KABARBURSA.COM- Kinerja PT Cardig Aero Services Tbk (CASS) terus menunjukkan tren positif sepanjang tahun 2024. Dalam laporan keuangan terbaru, pendapatan dan laba bersih perusahaan mencatatkan lonjakan signifikan, didukung oleh arus kas yang solid.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang bagaimana kinerja keuangan perusahaan yang bergerak di bidang jasa penunjang transportasi udara ini. Seperti dirangkum, Jakarta, Sabtu 17 Agustus 2024.
PT Cardig Aero Services Tbk atau CASS, adalah entitas induk yang telah mendapatkan pengakuan global atas standar operasi dan mutu dalam menyediakan jasa penunjang transportasi udara. Selain itu, perusahaan ini juga menawarkan solusi boga (catering) dan pengelolaan fasilitas.
CASS menjalankan operasionalnya di berbagai lokasi, termasuk bandar udara, daerah terpencil, kawasan industri, dan wilayah perkotaan. Pada tahun 2018, CASS berhasil menangani lebih dari 27,6 juta penumpang dan lebih dari 88.000 penerbangan. Selain itu, perusahaan ini juga menyediakan sekitar 10 juta porsi makanan serta mengelola lebih dari 320.000 ton kargo.
PT Roket Cipta Sentosa adalah pemegang saham terbesar di CASS, dengan kepemilikan sebesar 51 persen atau sekitar 1,06 miliar saham, menjadikannya sebagai pemegang saham pengendali.
Pemegang saham terbesar kedua adalah SATS Investment (II) Pte Ltd, yang memiliki 21,65 persen saham, setara dengan 451,83 juta saham. Diikuti oleh masyarakat non-warkat yang memiliki 12,152 persen saham, atau sekitar 253,61 juta saham. Cemerlang Pte Ltd menguasai 10,147 persen saham, setara dengan 211,76 juta saham, dan Surono Subekti memiliki 5,051 persen saham atau sekitar 105,40 juta saham.
Pada akhir Juli 2024, jumlah pemegang saham CASS mencapai 1.280, mengalami peningkatan sebanyak 34 pemegang saham dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebanyak 1.246 pemegang saham. Angka ini menunjukkan peningkatan ketertarikan investor terhadap perusahaan ini selama beberapa bulan terakhir, meskipun ada penurunan jumlah pemegang saham pada beberapa bulan sebelumnya.
Pendapatan Bersih
Pada kuartal pertama 2024, PT Cardig Aero Services atau CASS mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp74 miliar, meningkat dari Rp39 miliar pada kuartal pertama tahun 2023 dan Rp21 miliar pada kuartal pertama tahun 2022. Di kuartal kedua 2024, pendapatan bersih naik signifikan menjadi Rp108 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan Rp44 miliar pada periode yang sama tahun 2023 dan Rp32 miliar pada tahun 2022.
Secara tahunan, pendapatan bersih perusahaan diproyeksikan mencapai Rp363 miliar pada tahun 2024, meningkat dari Rp209 miliar pada tahun 2023 dan Rp127 miliar pada tahun 2022. Untuk 12 bulan terakhir (TTM) hingga kuartal kedua 2024, pendapatan bersih tercatat sebesar Rp308 miliar.
Kapitalisasi Pasar dan Saham Beredar
Kapitalisasi pasar PT Cardig Aero Services per 30 Juni 2024 tercatat sebesar Rp 2,776 triliun, dengan jumlah saham beredar sebanyak 2,09 miliar saham.
Valuasi
Rasio PE (Price to Earnings) saat ini berdasarkan kinerja tahunan (annualised) berada pada level 7,64, sementara rasio PE TTM tercatat sebesar 9,02. Perusahaan tidak memiliki rasio PE forward yang tersedia. Rasio harga terhadap penjualan (Price to Sales) TTM tercatat pada 1,11 kali, sedangkan rasio harga terhadap nilai buku (Price to Book Value) berada di level 3,10 kali. Rasio harga terhadap arus kas (Price to Cashflow) TTM mencapai 4,33 kali, dan rasio harga terhadap arus kas bebas (Price to Free Cashflow) TTM sebesar 4,98 kali. Rasio EV/EBITDA (Enterprise Value to EBITDA) TTM berada pada level 3,02 kali.
Per Saham
Pendapatan per saham (EPS) TTM adalah Rp 147,41, sedangkan secara tahunan (annualised) EPS mencapai Rp174,05. Pendapatan per saham TTM tercatat sebesar Rp1.195,19, dengan arus kas per saham kuartal terakhir sebesar Rp490,27. Nilai buku per saham saat ini tercatat sebesar Rp429,18, dan arus kas bebas per saham TTM sebesar Rp267,10.
Solvabilitas
Rasio lancar (Current Ratio) PT Cardig Aero Services pada kuartal terakhir adalah 1,99 kali, sementara rasio cepat (Quick Ratio) tercatat sebesar 1,96 kali. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) berada di level 0,11 kali.
