Logo
>

Kemudahan Akses Migas Bisa Dukung Kemandirian Energi

Ditulis oleh Syahrianto
Kemudahan Akses Migas Bisa Dukung Kemandirian Energi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menurut ekonom Ryan Kiryanto, mempermudah akses untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi sumber daya minyak dan gas bumi (migas) di wilayah hulu, termasuk memperoleh lahan dan izin, memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung kemandirian energi dan ketahanan nasional.

    Menurutnya, kemandirian energi dan ketahanan tersebut juga akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap penghematan devisa. "Pemerintah pusat dan daerah memiliki peran sentral dalam memastikan akses yang mudah ke lahan dan izin. Fasilitas ini akan membantu meningkatkan produksi migas, yang pada gilirannya akan membawa kita menuju kemandirian dan ketahanan energi nasional," ujarnya.

    Oleh sebab itu, ujarnya pula, jika saat ini masih terdapat beberapa kendala bagi kemudahan akses eksplorasi dan eksploitasi hulu migas, tentu harus segera dibenahi, termasuk di dalamnya persoalan lahan dan perizinan.

    Menurut Ekonom Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) itu, kemudahan perizinan dan dukungan pemerintah pusat dan daerah, akan membuka peluang eksplorasi dan eksploitasi yang agresif, misal seperti dilakukan PT Pertamina Hulu Energi sebagai Sub Holding Upstream PT Pertamina (Persero).

    "Dibarengi dengan pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), tentu peningkatan produksi migas antara lain oleh PHE, pada akhirnya akan mendukung pula kemandirian energi nasional," kata Ryan.

    Dia mengatakan, produksi migas yang terus meningkat, tentu bisa memberikan nilai tambah kepada negara, termasuk di antaranya mengurangi beban impor minyak, peningkatan pendapatan negara dari migas, dan multiplier pertumbuhan ekonomi.

    Menurut dia, semua pihak akan sangat diuntungkan dengan peningkatan produksi itu, sehingga mengurangi ketergantungan importasi BBM, sehingga bisa menghemat devisa, karena pembelian dengan mata uang dolar AS. "Makanya, semua pihak harus mendukung agar PHE terus meningkatkan kinerja positif," katanya pula.

    Ryan menyebut, saat ini devisa yang terpakai untuk impor masih tinggi, untuk minyak dengan asumsi bahwa Indonesia masih membutuhkan sekitar 500 ribu barel per hari dari impor, kemudian harga minyak dunia sekitar 82 dolar AS per barel, berarti dibutuhkan USD41 juta per hari untuk membeli minyak dari pasar Singapura.

    "Jika dikalikan kurs sekarang sekitar Rp16 ribu per dolar AS, maka angkanya adalah Rp656 miliar per hari hanya untuk membeli minyak internasional. Itu kan pemborosan," ujarnya.

    Selain bagi perekonomian nasional, menurut dia, kemudahan perizinan pun berdampak positif juga bagi daerah bersangkutan karena ada Dana Bagi Hasil (DBH) yang sudah ada aturannya.

    Saat ini PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD), sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga triwulan 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.

    Peran Penting Migas

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan sektor minyak dan gas bumi tetap memiliki peran penting dalam mengamankan pasokan energi saat periode transisi energi.

    Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, Indonesia telah berkomitmen melakukan transisi energi demi mencapai target net zero emission (NZE) pada 2060 atau lebih cepat.

    "Bagi Indonesia, selama transisi menuju net zero emission pada 2060, minyak dan gas akan terus memainkan peran penting dalam mengamankan pasokan energi, khususnya di bidang transportasi dan pembangkit listrik. Gas akan digunakan untuk menjembatani 100 persen penerapan pembangkit energi terbarukan. Meski demikian, industri hulu migas harus menerapkan strategi penurunan emisi termasuk penerapan teknologi energi bersih seperti CCS/CCUS," ungkap Menteri ESDM

    Selanjutnya, untuk memenuhi kebutuhan migas, Indonesia saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas, mengingat Indonesia masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 di antaranya masih belum dieksplorasi.

    Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan BPH Migas berperan dalam menjaga ketersediaan energi dan optimalisasi pemanfaatan gas bumi melalui pipa yang mendukung transisi energi.

    Menurut dia, tersedianya BBM di seluruh pelosok tanah air dengan harga yang terjangkau, juga menjadi bagian ketahanan energi di Indonesia.

    "BPH Migas mengawal program BBM Satu Harga yang menyediakan BBM ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). BPH Migas juga senantiasa memonitor ketersediaannya," ujar Erika.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.