KABARBURSA.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) angkat suara terkait rencana Kementerian Perindustrian (Kemenperin) untuk memperluas cakupan harga gas bumi tertentu (HGBT) ke tujuh sektor baru.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif menegaskan bahwa perluasan program HGBT harus disertai dengan evaluasi menyeluruh terkait ketersediaan pasokan gas yang memadai.
"Kan harus evaluasi dulu (soal perluasan industri), gasnya cukup atau enggak? Kemampuan negara juga," ungkap Arifin di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 22 Maret 2024.
Kendati demikian, ketika ditanya mengenai ketersediaan gas nasional untuk perluasan HGBT, Arifin menyatakan belum dapat memastikan apakah pasokan gas tersebut cukup. "Saat ini, kita sedang melakukan evaluasi untuk memastikan ketersediaan infrastruktur gas yang memadai," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menggelar pertemuan strategis di kantor Menteri ESDM. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas kelanjutan Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT). Adapun pertemuan yang digelar sekitar pukul 10.00 WIB hingga 11.00 WIB tersebut juga dihadiri oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto.
Kendati demikian, keputusan mengenai masa depan program harga gas murah untuk industri tertentu setelah 2024 masih belum menemukan titik terang. Karena tidak hadirnya Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitra.
“Belum ada putusan soalnya enggak ada Kemenperin,” kata dia. (yub/car).
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.