Profitabilitas
Return on Assets (ROA) perusahaan untuk periode 12 bulan terakhir (TTM) tercatat sebesar 14,34 persen, sementara Return on Equity (ROE) sebesar 34,35 persen. Margin laba kotor (Gross Profit Margin) pada kuartal terakhir tercatat sebesar 100 persen, margin laba operasional (Operating Profit Margin) sebesar 28,42 persen, dan margin laba bersih (Net Profit Margin) sebesar 15,88 persen.
Laporan Laba Rugi
Pendapatan perusahaan selama 12 bulan terakhir (TTM) mencapai Rp2,49 triliun, dengan laba kotor (Gross Profit) sebesar Rp2,49 triliun, EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) sebesar Rp739 miliar, dan laba bersih (Net Income) sebesar Rp308 miliar.
Neraca Keuangan
Jumlah kas perusahaan pada kuartal terakhir tercatat sebesar Rp1,02 triliun. Total aset perusahaan pada periode yang sama adalah Rp2,14 triliun, sementara total liabilitasnya mencapai Rp874 miliar. Utang jangka pendek perusahaan adalah Rp85 miliar, utang jangka panjang sebesar Rp17 miliar, dengan total utang sebesar Rp101 miliar. Ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp896 miliar, dan posisi utang bersih (Net Debt) adalah negatif Rp922 miliar.
Laporan Arus Kas
Perusahaan mencatat arus kas dari operasi selama 12 bulan terakhir (TTM) sebesar Rp 641 miliar. Ini menunjukkan bahwa CASS memiliki kemampuan yang baik dalam menghasilkan kas dari operasinya. Di sisi lain, arus kas dari investasi selama periode yang sama tercatat sebesar Rp378 miliar, yang kemungkinan besar digunakan untuk ekspansi atau pembelian aset tetap. Arus kas dari pendanaan mencatat angka negatif sebesar Rp180 miliar, yang menandakan adanya pembayaran utang atau pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan pembiayaan.
Pengeluaran modal (capital expenditure) tercatat sebesar Rp83 miliar, menunjukkan investasi perusahaan dalam pengembangan dan pemeliharaan aset. Secara keseluruhan, arus kas bebas (free cash flow) perusahaan selama TTM adalah Rp557 miliar, yang memberikan indikasi positif tentang likuiditas dan kesehatan keuangan perusahaan.
Pertumbuhan
CASS mengalami pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Pertumbuhan pendapatan kuartalan (Quarter YoY Growth) tercatat sebesar 29,32 persen, sementara pertumbuhan pendapatan year-to-date (YTD YoY Growth) mencapai 29,40 persen. Pertumbuhan pendapatan tahunan (Annual YoY Growth) sedikit lebih rendah, yaitu 26,56 persen, namun tetap menunjukkan peningkatan yang kuat. Lebih mencolok lagi, pertumbuhan laba bersih (Net Income) perusahaan sangat signifikan, dengan peningkatan sebesar 142,72 persen pada basis kuartalan, 118,38 persen pada basis year-to-date, dan 65,18 persen secara tahunan.
Pertumbuhan EPS (Earnings Per Share) juga mengikuti tren serupa, dengan kenaikan sebesar 142,73 persen pada basis kuartalan, 118,37 persen pada basis year-to-date, dan 65,19 persen secara tahunan. Angka-angka ini menunjukkan kinerja yang sangat positif dan peningkatan profitabilitas perusahaan yang kuat.
Kinerja Harga Saham
Dalam hal kinerja harga saham, CASS mencatatkan pengembalian harga dalam berbagai jangka waktu yang sangat positif. Pengembalian harga saham selama satu minggu terakhir adalah 18,75 persen, sedangkan dalam satu bulan terakhir, pengembaliannya mencapai 17,70 persen. Dalam periode tiga bulan dan enam bulan, pengembalian harga saham masing-masing adalah 22,58 persen dan 55,56 persen.
Pengembalian harga saham selama satu tahun mencapai 131,30 persen, menunjukkan kinerja yang luar biasa. Lebih jauh lagi, dalam jangka waktu tiga tahun dan lima tahun, pengembalian harga saham masing-masing adalah 318,24 persen dan 104,62 persen, sedangkan dalam sepuluh tahun terakhir pengembaliannya adalah 26,67 persen. Pengembalian harga saham sejak awal tahun (year-to-date) mencapai 47,78 persen. Selama 52 minggu terakhir, harga saham tertinggi yang tercatat adalah Rp 1.360,00, sementara harga terendahnya adalah Rp 570,00.
Dengan kinerja yang begitu positif dalam hal arus kas, pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, serta kinerja harga saham, CASS menunjukkan momentum yang kuat di pasar dan potensi keberlanjutan pertumbuhan ke depannya.(*)