KABARBURSA.COM - Wintermar Offshore Marine (WINS) mencatatkan kinerja keuangan yang mengalami lonjakan signifikan sepanjang tahun fiskal 2024 (FY24), namun dengan catatan di sana-sini.
Dalam laporan resminya, WINS membukukan laba bersih yang tumbuh sebesar 237 persen secara tahunan (YoY) menjadi USD22,5 juta. Namun, pencapaian ini masih berada di bawah ekspektasi Stockbit Sekuritas, yakni hanya mencapai 80,5 persen dari target yang diproyeksikan untuk tahun tersebut.
Laba bersih pada kuartal terakhir FY24 (4Q24) tercatat sebesar USD2,8 juta, yang ternyata mengalami penurunan sebesar 55,6 persen secara kuartalan (QoQ) dan 27,8 persen secara tahunan (YoY).
Salah satu faktor utama yang menyebabkan realisasi laba bersih lebih rendah dari perkiraan adalah porsi minority interest yang lebih besar dari yang diprediksi. Penyebabnya berasal dari kenaikan laba bersih salah satu anak usaha dengan kepemilikan mayoritas 51 persen, yakni PT PSV Indonesia.
Anak usaha ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD8,37 juta, berbalik dari posisi rugi bersih sebesar USD265 ribu pada FY23. Kinerja positif dari entitas ini mendorong peningkatan porsi minority interest, yang secara langsung mengurangi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham WINS.
Selain itu, pendapatan lain-lain yang sebelumnya menjadi salah satu faktor pendukung keuntungan mengalami pembalikan menjadi rugi sebesar USD0,1 juta pada 4Q24. Hal ini dipicu oleh penurunan laba dari entitas asosiasi yang anjlok sebesar 79,8 persen QoQ serta kerugian pelepasan aset senilai USD1,3 juta. Faktor ini juga turut memberikan tekanan terhadap laba bersih perseroan di kuartal terakhir FY24.
Dari sisi pendapatan, terjadi kontraksi sebesar 10,1 persen secara kuartalan, yang turut berkontribusi terhadap pelemahan laba bersih di 4Q24. Meskipun secara tahunan WINS masih membukukan pertumbuhan signifikan, penurunan kinerja pada kuartal terakhir memberikan indikasi tantangan yang masih harus dihadapi perusahaan ke depan, terutama dalam mengelola pengaruh dari porsi minority interest dan fluktuasi pendapatan lain-lain.
Dengan capaian ini, investor perlu mencermati strategi WINS dalam menghadapi tantangan operasional dan finansial ke depan. Meskipun kinerja secara tahunan menunjukkan pertumbuhan yang sangat positif, ketidakpastian di kuartal terakhir memberikan gambaran bahwa perusahaan masih perlu melakukan penyesuaian dalam menjaga profitabilitas dan memastikan konsistensi kinerja keuangan dalam jangka panjang.
Capex 2025 untuk Penambahan Armada
Untuk tahun ini, PT Wintermar Offshore Marine Tbk tengah menyiapkan langkah strategis dengan mendatangkan dua kapal Heavy Load Barge (HLB) baru. Menurut Investor Relations Wintermar Offshore Marine Pek Swan Layanto, dua kapal tersebut dijadwalkan tiba pada Februari 2025.
Penambahan armada ini merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan permintaan kapal Offshore Support Vessel (OSV) yang terus meningkat sejak tahun lalu.
Selain dua kapal HLB yang akan segera bergabung, manajemen WINS juga mempertimbangkan untuk menambah lebih banyak armada guna mengakomodasi ekspansi bisnis dan permintaan pasar yang semakin kuat. Dengan strategi ini, perusahaan menargetkan tingkat utilisasi armada mencapai 70 persen sepanjang tahun 2025.
Optimisme ini sejalan dengan tren positif dalam industri jasa maritim dan perminyakan yang berkontribusi terhadap meningkatnya kebutuhan kapal penunjang lepas pantai.
