KABARBURSA.COM - Indonesia bakal kedatangan banyak band dan musisi internasional pada Mei 2024. Hal ini membuat emiten pariwisata mendapat sorotan.
Analis pasar modal, Hary Suwanda menyebut sebenarnya sektor pariwisata secara umum tidak terlalu terpengaruh terhadap kondisi Makro Ekonomi.
"Emiten pariwisata secara umum adalah emiten yang tidak terlalu terpengaruh terhadap kondisi makro ekonomi," ujar dia kepada Kabar Bursa, Kamis 2 Mei 2024.
Hary mengatakan emiten pariwisata bisa berpengaruh seperti adanya Pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun lalu. Menurutnya ketika pulih dari pandemi tersebut, maka sektor pariwisata mulai menggeliat.
"Dan growing, namun yang penting perhatikan likuiditas emiten-emitennya," ucapnya.
Lebih lanjut Harry menilai, secara umum sektor pariwisata relative lebih bertahan ketimbang sektor lainnya meski telah terjadi resesi ekonomi.
Dia bilang, kondisi tersebut bisa terjadi dikarenakan masih banyak masyarakat yang membutuhkan liburan saat ada resesi ekonomi.
"Kenapa demikian, ya karena pada saat resesi pun, banyak orang butuh hiburan, dan apalagi kalau bukan pariwisata," pungkasnya.
Seperti diketahui, Indonesia bakal kedatangan atau menggelar konser internasional pada bulan Mei ini.
Adapun band yang akan berkunjung ke Tanah Air di antaranya adalah Niall Horan, NCT, Hingga Avenged Sevenfold.
Selain itu, Indonesia juga bakal mengadakan beberapa konser bergengsi, seperti Java Jazz dan Hammersonic.