Logo
>

Kementan Upayakan Peningkatan Indeks Pertanaman Padi

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Kementan Upayakan Peningkatan Indeks Pertanaman Padi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian berupaya meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa.

    “Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berupaya meningkatkan IP padi di daerah Banyuasin dengan optimasi lahan rawa,” ujar Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan, Ali Jamil, dalam keterangan di Jakarta, Senin.

    Ali menyatakan pihaknya telah melakukan peninjauan lokasi optimasi lahan rawa di Desa Srimenanti, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, bersama Pangdam II Sriwijaya. “Daerah ini memiliki lahan yang telah dioptimasi seluas 302 hektare,” ujarnya.

    Lahan tersebut dikelola oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Rejeki 1 dan Gapoktan Sumber Rejeki 2, yang semula hanya ditanami padi sekali dalam musim tanam (IP 100) dan biasanya dilanjutkan dengan penanaman jagung. Namun, setelah adanya optimasi lahan rawa, penanaman padi bisa dilakukan dua kali (IP 200).

    "Setelah panen padi pada Juni ini, maka dapat dilakukan percepatan tanam padi kembali sehingga menjadi IP 300. Penanaman padi di lokasi ini menggunakan varietas inpari 32," ungkap Ali.

    Ali berharap, ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor roda empat dapat dioptimalkan untuk mengolah lahan. Selain itu, untuk SID yang sudah selesai clear and clean akan dilakukan percepatan pelaksanaan konstruksi, olah lahan, dan tanam untuk mengejar target pertanaman.

    “Kami bersama Pangdam II Sriwijaya sangat mengapresiasi kerja keras dari seluruh pihak sehingga kegiatan optimasi lahan di daerah ini dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat besar untuk peningkatan indeks pertanaman,” kata Ali.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan salah satu sasaran utama optimasi lahan rawa yang dilakukan Kementerian Pertanian adalah di daerah Sumatera Selatan.

    Optimasi lahan rawa dilakukan untuk meningkatkan indeks pertanaman yang masih rendah dari 1 menjadi 3 kali dalam setahun. Dengan demikian, diharapkan akan ada tambahan produksi beras sekitar 600 ribu ton dari provinsi itu.

    “Ini bisa menyelesaikan sekitar 15 persen persoalan negara terkait impor, hanya dari Sumatera Selatan saja. Lokasi yang sedang kita kembangkan di Sumsel ini akan menjadi salah satu daerah penyangga pangan nasional,” ucap Amran.

    Akselerasi Penanganan Darurat

    Kementerian Pertanian (Kementan) mengakselerasi penanganan darurat pangan melalui sejumlah program dan kegiatan. Salah satunya, program Optimasi Lahan (Opla).

    Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementan bersama Wakil Gubernur Kalimantan Tengah dan Kelompok Tani Sidomulyo II secara simbolis melakukan kick-off pelaksanaan konstruksi optimasi lahan rawa.

    Kick-off tersebut merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan sekaligus di Indonesia di lahan seluas 106 hektare di Desa Buntoi, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau.

    Dirjenbun Kementan Andi Nur Alam Syah mengatakan, sesuai arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, pihaknya yang bertanggung jawab mengoptimalisasi lahan untuk Provinsi Kalteng.

    Dijelaskannya, Provinsi Kalteng merupakan salah satu dari 11 provinsi yang memiliki potensi optimasi lahan sebesar 81.070 hektare, serta memiliki survei investigasi dan desain (SID) seluas 3.509 hektare.

    “Kami diberi tugas oleh Bapak Mentan untuk menyelesaikan setidaknya 81.088 hektare lahan yang harus dioptimasi,” kata Andi Nur.

    “Kami akan mendorong program SID dengan penambahan sumber daya manusia (SDM), 10 eskavator, dan membuka akses jalan ke Pulpis dan Kapuas,” sambung Andi Nur

    Lanjutnya memaparkan, target Opla 2024 Pulang Pisau yakni seluas 21,453 ha. Pun demikian survei investigasi (SI) seluas 7.000 hektare selesai. Setelah itu, langkah selanjutnya adalah tahapan desain.

    Kata Andi, kegiatan ini dilakukan bertujuan memperkuat ketahanan pangan nasional dengan menambah dan meningkatkan luas lahan, indeks panen, dan produktivitas padi.

    Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur lahan pertanian rawa melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur tata lahan dan tata air. Dengan begitu, indeks pertanaman (IP) turut meningkat sesuai arahan Mentan Amran.

    “Dengan adanya program optimasi lahan rawa, diharapkan agar pengaturan air dan normalisasi saluran dapat dilaksanakan sesuai dengan hasil SID. Dengan begitu, dapat meningkatkan IP serta produksi dan produktivitas padi,” tutur Andi.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo mengatakan, Kabupaten Pulang Pisau memiliki proyek pengerjaan yang harus segera dilakukan. Pihaknya menargetkan 106 hektare lahan dapat selesai dalam empat hari.

    Untuk merealisasikan itu, pihaknya tengah melakukan diskusi dengan Dirjenbun serta dinas terkait.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.