KABARBURSA.COM - Pada 11 Juli 2024, Patrick Rudolf Dannacher, Komisaris Utama PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR), melakukan langkah besar dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya. Menurut Doni Mora, Direktur CYBR, dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat, 12 Juli 2024, Dannacher membeli sebanyak 4.377.200 lembar saham CYBR dengan harga antara Rp380 hingga Rp386,711 per saham.
Tidak hanya itu, pada 26 Juni 2024, Dannacher juga telah melakukan pembelian 2.146.390 lembar saham di kisaran harga Rp386,9 hingga Rp377,4 per saham.
“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi melalui kepemilikan saham langsung,” jelas Doni Mora dalam kutipan yang diterbitkan Minggu, 21 Juli 2024.
Dengan pembelian terbaru ini, total kepemilikan saham Dannacher di CYBR kini mencapai 35,7 juta lembar saham, yang setara dengan 0,554 persen. Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya yang sebesar 31,32 juta lembar saham atau 0,486 persen.
Pada 25 April 2024, PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) Patrick Rudolf Dannacher, Presiden Komisaris perseroan yang berkewarganegaraan Swiss, juga memborong 4.762.300 lembar saham perusahaan. Mengacu pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi ini dilakukan saat harga saham berada di level Rp298 per lembar.
Tujuan dari pembelian saham ini adalah untuk investasi langsung, menunjukkan komitmen Dannacher terhadap perusahaan. Namun, meski ada investasi tersebut, PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) mengalami kerugian bersih sebesar Rp35,67 miliar.
Angka ini mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan kerugian yang tercatat pada 2022 yang sebesar Rp10,85 miliar. Akibatnya, rugi per saham dasar CYBR kini menjadi Rp6,23, berbalik dari laba per saham Rp7,07 yang tercatat sebelumnya.
Di tengah kerugian ini, pendapatan grup menunjukkan pertumbuhan positif, mencapai Rp208,75 miliar pada 2023, meningkat 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, total aset perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 23,5 persen menjadi Rp209,91 miliar.
Liabilitas total perusahaan menurun 45,0 persen menjadi Rp114,19 miliar, dan total ekuitas Perseroan meningkat pesat menjadi Rp95,71 miliar pada akhir 2023, dibandingkan dengan Rp37,74 miliar pada akhir 2022.
Sempat Masuk UMA
Pada Mei kemarin, Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui laman resminya mengeluarkan pengumuman Unusual Market Activity (UMA) untuk saham PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) sebagai langkah perlindungan bagi investor. BEI menyebutkan adanya peningkatan harga saham CYBR yang melampaui kebiasaan.
"Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan pasar modal," jelas Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, dalam laman pengumuman BEI dengan nomor Peng-UMA-00095/BEI.WAS/05-2024.
Yulianto juga menambahkan bahwa informasi terbaru mengenai perusahaan tercatat adalah per tanggal 15 Mei 2024, yang dipublikasikan melalui website BEI terkait perubahan kepemilikan saham.
“Menyusul terjadinya UMA pada saham CYBR, kami sedang mencermati pola transaksi saham ini,” katanya.
BEI meminta para investor untuk:
a. Memperhatikan tanggapan perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi dari Bursa;
b. Mengamati kinerja perusahaan tercatat serta keterbukaan informasi yang diberikan;
c. Meninjau kembali rencana corporate action perusahaan tercatat jika rencana tersebut belum mendapat persetujuan RUPS;
d. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan sebelum mengambil keputusan investasi.
Akibatnya, pada perdagangan 21 Mei lalu saham CYBR tercatat turun 16 poin atau 3,85 persen, berada pada level Rp400.
Tentang CYBR
PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) didirikan pada 2010 di Jakarta, dengan dua kantor regional di Singapura dan Australia. Perusahaan ini menawarkan layanan keamanan siber kepada para kline di 13 negara Asia-Pasifik. Perusahaan ini menyediakan solusi keamanan informasi di berbagai industri, seperti industri keuangan, telekomunikasi, energi, transportasi, manufaktur, dan industri utama lainnya.
Saham PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) mencatatkan debut spektakuler di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023 dengan harga saham yang langsung meroket hingga batas atas rejection sebesar 35 persen. Dalam pencatatan perdana ini, saham perusahaan cybersecurity ini berada di puncak daftar top gainers dengan kenaikan harga sebesar Rp35 per lembar.
Berdasarkan data BEI saat itu, saham CYBR dibuka pada harga Rp100 per lembar dan melesat ke level Rp135, setelah sempat diperdagangkan pada harga terendah Rp130. Investor menunjukkan antusiasme yang tinggi, terutama investor asing, dengan catatan foreign buy mencapai 17,93 juta saham dan foreign sell sebanyak 266.800 saham. Total volume saham yang diperdagangkan mencapai 59,56 juta lembar dalam 6.092 transaksi, dengan nilai transaksi sebesar Rp8,03 miliar.
Di sisi lain, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk. (JATI), yang juga beroperasi di bidang teknologi informasi, menempati posisi runner-up dengan kenaikan harga saham sebesar 33,82 persen. Saham JATI ditutup pada harga Rp91, meningkat dari harga sebelumnya yang sebesar Rp68, yang juga merupakan harga terendah transaksi pada hari yang sama.
Volume perdagangan saham JATI mencapai 169,42 juta lembar dalam 10.791 transaksi, dengan nilai total mencapai Rp14,38 miliar. Berbeda dengan saham CYBR, saham JATI mengalami tekanan jual yang lebih besar, dengan foreign sell mencapai 21,05 juta saham, sedangkan foreign buy hanya sebesar 13,83 juta saham.(*)