Dari sisi kinerja keuangan, Pek Swan tidak mengungkapkan rincian spesifik terkait proyeksi pendapatan dan laba untuk tahun 2025. Namun, ia memperkirakan adanya kenaikan kinerja keuangan sejalan dengan ekspansi armada yang sedang dijalankan.
Pada kuartal III-2024, WINS mencatatkan pendapatan sebesar USD51,22 juta, naik 23,27 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai USD41,55 juta.
Perusahaan juga berhasil membalikkan kondisi rugi menjadi laba dengan mencatatkan keuntungan sebesar USD2,78 juta pada kuartal III-2024, berbanding terbalik dengan kerugian sebesar USD2,77 juta di kuartal III-2023.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan jangka panjang, WINS fokus pada optimalisasi utilisasi armada, pengamanan kontrak-kontrak berjangka panjang, serta menjaga kondisi keuangan yang sehat. Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam menjalankan inisiatif strategis, termasuk peremajaan armada.
Untuk mendukung ekspansi dan peremajaan kapal, WINS telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar USD20 juta pada tahun 2024. Dana tersebut akan digunakan untuk investasi pada armada baru dan pemeliharaan kapal-kapal yang sudah beroperasi.
Dengan kombinasi ekspansi armada, peningkatan utilisasi, serta fundamental keuangan yang terus membaik, WINS berada pada jalur yang positif untuk meraih pertumbuhan berkelanjutan. Perusahaan optimistis bahwa strategi ini akan memperkuat posisinya di industri maritim dan jasa perkapalan lepas pantai di tahun-tahun mendatang.
Rekomendasi Saham
Mengutip analisis teknikal dari investing.com, hari ini, Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS) saat ini berada dalam tren yang mengindikasikan sinyal jual berdasarkan analisis teknikal.
Harga sahamnya tercatat di level Rp362, mengalami kenaikan tipis sebesar 0,56 persen. Namun, indikator-indikator utama menunjukkan kecenderungan tekanan jual yang masih cukup kuat.
Dari sisi indikator teknikal, Relative Strength Index (RSI) berada di angka 47,98, yang mencerminkan kondisi netral tanpa ada tekanan beli atau jual yang signifikan. Stochastic juga menunjukkan angka 54,65, mengindikasikan tidak adanya dorongan kuat ke salah satu arah.
Sementara itu, indikator Stochastic RSI berada di level 71,11, yang justru mengisyaratkan potensi beli. Namun, indikator lain seperti MACD yang mencatat -2,70 serta Average Directional Index (ADX) di level 26,58 cenderung mendukung sinyal jual.
Commodity Channel Index (CCI) yang berada di -98,78 juga memperkuat indikasi tekanan negatif terhadap saham ini.
Dalam analisis Moving Average, terdapat perbedaan antara perhitungan jangka pendek dan jangka panjang. Pergerakan harga dalam lima hingga sepuluh hari terakhir masih berada di atas rata-rata, yang memberikan sinyal beli.
Namun, ketika melihat rentang waktu lebih panjang, seperti 20 hingga 200 hari, saham ini justru berada di bawah rata-rata pergerakannya, mengindikasikan potensi pelemahan lebih lanjut. Rata-rata pergerakan dalam 50, 100, dan 200 hari terakhir menunjukkan harga berada dalam tren turun yang cukup kuat.
Dari analisis pivot point, level support utama berada di kisaran 342 hingga 352, sementara level resistance berada di 360 hingga 370. Ini mengindikasikan bahwa jika harga mampu menembus level 360 ke atas, ada kemungkinan terjadi pergerakan naik yang lebih kuat. Sebaliknya, jika turun ke bawah 342, tekanan jual bisa semakin meningkat.
Secara keseluruhan, meskipun ada sedikit dorongan beli dalam jangka pendek, tren utama saham WINS masih berada dalam tekanan jual. Investor yang ingin masuk di harga saat ini perlu mempertimbangkan volatilitas yang tinggi serta kemungkinan pelemahan lebih lanjut jika tidak mampu bertahan di atas level pivot yang telah diidentifikasi.(*)