-41 dan SOC-42, keterlambatan juga dialami oleh jemaah haji kloter SOC-43 di Asrama Haji Donohudan, yang bahkan mengalami delay hingga belasan jam.

    Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hilman Latief, meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis.

    "Kami meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi per jemaah sebagai akibat tidak diberikan oleh Garuda Indonesia," tegas Hilman.

    Kemenag juga menekankan agar Garuda Indonesia segera bertindak profesional dalam melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.

    "Penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk juga pada perasaan jemaah haji Indonesia. Saya minta Garuda Indonesia profesional, bekerja sesuai kontrak dan komitmen yang telah ditandatangani," tambahnya.

    Garuda Indonesia dengan tulus memohon maaf atas keterlambatan penerbangan jemaah haji Embarkasi Solo menuju tanah suci. Permintaan maaf ini disampaikan oleh Vice President Umroh dan Haji Garuda Indonesia Solo, Ubay Ihsandi, saat keberangkatan jemaah haji kloter 43 Embarkasi Solo (SOC-43), Jumat (24/5/2024) di Gedung Muzdalifah, Asrama Haji Donohudan.

    "Kami mohon maaf atas keterlambatan penerbangan beberapa kloter jemaah haji Embarkasi Solo. Untuk kloter 43 ini, armada sudah siap berangkat sore ini," ujarnya.

    Pernyataan dari Garuda ini disaksikan oleh Staf Khusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kemenag RI, Akhmad Fauzin, dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta’in Ahmad.

    Ubay menjelaskan bahwa keluhan dari jemaah haji bertujuan untuk meningkatkan layanan Garuda. "Kami berupaya semaksimal mungkin memperbaiki pelayanan di pesawat dan di Bandara King Abdul Aziz Jeddah," tambahnya.

    Pihak Garuda juga berjanji akan memberikan kompensasi kepada jemaah haji saat mereka tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah. "Setiap jemaah nanti akan kami berikan kompensasi saat landing di Bandara King Abdul Aziz Jeddah," ungkapnya.

    Lebih dari seribu jemaah haji Embarkasi Solo yang tergabung dalam kloter 41, 42, dan 43 terpaksa menunda keberangkatannya karena armada Garuda mengalami kerusakan yang belum siap untuk terbang.

    Sebelumnya, Kementerian Agama telah menyampaikan surat pernyataan kecewa dan protes keras kepada Garuda. Kemenag meminta Garuda Indonesia untuk segera bertindak profesional dalam melakukan perbaikan kinerja agar masalah penerbangan jemaah haji Indonesia tidak terus berulang.

    Sebabnya, penerbangan menjadi satu kesatuan dari proses penyelenggaraan ibadah haji. Keterlambatan penerbangan akan berdampak pada layanan lainnya, termasuk pada perasaan jemaah haji Indonesia.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi