Logo
>

Kenaikan Harga Nikel Dorong Kinerja dan Hilirisasi MBMA

Ditulis oleh KabarBursa.com
Kenaikan Harga Nikel Dorong Kinerja dan Hilirisasi MBMA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), yakin bahwa kenaikan harga nikel akan memberikan dorongan positif bagi kinerja perusahaan serta mendukung upaya hilirisasi yang sedang dilakukan.

    Harga nikel pada awal perdagangan hari ini mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Menurut data Trading Economics, harga nikel mencapai US$ 19.469 per ton pada Senin (22/4), pukul 13.42 WIB. Dalam sepekan terakhir, harga nikel telah meningkat sebesar 9,39 persen, sementara dalam sebulan terakhir, kenaikannya mencapai 12,60 persen.

    Kenaikan harga nikel terjadi di tengah pelemahan harga energi dan potensi peningkatan permintaan dari China, serta keterbatasan pasokan yang menjadi pendorong utama.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "IDX:MBMA",

    "interval": "D",

    "timezone": "Asia/Jakarta",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "enable_publishing": false,

    "hide_top_toolbar": true,

    "allow_symbol_change": false,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    General Manager Merdeka Copper Gold Tom Malik menjelaskan bahwa sebagai perusahaan tambang, MBMA bergantung pada harga nikel yang ditentukan oleh pasar global. Namun, MBMA tidak hanya mengoperasikan tambang nikel SCM, tetapi juga terlibat dalam proses hilirisasi, termasuk fasilitas RKEF, Nickel Matte Converter, dan fasilitas HPAL yang akan segera dioperasikan. "Tambang Nikel SCM telah mulai berproduksi penuh pada tahun 2024, dengan target produksi bijih Saprolite sebesar 4 juta ton dan bijih Limonit sebesar 11 juta ton. Produksi Saprolit akan mensuplai aset MBMA di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), dengan target produksi NPI (Nickel Pig Iron) antara 85-92 ribu ton dan Nickel Matte antara 50-55 ribu ton," jelasnya dikutip Senin 22 April 2024.

    "Kenaikan harga nikel diharapkan akan meningkatkan kinerja tidak hanya untuk tambang nikel SCM, tetapi juga untuk hilirisasi MBMA, termasuk Nickel Pig Iron (NPI) dan Nickel Matte," tegas Tom.

    Selain itu, MBMA juga sedang mengembangkan fasilitas HPAL dengan mitra GEM Co.Ltd. di IMIP, yang diharapkan akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini dengan kapasitas 20 ribu ton/tahun dan diperluas menjadi 30 ribu ton/tahun pada pertengahan 2025. "Aset MBMA, yang mencakup tambang nikel terbesar di Indonesia dan fasilitas pemurnian nikel, adalah bukti komitmen perusahaan terhadap kebijakan hilirisasi pemerinta," tukasnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi