KABARBURSA.COM– Perusahaan teknologi digital, PT Folago Global Nusantara Tbk (IRSX) mengumumkan lonjakan kinerja keuangan yang sangat agresif pada kuartal III 2025.
Transformasi bisnis yang dijalankan pasca hadirnya pengendali baru membuat perseroan mampu membukukan efisiensi biaya besar-besaran, sekaligus membuka sumber pendapatan baru dari teknologi kecerdasan buatan, media commerce (MCN), dan entertainment.
Dalam Laporan Keuangan Konsolidasian per September 2025, IRSX yang sebelumnya bernama PT Aviana Sinar Abadi Tbk menunjukkan pemulihan kinerja. Laba periode berjalan setelah dampak proforma melonjak hingga 1.776 persen dari Rp1,82 miliar di September 2024 menjadi Rp34,15 miliar pada September 2025.
Direktur Utama IRSX), Subioto Jingga, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah langsung dari restrukturisasi menyeluruh yang dilakukan selama setahun terakhir.
“Kinerja bottom line yang kuat ini menegaskan kesehatan keuangan Grup setelah melewati proses restrukturisasi bisnis, yang berdampak langsung pada kinerja laba pasca-dampak proforma,” ujar Subioto dalam pernyataan resmi dikutip Rabu, 10 Desember 2025.
Ia menjelaskan lompatan laba tersebut terutama ditopang oleh perbaikan besar pada Laba Bruto. Pos ini tercatat naik 685 persen, menjadi Rp43,01 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,47 miliar.
Perbaikan margin tersebut menunjukkan bahwa IRSX berhasil menekan Beban Pokok Pendapatan secara signifikan. Pada September 2024, rasio beban pokok pendapatan terhadap pendapatan neto mencapai sekitar 99,24 persen, membuat margin kotor sangat tipis. Namun pada September 2025, rasio tersebut membaik drastis menjadi sekitar 79,25 persen.
Subioto menjelaskan efisiensi masif ini mengerek laba usaha dari Rp1,19 miliar menjadi Rp32,49 miliar atau melonjak 1.657 persen. Dampaknya menjalar hingga ke tingkat laba bersih dan nilai bagi pemegang saham.
Laba per saham dasar meningkat dari 0,36 menjadi Rp4,45, menandai percepatan pemulihan fundamental perseroan setelah proses penyehatan operasional.
EBITDA pun turut terdongkrak menjadi Rp35,54 miliar, melesat 1.776 persen dari hanya Rp1,52 miliar pada September 2024. Subioto menjelaskan bahwa penguatan kinerja ini tidak lepas dari bisnis baru perseroan.
“Lonjakan signifikan pada laba kotor, laba usaha, laba bersih hingga EBITDA ditopang oleh pengembangan bisnis MCN dan endorsement campaign,” kata Subioto.
Sementara itu, pendapatan neto Perseroan tercatat sebesar Rp207,30 miliar, menurun dibandingkan Rp723,00 miliar pada periode September 2024. Meski turun, manajemen menilai hal ini merupakan konsekuensi dari strategi yang lebih selektif.
“Penurunan Pendapatan Neto ini diperkirakan sebagai hasil dari perubahan fokus bisnis Grup yang memilih untuk meninggalkan segmen-segmen berpendapatan tinggi namun ber-margin rendah. Strategi ini terbukti efektif, sebagaimana ditunjukkan oleh pertumbuhan yang lebih sehat pada laba bruto dan laba bersih yang signifikan,” jelas Subioto.
Struktur pendapatan IRSX kini juga lebih beragam. Produk digital menyumbang Rp133,53 miliar, sementara perangkat lunak IRS berkontribusi Rp2,83 miliar.
Pendapatan baru yang sebelumnya belum ada mulai mengisi porsi signifikan, seperti pemasaran digital sebesar Rp57,84 miliar dan komisi Rp13,09 miliar.
Dari sisi neraca, perseroan mencatatkan kenaikan aset yang sangat kuat. Total aset mencapai Rp338,18 miliar per 30 September 2025, tumbuh 102,02 persen dibandingkan posisi 31 Desember 2024 sebesar Rp167,40 miliar.
Ekuitas meningkat menjadi Rp307,83 miliar dari sebelumnya Rp163,58 miliar, sementara liabilitas turun menjadi hanya Rp30,35 miliar, menandakan struktur permodalan yang jauh lebih sehat dan konservatif.(*)