Logo
>

Kemenkes: Kasus DBD Melonjak Total 91.269 Kasus 2024

Ditulis oleh KabarBursa.com
Kemenkes: Kasus DBD Melonjak Total 91.269 Kasus 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan drastis dalam jumlah kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).

    Menurut Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, data terbaru menunjukkan bahwa sejak awal tahun hingga minggu ke-18 tahun 2024, terdapat total 91.269 kasus DBD.

    "Jumlah kematian akibat DBD mencapai 641," ujar Nadia Minggu 12 Mei 2024.

    Dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023, terjadi lonjakan yang signifikan. Pada minggu ke-18 tahun 2023, terdapat 29.822 kasus DBD dengan 227 kematian.

    Beberapa kabupaten/kota menjadi fokus utama kasus DBD pada tahun 2024, antara lain Kota Bandung (3468 kasus), Kabupaten Tangerang (2540 kasus), Kota Bogor (1942 kasus), Kabupaten Bandung Barat (1903 kasus), dan Kota Kendari (1659 kasus).

    Sementara itu, kematian akibat DBD tertinggi tercatat di Kabupaten Bandung (29 kematian), Kabupaten Klaten (22 kematian), Kabupaten Jepara (21 kematian), Kabupaten Subang (20 kematian), dan Kota Bekasi (19 kematian).

    Nadia menjelaskan bahwa lonjakan ini disebabkan oleh faktor perubahan iklim, seperti fenomena El Nino yang mempengaruhi siklus nyamuk. Selain itu, rendahnya efektivitas Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan prinsip 3M (menguras, menutup, mengubur) juga turut berkontribusi.

    Untuk mengatasi hal ini, diperlukan edukasi mengenai gerakan "1 Rumah 1 Jumantik", pemanfaatan jumantik, serta penggunaan teknologi Aedes berwolbachia.

    Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Jika mengalami demam, segera konsultasikan ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah demam tersebut disebabkan oleh DBD. Selain itu, penting untuk memastikan ketersediaan alat dan pengobatan DBD.

    Kementerian juga meminta pemerintah daerah untuk mengaktifkan kerjasama lintas sektor, termasuk melibatkan sekolah, kecamatan, dan kelurahan dalam kegiatan PSN.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi