KABARBURSA.COM - PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC), atau J Trust Bank, optimis dapat membukukan laba bersih sebesar Rp160 miliar pada kuartal III-2024, berkat performa positif yang terjaga sepanjang tahun ini.
"Perkiraan laba sekitar Rp160 miliar di akhir September 2024. Kami harapkan hingga akhir tahun ini capaian bisa lebih baik dibandingkan tahun lalu," ungkap Kepala Divisi Planning dan Performance J Trust Bank, Rudyanto Gunawan, di Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.
J Trust Bank juga menargetkan penyaluran kredit mencapai Rp28 triliun pada kuartal III-2024, didukung oleh momentum pertumbuhan ekonomi domestik.
Direktur Keuangan dan Perencanaan J Trust Bank, Helmi A Hidayat, menjelaskan bahwa kinerja positif terus dipertahankan, dengan perolehan laba bersih Rp86,49 miliar pada kuartal II-2024.
“Dengan kondisi keuangan yang solid, kami yakin dapat menutup tahun 2024 dengan hasil yang baik serta laba yang meningkat,” ujar Helmi.
Peningkatan kinerja ini didorong oleh pertumbuhan kredit bruto yang mencapai Rp27,12 triliun pada kuartal II-2024, naik 24,97 persen year on year (yoy) dari sebelumnya Rp21,70 triliun.
Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) turut tumbuh 17,53 persen (yoy) menjadi Rp34,36 triliun pada kuartal II-2024, dibandingkan Rp29,24 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Helmi menyatakan bahwa prinsip kehati-hatian tetap dijunjung tinggi oleh perseroan, sehingga rasio kredit bermasalah (NPL) pada kuartal II-2024 terjaga dengan NPL net di level 0,95 persen, serta Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di 12,86 persen.
Lebih lanjut, Helmi menambahkan bahwa kinerja positif ini turut mendorong tren pergerakan harga saham BCIC yang semakin kuat sejak peningkatan porsi free float dari 4,26 persen menjadi 5,19 persen.
"Perbaikan free float ini, ditambah dengan sentimen positif dari tren penurunan suku bunga acuan (BI-Rate dan Fed Rate), membuat harga saham BCIC berada dalam tren menguat," kata Helmi.
Catatan Laba Bersih
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust Bank mencatatkan laba bersih senilai Rp86,49 miliar pada kuartal II- 2024.
Laba bersih perseroan ditopang oleh perolehan kredit bruto senilai Rp27,12 triliun pada kuartal II- 2024, atau tumbuh 24,97 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp21,70 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai menjelaskan bahwa perseroan merekam dua tonggak sejarah baru pada kuartal II- 2024, yaitu berupa peningkatan kapasitas pada digital perbankan.
“Internet dan mobile banking kami hadir dengan fitur dan tampilan baru yang tentunya diperuntukkan memenuhi kebutuhan dan meningkatkan layanan kepada nasabah kami,” ujar Fukadai dalam keterangan resmi, di Jakarta, Selasa 31 Juli 2024.
Kemudian, dana pihak ketiga (DPK) perseroan meningkat 17,53 persen (yoy) menjadi senilai Rp34,36 triliun pada kuartal II- 2024, dibandingkan sebelumnya senilai Rp29,24 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Fukadai mengatakan bahwa perseroan senantiasa berpegang teguh terhadap prinsip kehati-hatian, sehingga membuat rasio Non Performing Loan (NPL) pada kuartal II- 2024 stabil.
Adapun, NPL gross berada di level 1,20 persen dan NPL net di level 0,95 persen, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 12,86 persen per Juni 2024.
Lebih lanjut, pendapatan bunga perseroan tercatat Rp1,48 triliun pada kuartal II-2024, atau tumbuh 26,33 persen (yoy) dibandingkan sebelumnya senilai Rp1,17 triliun pada kuartal II-2023.
Ia melanjutkan, perseroan telah meluncurkan program simpanan Environmental, Social, and Governance (ESG) pertama yaitu TORA Green Savings pada April 2024.
“Nasabah tidak hanya mendapat ragam keuntungan dari fitur tabungannya namun otomatis bergotong royong dalam memperbaiki ekosistem mangrove di pulau Harapan, Kepulauan Seribu” ujar Fukadai.
Fukadai menjelaskan TORA Green Savings memfasilitasi nasabah yang ingin berkontribusi dalam pelestarian lingkungan, dengan menyisihkan sebesar 0,5 persen per tahun dari bunga tabungan untuk penanaman mangrove.
“Setiap Rp25.000 dari dana yang terkumpul secara kolektif akan ditanam satu pohon mangrove di area penanaman CarbonEthics di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta,” ujar Fukadai.
Selain berdampak terhadap lingkungan, katanya lagi, program simpanan ini juga memberikan bunga tabungan sebesar 3,5 persen per tahun (0,5 persen per tahun disisihkan untuk penanaman mangrove), serta bebas biaya administrasi per bulan.
Catatan Penyaluran Kredit
PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) atau J Trust Bank telah menyalurkan kredit Rp 24,52 triliun per Januari 2024 atau tumbuh 28,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 31,48 persen (yoy) menjadi Rp 32,97 triliun di akhir bulan lalu, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 25,08 triliun.
Direktur Utama J Trust Bank, Ritsuo Fukadai, menilai pertumbuhan kredit dan DPK pada awal tahun 2024 ini cukup menggembirakan. “Tahun ini cukup memberikan tantangan bagi pelaku usaha karena adanya pergantian presiden beserta kabinetnya, namun J Trust Bank tetap optimis dengan prospek usaha ke depannya,” ujar Ritsuo dalam keterangannya.
Pada 2023, capaian perolehan DPK J Trust Bank melebihi target yang ditetapkan di tengah ketatnya kompetisi di antara pelaku perbankan. “Kami juga memperluas jaringan dengan membuka kantor cabang J Trust Bank di wilayah Indonesia bagian tengah dan timur,” jelasnya.
Perseroan optimistis kinerja tahun ini kembali moncer. Salah satu upayanya adalah membuka kantor cabang baru di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
“Dengan memperluas jaringan kantor cabang dan layanan serta meningkatkan ekspansi ke sejumlah sektor usaha, kami optimis mampu mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan masyarakat,” jelasnya.
dapun hinga kuartal III 2023, J Trust Bank mencatatkan laba bersih Rp111,34 miliar atau tumbuh 30,89 persen (yoy). Berdasarkan laporan keuangan, capaian laba bersih Bank JTrust Indonesia didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 32,61 persen (yoy) menjadi Rp593,55 miliar per September 2023, dari sebelumnya Rp447,6 miliar per September 2022.(*)