KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup menguat 67,296 poin atau naik 0,89 persen ke level 7626.951 pada perdagangan Selasa, 15 Oktober 2024.
Mengutip data perdagangan RTI Business, IHSG konsisten berada di zona hijau selama perdagangan hari ini dengan level tertinggi 7635.044, dan level terendah 7573.452.
Sementara itu, sebanyak 303 saham terpantau menguat, 261 saham melemah, dan 237 saham mengalami stagnan.
Adapun lima besar saham yang mengalami penguatan signifikan atau top gainers ialah Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) naik +29,41 persen, Bumi Citra Permai Tbk (BCIP) naik +22,00 persen, Multipolar Tbk (MLPL) naik +21,18 persen, Multipolar Technology Tbk (MLPT) naik +13,75 persen, dan Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik +11,76 persen.
Sedangkan saham yang melemah paling dalam di antaranya Carsurin Tbk (CRSN) turun -13,87 persen, Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) anjlok -8,86 persen, Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) melemah -7,89 persen, AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun -4,89 persen, Green Power Group Tbk (LABA) turun -4,55 persen.
Di sisi lain, mayoritas sektor mengalami penguatan pada penutupan perdagangan hari ini. Hanya ada tiga sektor yang berada di zona merah. Mengutip Stockbit, sektor tersebut di antaranya energi (-0,17 persen), infrastruktur (-0,19 persen), dan properti (-0,03 persen).
IHSG Bergerak Positif
Pasar saham diperkirakan dalam keadaan baik menjelang masa transisi pemerintahan dari Presiden Joko Widodo ke presiden terpilih Prabowo Subianto. Keduanya akan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024 mendatang.
Founder Republik Investor Hendra Wardana, mengatakan transisi pemerintahan kemungkinan akan berjalan mulus. Berkaca dengan kondisi tesebut, ia yakin jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bakal bergerak positif hingga pelantikan presiden baru nanti.
“Kalau kita lihat transisi (pemerintahan) ini kan berjalan dengan mulus, jadi diharapkan perekonomian kita juga membaik terutama untuk IHSG. Ini akan direspon positif oleh para investor,” kata Hendra kepada Kabarbursa.com, Senin, 14 Oktober 2024.
Namun, sentimen positif pada IHSG ini tidak hanya datang dari rencana pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, tetapi juga adanya faktor eksternal yang salah satunya adalah stimulus China.
“Tapi, saya rasa sampai menjelang tanggal 20 Oktober 2024, IHSG akan bergerak sideways dengan kecenderungan menguat terbatas,” ujar dia.
Secercah Harapan IHSG Pasca Pelantikan Presiden
Kondisi pasar saham Indonesia diprediksi akan sumringah setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada Minggu, 20 Oktober 2024. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer, mengatakan secara historikal pelantikan pemimpin baru bisa membawa sentimen cukup positif terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
“Pergantian pemimpin yang baru ini bisa membawa perbaikan ke segi ekonomi dan akhirnya juga berdampak positif pada pergerakan harga saham ke depan,” kata Miftahul kepada Kabarbursa.com, Selasa, 15 Oktober 2024.
Akan tetapi, Khaer menyebut pasar kemungkinan akan bergerak sideways pada beberapa hari sebelum pelantikan, lantaran aksi wait and see para pelaku pasar. Namun, beberapa hari pasca pelantikan presiden dan wakil presiden, pasar saham di dalam negeri diperikirakan akan menunjukkan penguatan.
“Baru akan menunjukkan volatilitasnya atau menunjukkan penguatannya pada beberapa hari setelah pelantikan. Jadi, secara sentimen, ini merupakan sentimen yang cukup positif terhadap market,” jelasnya.
Lebih jauh Khaer menjelaskan, untuk saat ini sentimen pada pasar saham bukan saja pelantikan presiden dan wakil presiden tetapi pada rilis Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada Rabu, 16 Oktober 2024.
“Sentimen lainnya bisa dilihat dari segi intensitas geopolitik yang kian memanas di Timur Tengah, di mana ini membuat volatilitas pada beberapa harga komoditas. Baru-baru ini kita juga diberikan sentimen oleh ekonomi China atau stimulus yang dilakukan oleh pemerintahan China kepada ekonominya,” pungkas dia.
Sebuah Harapan bagi Pelaku Pasar
Sebelumnya diberitakan, para pelaku pasar tengah memperhatikan perkembangan politik saat ini setelah calon presiden terpilih, Prabowo Subianto, memanggil 47 tokoh ke kediamannya di kawasan Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Senin, 14 Oktober 2024.
Prabowo memastikan kesiapan mereka sebagai seorang menteri dalam pemerintahannya kelak. Dari 47 tokoh yang dipanggil Prabowo tersebut rupanya memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari politisi, menteri definitif periode 2019-2024, pakar, hingga pengusaha.
Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, tokoh yang hadir di kediaman Prabowo pada Senin, 14 Oktober 2024 merupakan calon menteri yang akan mengawal pemerintahan ke depan. Dia juga menyebut, masih terdapat beberapa calon menteri, calon wakil menteri, dan calon kepala badan yang akan dipanggil Prabowo pada Selasa, 15 Oktober 2024.
Sementara pembekalan menteri, wakil menteri, dan kepala badan akan dilakukan pada tanggal 16 Oktober 2024. “Itu (calon menteri) sudah ada beberapa hari lalu, ada juga baru hari ini, bahkan ada yang baru saja (dihubungi), besok diundang,” kata Dasco kepada wartawan di Kertanegara, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024.
Dari 47 tokoh calon menteri yang dipanggil Prabowo hari ini, tidak terlihat kehadiran tokoh dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Begitu juga tokoh dari Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Investment Analyst Lead Stockbit Edi Chandren memberikan penilaian terhadap perkembangan tersebut. Menurutnya, hal itu masih memerlukan kejelasan dan informasi lebih lanjut.
“Namun kami cenderung menilai perkembangan politik ini sebagai hal yang positif bagi market,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa 15 Oktober 2024.
Jika para menteri itu ekonomi saat ini kembali menjabat di kementerian–kementerian terkait ekonomi pada pemerintahan mendatang, sambung Edi, hal tersebut akan memberikan sentimen positif.
“Kondisi itu mungkin akan memberikan kelegaan (relief) bagi market bahwa akan terdapat kestabilan ekonomi,” ungkapnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.