KABARBURSA.COM - Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan memberi respons keluhan seorang YouTuber, Medy Renaldy, soal kondisi rusak pada mainan Megatron yang diterimanya sebagai kiriman luar negeri.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, menyatakan bahwa terkait kerusakan pada paket impor, konsumen dapat langsung menghubungi perusahaan jasa titipan (PJT), seperti DHL Express Indonesia, untuk klarifikasi lebih lanjut.
"DJBC tidak memiliki wewenang untuk membuka atau menutup paket tersebut," tuturnya, dikutip Senin, 29 April 2024.
Askolani menegaskan bahwa pemeriksaan isi barang kiriman dari luar negeri melalui PJT telah dilakukan sesuai dengan standar operasional (SOP) yang berlaku di seluruh wilayah kerja Bea Cukai. Termasuk dalam hal pengecekan barang kiriman pekerja migran di Pelabuhan Tanjung Emas dan Tanjung Perak.
"Pemeriksaan isi barang kiriman dilakukan terhadap barang-barang yang dicurigai dan memerlukan pemeriksaan lebih lanjut setelah melalui tahap pemindaian X-Ray," jelas dia.
Ketika suatu barang dicurigai, Bea Cukai akan memeriksa dokumen pengiriman dan meminta petugas PJT untuk membuka paket tersebut untuk memastikan isi dan nilai barang sesuai dengan dokumen pengiriman.
Askolani menambahkan bahwa DJBC tidak memiliki kewenangan untuk membuka paket, dan tanggung jawabnya adalah pada PJT.
Sebelumnya, paket mainan Megatron milik Medy sempat tertahan oleh Bea Cukai di PJT, karena DJBC masih memastikan nilai barang tersebut. Setelah berkoordinasi dengan DHL Express dan pihak terkait lainnya, DJBC dan DHL menyepakati nilai mainan tersebut sekitar USD800.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Ahmad Mohamed, mengakui adanya sedikit kerusakan pada kemasan paket kiriman mainan tersebut.
"Sudah ada komunikasi dengan Bea Cukai dan Medy Renaldy, serta menunjukkan rekaman CCTV prosedur pengecekan isi barang," ujarnya.
Sebelumnya, keluhan Medy Renaldy tentang paket kiriman mainan Megatron yang tertahan di Bea Cukai karena nilai barang yang dianggap tidak sesuai telah menjadi viral di media sosial.
Setelah viral, DJBC dan DHL Express merilis mainan Megatron milik Medy yang tertahan, namun Medy mengeluhkan adanya kerusakan pada kemasan paket tersebut setelah diterima.